CHAPTER 1 : Remember Me?
Tempat ini lagi, sudah hampir 12 tahun aku tidak menginjak tempat ini, Seoul . Aku merindukan tempat ini, merindukan suasana seperti ini, merindukan udara sejuk ini, dan merindukan seseorang. Di pinggir jalan tempat orang berlalu lalang. Ya, disini awal aku bertemu dengan nya. Dia yang sedang duduk sambil menepuk nepuk sebuah galon yang besardi banding tubuhnya. Saat itu aku sedang menangis karena aku tersesat, saat itu umurku 6 tahun. Dia menoleh kepada ku, mengajak ku bicara, tetapi aku terus menangis. Saat itu umur dia juga baru 8 tahun, dia terus berusahan menghibur ku sampai akhirnya dia menyanyikan lagu untuk ku. Aku terdiam, aku mendengarkan suara dia yang bagus walau umurnya masih sangat muda. Dan ada satu lagi yang masih teringat jelas di pikiran ku, senyumnya yang manis yang tidak mudah dilupakan. Tak lama kemudian Ibu ku menemukan ku dan menggendong ku, dan saat itu kami berpisah. Aku sangat menyesal karena tidak menanyakan namanya, tetapi aku sempat melihat ada huruf H di galon tersebut dan kata lanjutannya sudah pudar.
“ Awas!!” teraik seorang pemuda asing yang sedang mengendarai sepeda dengan kencang. Tubuhku kaku karena syok dengan sepeda yang sudah ada di dekat ku itu. Aku hanya dapat mengeluarkan satu kata “ Aaaaaa…………”
“ Bruk..” sepeda dan pemuda itu terjatuh. Aku pun terjatuh di sebelah sepeda itu. Kaki ku terasa sakit. Pemuda itu berdiri dan menatap ku.
“ Sudah ku teriak kan untuk minggir, kau malah ikut teriak.” Ujar pemuda itu.
“ Jadi maksudnmu aku yang salah? Sudah menabrak bukan nya minta maaf”, kata ku tak mau kalah. Sebelum sempat berkata lagi, terlihat rombongan wanita yang sedang berlari kearah ku, membawa kamera dan teriak – teriak histeris. ‘ apakah sekarang aku punya fans disini?’ gerutu ku kecil. Tiba – tiba aku di tarik dan disuruh duduk di depan sepeda nya. Dengan cepat sepeda itu melaju.
“ Hei, kau mau menculik ku. Turun kan aku, kalo tidak aku akan berteriak. Tolo..”, kata ku panik. Pemuda itu membelokan sepeda nya kearah jalan yang sepi dan dia berhenti menggowes. “ Jika aku penjahat, aku juga tidak mau menculik mu. Yasudah turun saja disini”, ujar pemuda itu. Aku langsung turun dari sepeda itu dan “ buk.. aduh….” Teriak ku. Pergelangan kaki ku sangat sakit, ku pikir kaki ku terkilir. “ Makanya jika orang member tumpangan jangan asal bicara saja” ujar pemuda itu. Aku hendak memarahinya lagi, tetapi dia turun menyandart sepedanya dan menggendong ku membetukan posisi dudukku seperti tadi.
“ Dan tadi itu bukan fans mu, tetapi fans ku. Jangan terlalu pede kau”, ujar pemuda itu. Aku menoleh kepada nya. “ Memang nya kau siapa? Aku kan pernah menjadi gadis sampul di Negara ku, ya mungkin saja mereka menyukai ku”, jawab ku santai. “ Pabo.. “ jawab pemuda itu.
***
“ Kau bawa aku kemana? Rumah siapa ini?” Tanya ku cepat. Tetapi pemuda itu tidak menjawab dan hendak pergi masuk ke ruman itu. “Ya!” ku lempar sepatu ku
“ Aduh, kau gila?” omel pemuda itu. “ Kau yang gila, kau mengajak ku kemari, ke tempat ntah dimana ini”, jawab ku.
“ Darimana saja kau Minhyuk? Oh, siapa dia?”, Tanya seorang pemuda yang tiba- tiba berdiri di belakang pintu. Wajah nya berseri, sangat tampan. Tanpa sadar aku tersenyum.
