CHAPTER 2 : First Meeting
"Dia Kim Suho" Chorong mendengar beberapa perawat sedikit berbisik ke arahnya
Chorong tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya....
"A-a-ahhhhh...... Ma-maksudku..... Na-namamu.... Iya namamu sangat keren, Kim Suho, heheeee" Chorong memaksakan senyumannya
"Jjeoseonghamnida...." Hoya datang setengah berlari sambil agak membungkukkan badannya ke arah Suho
"Park Byun'ssi sudah menunggu di ruangannya. Mari saya antar..." Hoya menunjukkan jalan
Suho melihat Hoya menaruh handuk kecil ke atas kepala Chorong yang basah sebelum berjalan menuju lift.
"Aishhhh jinjja... Kenapa dia harus muncul tiba-tiba di belakangku??" Chorong berbicara sendiri sambil mengeringkan rambutnya di ruang istirahat pegawai Rumah Sakit
"Apa dia membicarakan hal yang penting dengan Appa??" Chorong mulai mengingat artikel yang di tunjukkan Hara tadi pagi
"Aaahhhh maldwandwae... Mana mungkin dia membicarakan hal itu dengan Appa" Chorong berhenti berkhayal dan melanjutkan mengeringkan rambutnya
Suho tampak serius mengecek beberapa berkas yang di tunjukkan Ayah Chorong di ruangannya.
"Bagaimana, Kim Suho'ssi?? Perkembangan Rumah Sakit ini sudah maju bukan??" Ayah Chorong tampak percaya diri dengan duduk santai di kursinya
"Nde..." Suho menaruh berkas-berkas di tangannya dan mulai menyenderkan duduknya
Suho meminum secangkir teh yang sudah di sediakan sambil sesekali melihat ke sekeliling ruangan.
"Apa itu putri anda??" Suho menunjuk ke arah foto anak kecil yang terpajang di meja kerja Ayah Chorong
"Nde. Dia sudah besar sekarang. Mungkin kau akan terkejut melihat perkembangannya sekarang. Kau tidak lupa kan dengan perjanjian itu??" Ayah Chorong sedikit tersenyum
"Eoh.. Aku tidak akan lupa, kalau aku akan menikahi putri anda, Park Byun'ssi....."
Tidak berapa lama, Suho keluar dari ruangan dan berjalan menuju lift. Saat pintu lift terbuka......
"Apa kau mengikutiku????" Suho melihat Chorong keluar dari lift dengan masih mengenakan seragam sekolahnya
"Mwo????"
"Apa kau semacam fans fanatik seperti sasaeng fans itu?? Untuk apa kau naik sampai lantai ini?" Suho masih merasa penasaran dengan Chorong
"Apa kau mencurigaiku??"
"Eoh.."
Chorong merasa tidak perduli dan berjalan menuju ruangan Ayahnya....
"Mwoya?? Apa dia kenal dengan Park Byun'ssi??" Suho berbicara dalam hati
Di rumah.........
"Wae?? Kenapa kalian terlihat serius sekali??" Chorong menghampiri kedua orang tua nya yang sedang duduk di ruang baca
"Duduklah, Chorong'ah..." Ibu Chorong menyiapkan kursi di sebelahnya
"Ini, bacalah.." Ayah Chorong memberikan beberapa lembar kertas yang dari jauh bisa di baca dari jauh oleh Chorong....'Perjanjian'
'Atas nama Kim Wong Jun, akan menikahkan putranya dengan putri dari Park Byun untuk kepentingan bisnis dan berbagi saham..........' Kalimat itulah yang di baca oleh Chorong
"Kim Wong Jun?? Nugu?? Apa ini maksudnya aku akan di jodohkan?" Chorong selesai membaca kertas-kertas itu
"Dia mempunyai saham d perusahaan A dan merupakan investor di Rumah Sakitku" Ayah Chorong menjelaskan
"Lalu??" Chorong terlihat penasaran
"Beberapa tahun lalu, sahamnya mulai bangkrut. Dia kemudian meminta bantuanku dan membuat perjanjian itu sebelum dia meninggal"
Chorong sejenak terdiam mendengar penjelasan Ayahnya itu. Ibu Chorong memegang tangan Chorong........
"Aku tidak tau apa kau siap menerima ini...." Ibu Chorong tersenyum
"Ani. Gwenchana... Selama aku masih bisa membantu keluarganya, lagipula dia meninggalkan putranya untuk menikah denganku. Bukankah itu artinya putranya sangat kesepian??"
Ibu Chorong memeluk Chorong setelah mendengar ungkapan Chorong...
"Gwenchana, Eomma...." Chorong mengelus punggung Ibunya dengan lembut
Beberapa hari kemudian...
"Neomu yeppo.... Kau selalu terlihat cantik dengan dress manapun" Ibu Chorong melihat Chorong berjalan menuju mobil
"Kau benar-benar siap bertemu calon suamimu??"
"Eoh.... Aku ingin berkenalan dengannya" Chorong tersenyum
Di lain tempat.....
"Kau sudah sampai, Harabeoji..." Suho membungkukkan badannya
"Eoh... Aku harap Ayahmu melihat hari ini" Kakek Suho berbicara sambil melihat ke arah langit
"Mari ku antar ke tempat duduk anda" Minseok, yang merupakan asisten Suho mengantar membimbing Harabeoji yang mulai kesulitan berjalan
"Apa para wartawan sudah di atasi, Minseok'ssi??"
"Nde, mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam Restoran"
Tidak berapa lama, mobil Chorong berhenti di depan sebuah Restoran terkenal.
"Kenapa perasaanku menjadi seperti ini?? Kenapa banyak sekali wartawan? Apa ada seorang artis di sini??" Chorong terus berbicara dalam hati
Ayah, Ibu dan Chorong keluar dari mobil. Kilauan cahaya kamera mulai menyelimuti mereka sampai masuk ke dalam Restoran..
"Apa mereka memotretku tadi???" Chorong merapihkan rambutnya
"Kau masih terlihat cantik" Ayah Chorong menenangkannya
Mereka berjalan di bimbing oleh seorang pegawai Restoran menuju sebuah ruangan yang sudah di siapkan.... Di sana sudah berada beberapa orang. Chorong tampak kesulitan berjalan dengan high heels yang di kenakannya.. Orang tua nya berjalan lebih dulu..
Tampak seseorang siap menyambut mereka....
"Annyeonghaseyo, Park Byun'ssi, Park Shin Hye'ssi...." Orang itu tampak membungkukkan badan pada orang tua Chorong
Chorong mulai berjalan agak cepat, tapi heelsnya tersangkut karpet dan akhirnya terjatuh.. Seseorang di depannya mengulurkan tangannya...
"Gwenchana???"
"Gwenchana..." Dengan agak malu, Chorong memegang tangan itu dan terkejut saat dia melihat wajah orang tersebut
"Ka-kau........." Suho juga tampak terkejut
-------------------------------------------------To Be Continued---------------------------------------