“ Mengapa kau senyum seperti itu, menyeramkan”, ujar pemuda yang dipanggil Minhyuk itu.
“ Apa katamu !”, teriak ku. “ Apakah telinga mu berfungsi dengan baik?” ujar Minhyuk. “YA!” Teriakku terhenti saat pemuda di balik pagar itu mengangkat bicara. “ sudah, lebih baik kalian masuk dulu”
Dengan cepat aku masuk ke dalam rumah itu dengan pincang. Ketika di ruang tamu, aku serasa di surga. ‘ wah lelaki tampan tersebar dimana mana’ gumam ku. “ Apa yang kau lihat” kata Minhyuk cuek. Aku mengabaikan pertanyaan nya. Aku langsung membungkuk dan memperkenalkan diri ku dan mulai menjelaskan kejadian yang tadi terjadi.
“ Ada apa dengan kaki mu Hyemi ?”, Tanya lelaki yang bernama Yonghwa.
“ Sedikit terkilir”, jawab ku dengan malu – malu. Aku melihat ruangan yang aku tempati sekarang. “ CN BLUE” ucap ku. Sepertinya nama ini tidak asing, aku sering mendengarnya. Wah, deabak ini grup yan teman ku sukai di Indonesia. Mata ku membesar melihat mereka lagi, aku mulai histeris melihat mereka. Aku keluarkan buku dari tas ku, aku lari ke mereka dan meminta tanda tangan ke 3 orang di depan ku dengan semangat, aku kembali ke tas ku. Ponsel… dimana ponsel ku…
“ Ya! Minhyuk.. karena kau ponsel ku terjatuh. Aku tidak bisa mengabari saudara ku yang ada di rumah, dan aku tidak tahu jalan pulang tanpa ponsel itu.” Kata ku. “ Kau yang menjatuhkan ponsel mu sendiri, kenapa jadi aku yang disalah kan”, ujar Minhyuk tanpa merasa bersalah. “ Kau benar – benar..”
“ Sudah pakai saja ponsel ku”, Yonghwa memberikan ponsel nya. Aku menerima nya dengan senang. “ Gumawo.” Ucap ku dengan manis. “ Gumawo” suara Minhyuk terdengar mengikuti suara ku dengan maksud meledek ku. Aku hanya membalas nya dengan cibiran.
Saat ingin memnelepon saudara ku, aku tak sengaja menekan foto. Teradapat foto jalan itu. Mata ku membesar kaget. ‘ Apakah dia anak laki – laki 12 tahun lalu itu?” Tanya ku dalam hati. “ Kau “, perkataan ku terputus, karena seseorang berbicara dengan cepat .
“ Kang Minhyuk!! Kau membuat skandal lagi? Kau lihat banyak gossip tentang mu, kau di bilang telah menabrak seorang wanita dan membawa kabur wanita itu. Banyak komen – komen yang tidak baik. Kau harus memperbaiki nya, menjelaskan kalau dan wanita itu tidak mempunyai masalah, bilang saja wanita itu salah satu rekan kerja”, kata seseorang yang ternyata manager nya itu. “ oh kau kah wanita itu? Aku sangat minta maaf dan mau kah kau membantu kami? Aku akan memberi tahu kekeluargamua, dan kau bisa tinggal sementara disini”, ujar managernya cepat. “ oke jadi kalian harus bersikap baik di depan media, kalian tidak boleh bertengkar. Oke mudah bukan.” Lanjutnya lagi tanpa menunggu jawaban dari ku.
***
“ Sedang apa kalian. Kau harusnya bersikap baik kepada ku bukan kepada Yonghwa, ayo cepat sebelum semua toko tutup”, kata Minhyuk sambil menarik tangan ku. “ Apaan sih, mau kemana”, Tanya ku kesal. “ Kau pikir kau mau memakai pakaian luar dan dalam milik kami?”, ujar Minhyuk jengkel. “ Aku tak perlu membelinya, aku bisa pulang dan mengambilnya”, jawab ku. “ Yasudah cepat, aku mau tidur. Mengapa harus aku yang harus mengantar mu”, kata Minhyuk malas. “ Yasudah aku saja yang mengantarnya”, Yonghwa angkat bicara, diikuti senyum ku. “ Ini sudah tugas ku”, jawab Minhyuk dan menarik ku pergi.
“ Kau bisa lembut sedikit tidak”, kata ku sambil melepaskan pegangannya dari tangan ku. Dia hanya diam dan masuk kedalam mobil, aku mengikuti nya masuk kedalam mobil itu.
“ Kau tahu dimana ku tinggal?”, Tanya ku. “ tahu” jawabnya singkat. “ Bagaimana bisa? Aku saja tidak tahu jalan pulang”, jawabku heran. “ Sudah besar tidak tahu jalan pulang. Orang macam apa kau ini? Managerku yang member tahuku”, balasnya. “ Aku baru sampai tadi siang disini. Akupun belum sempat ke rumah saudara ku, aku baru melihat – lihat lingkungan tiba – tiba kau datang menabrakku” jelasku.
“ Kenapa kau sangat senang bersama Yonghwa”, Tanya Minhyuk yang membuat aku tersetak kaget. “ Maksudmu?”, Tanya ku. “ Kau selalu tersenyum jika bersamanya, mengeluarkan kata – kata manis,sedangkan jika bersama ku kau seperti srigala”, Ujar Minhyuk. “ Srigala? Kau seharunya ngaca, siapa yang membangkitkan srigala dalam diri ku!” , jawabku. Tak lama aku dan Minhyuk sampai di rumah saudara ku. Aku turun dan mengambil pakaian ku, aku pamit dan pergi lagi.
“ Mau kemana lagi kita?”, Tanya ku bingung. “ ikut saja tak usah cerewet”, balasnya membuat ku semakin kesal dengan nya. Aku masuk ke toko pakaian, Minhyuk berjalan ke tempat topi – topi. “ eh, jelek kemari”, ujar Minhyuk. “ Berani nya kau memanggil ku jelek, kau pikir kau tampan ha?”, balas ku. “ memang aku tampan”, jawabnya santai. Tiba – tiba ada serombongan orang yang datang dan memotretku dan Minhyuk. Muka Minhyuk beruba 180 derajat, sikap nya terhadap ku, dasar idol. “ iya dia adalah rekan kerja ku. Ah tidak, kita berhubungan sangat baik, benar begitu ?”, ujar Minhyuk dengan senyum manisnya. Kepala ku di paksa untuk mengangguk, stelah semua wartawan pergi Minhyuk melepaskan rangkulannya dan kembali memilih topi. “ Dasar kepribadian ganda!” , ujar ku.
***
“ Wah kau sangat handal memainkan gitar ya, keren’, puji ku kepada Yonghwa. “ Kau mau ku ajarkan bermain gitar?”, Tanya nya dengan senyum. Tanpa melewatkan kesempatan emas in aku dengan cepat menggangguk. Baru saja aku membetulkan posisi ku, tiba – tiba ada yang memanggil ku. “ Hyemi, sini temani aku. Cepat”, ujar Minhyuk.
“ Mengapa kau selalu menghancurkan moment ku dengan Yonghwa, apakah kau cemburu”, ujar ku asal. “ Jangan mengharapkan yang tidak – tidak. Kau harus menemani ku kemana pun aku pergi”, balasnya/ “ kau pikir aku babu mu?”, jawabku. “ Ya”, jawabnya dengan santai. “ dasar lelaki tidak tahu terima kasih, sudah baik aku membantu mu, kalau tidak mau aku bantu yasudah lebih baik aku pulang saja. “, ancam ku. “ kau sudah mensetujui untuk membantu ku agar keluar dari skandal ini, coba saja kalau kau berani mengabaikannya”, Balas Minhyuk. Aku hanya mencibir mengikuti nya kesuatu café.
“ Lama sekali”, gumam ku. Aku menunggu Minhyuk yang sedang membeli minuman di depan café.
“ Dia pasti cewek yang buat skandal Kang Minhyuk itu, dasar cewek murahan”, ejek wanita –wanita yang melewati ku. Tiba – tiba lewat beberapa gadis SMA membawa gelas minuman. ‘ seperti nya ada yang aneh dengan mereka, kenapa mereka semakin mendekati aku. Jangan – jangan ‘ aku menutupi wajah ku dengan tangan ku, ternyata benar mreka ingin menyiramku. Tetapi mereka salah sasaran, ketika aku membuka mata, aku sudah ada di pelukan Minhyuk. Gadis – gadis itu langsung berlari pergi.
“ Kau tidak apa – apa?”, ujar Minhyuk. Aku terdiam ‘ mata itu.. mengingatkan kepada seseorang’
“ Tidak, aku tidak apa –apa. Baju mu basah”, kata ku khawatir. “ hash, gadis – gadis itu, ayo pulang”, ujar Minhyuk dengan nada yang berbeda. ‘ dia benar – benar berkepribadian ganda ‘ pikirku.
***
Sudah beberapa minggu aku tinggal bersama mereka, aku pun semakin dekat dengan Yonghwa. Tetapi seperti biasa Minhyuk selalu menyuruhku melakukan sesuatu jika aku lagi dekat dengan Yonghwa, tetapi sikapnya itu membuat ku merasa senang kepada Minhyuk ‘ senang terhadap Minhyuk? Tidak, tidak mungkin terjadi. Aku sukanya dengan Yonghwa bukan dengan bocah itu’, gerutuku dalam hati. Terkadang aku bingung dengan perasaan ku, ketika Minhyuk tidak ada di rumah aku merasa kesepian. ‘ Tidak mungkin, aku kan selalu di temani Yonghwa’ pikir ku lagi. Sesampai akhirnya ada masalah yang membuat kumarah besar terhadap Minhyuk aku pergi, tidak mau tinggal di rmh itu lagi.
***
“ Kalian sudah siap, sebentar lagi kalian tampil”, ujar salah satu staf disana.
CN BLUE pun tampil, aku melihat nya dati televise di rumah saudara ku. Mata ku membesar mendengar apa yang dikatakan Minhyuk pada akhir acara.
“ Aku akan mempersembahkan lagu ini kepada srigala kecil yang kutemui 12 tahun lalu, ku harap dia mau memaafkanku”, ujar Minhyuk lalu menyanyikan lagu sambil bermain drumnya.
Aku terdiam, pikiranku kosong tanpa di perintah air mata ku turun degan sendiri nya. Lagu yang dinyanyikannya pun selesai.
“ Hei srigala cerewet, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada mu, ku harap pintu mu terbuka lebar untuk kun nanti malam. Dengan panik aku berdiri dan aku berkeliling di dalam rumah ku ‘ apa yang harus aku lakukan’
***
“ Tolong maaf kan aku”, ujar Minhyuk yang berdiri di depan pintu. Lalu dia berlutut memberikan ku sebuket bunga. “ Kau pikir kau bisa menyogokku dengan bunga ini”, ujar ku. “ Baik lah, jika aku tidak bisa menyogokmu dengan bunga ini, tapi aku yakin bisa menyogokku dengan ini’, Minhyuk berdiri dan memeluk ku. Aku tak bisa bernapas dengan leluasa, aku takut Minhyuk merasa kan detak jantung ku yang begitu kencang. “ Lepaskan”, ujar ku. “ tidak” balasnya. “ Kau akan membunuh ku jika seperti ini. Baiklah baik aku memaafkanmu”, kata ku cepat. Minhyuk melepaskan pelukaknya dan tersenyum lebar. “ ambil bunga ini, jika kau mau jadi kekasih ku. Cepat ambil” ujar nya sedikit memaksa. “ kau memaksa ku untuk jatuh cinta pada mu?”, Tanya ku. “ tidak memaksa, karena kau memang sudah jatuh cinta pada ku”, katanya percaya diri. “ cepat ambil” ujarnya lagi.
***
“ Mengapa kau pikir dia Yonghwa?”, Tanya minhyuk setalah 3 hari kami menjadi pasangan.
“ Karena ada huruf H di galaon itu, dan Yonghwa mempunya huruf H”, jawabku santai.
“ Kau tak melihat namaku? Kang MinHyuk. Lihat ada huruf H nya juga”, balas Minhyuk.
“ Karena saat itu aku tidak berharap kau lelaki itu”, jawab ku senang diikuti cubitan kecil dihidung ku.