CHAPTER 1 : Halusinasi Cinta
Salju pertama yang turun di bulan Desember memenuhi seluruh wilayah perkotaan. Malam hari itu, Cha Eunwoo dan Krystal berada di sebuah taman. Krystal yang memakai jaket musim dingin berwarna cokelat duduk dan menoleh ke arah Cha Eunwoo sambil tersenyum terpaksa dan mengeluarkan air mata. Sedangkan Eunwoo yang memakai baju musim dingin berwarna abu-abu berdiri dengan jarak yang cukup jauh dari Krystal. Eunwoo bernafas pendek sambil mengeluarkan air mata saat menatap Krystal dan terkejut.
“Mianhae” kata Eunwoo di dalam hatinya.
2 bulan yang lalu. Di tempat yang sama, Eunwoo sedang berbaring dengan memakai seragam sekolahnya di sebuah kursi taman tersebut. Tiba-tiba Krystal berdiri di sampingnya dengan mamakai seragam sekolah yang sama dengannya. Eunwoo membuka matanya dan melihat Krystal tersenyum.
“Sepertinya kita sekolah di tempat yang sama, bukankah begitu?” kata Krystal sambil tersenyum.
“Kamu siapa?” tanya Eunwoo sambil bangun.
Ketika Eunwoo bangun, dia terkesima saat melihat senyum Krystal.
“Aku Krystal” jawab Krystal sambil mengulurkan tangannya.
Eunwoo menyambut tangan Krystal dengan senang hati.
“Eunwoo” kata Eunwoo.
Eunwoo merasa canggung.
“Aku pergi dulu yah” kata Eunwoo.
Eunwoo pergi.
Eunwoo melamunkan Krystal sewaktu pelajaran di mulai. Dia tak berhenti tersenyum.
Sewaktu pulang sekolah Eunwoo melihat Krystal jalan sendiri jauh di depannya. Eunwoo menghampirinya. Tetapi ketika Eunwoo hampir sampai, Krystal menoleh ke arahnya. Eunwoo terkejut dan mulai canggung.
“Hmm... Haa.. ii” kata Eunwoo gagap.
“Ehmm kalau boleh. Aku mau ajak kamu jalan sama aku. Kamu mau ngak?” tanya Eunwoo.
Krystal mengangguk sambil tersenyum.
Eunwoo dan Krystal di sebuah warung makan.
“Permisi” kata Eunwoo memanggil pelayan. “Jjangmyeonnya 2”.
“Iya. Lagi tunggu temannya yah?” tanya pelayan.
Eunwoo heran “Hm?”.
Pelayan pergi.
“Bdw. Kamu kelas berapa?” tanya Eunwoo.
“Aku kelas 11” jawab Krystal.
“Kalau begitu kita sama dong. Aku juga kelas 11. Tapi kok aku ngak pernah lihat kamu yah.” Kata Eunwoo.
Krystal hanya tersenyum padanya.
“Dari tadi aku perhatiin kamu senyum terus deh. Apa ada yang salah sama aku?” tanya Eunwoo.
Krystal menggelengkan kepala.
“Trus apa?” tanya Eunwoo.
“Aneh. Kenapa cowok itu bicara sendiri? Kata pelayan heran sambil melihat ke arah Eunwoo.
“Entahlah. Mungkin dia lagi depresi kali sudah di putusin sama pacarnya” jawab pelayan yang lain.
Sepanjang hari itu, Eunwoo dan Krystal tidak habis-habisnya pergi untuk jalan-jalan. Mereka sangat senang jalan-jalan ke taman, ke pasar, ke mall. Mereka pergi sampai lupa akan waktu.
Pada malam hari di taman hiburan, mereka hendak menaiki kincir angin. Sewaktu mereka duduk di kincir angin tersebut, Krystal terkesima saat melihat pemandangan dari atas.
“Baru kali ini aku menaiki arena ini. Ternyata kota Seoul indah yah.” Seru Krystal.
“Apa kamu suka?” tanya Eunwoo.
Krystal mengangguk pertanda ia menyukainya.
“Bagaimana dengan aku?” tanya Eunwoo menatap Krystal dengan serius.
Krystal menoleh ke arah Eunwoo dan terkejut.
“Kamu suka ngak sama aku?” tanya Eunwoo.
“Eunwoo?” kata Krystal.
Eunwoo merasa sedih sampai mengeluarkan air mata.
“Aku mengerti. Aku minta maaf, aku hanya mengungkapkan perasaanku padamu. Kamu mungkin terusik dengan apa yang aku katakan barusan” jelas Eunwoo.
“Kamu menangis?” tanya Krystal.
“Tidak apa-apa. Aku memang cengeng orangnya” jelas Eunwoo sambil menghapus air matanya. “Soal apa yang aku katakan barusan, kamu boleh kok lupain itu. Tapi kita masih bisa berteman kan?” sambil mengulurkan tangannya.
Krystal melihat tangan Eunwoo sambil berkata “Aku tidak bisa”
“Kenapa?” tanya Eunwoo.
Krystal menatap Eunwoo sambil berkata “ Karena aku... juga suka sama kamu”.
Eunwoo terkejut dan mulai tersenyum. Ia memeluk Krystal. Krystal terkejut dan melepaskan pelukan Eunwoo.
“Ih.. apa yang kau lakukan?” kejut Krystal.
Eunwoo terkejut melihat reaksi Krystal. Kemudian Eunwoo kembali duduk. Beberapa lama kemudian mereka tersenyum kembali.
Beberapa hari kemudian, hubungan mereka makin dekat. Mereka selalu melakukan semuanya bersama. Mulai dari makan bareng, pulang bareng, ngopi bareng, bahkan sampai ngupil bareng. Mereka juga telah berjanji di sebuah atap sekolah.
“Eunwoo!”seru Krystal.
“Hm?” jawab Eunwoo sambil menikmati pemandangan.
“Suatu saat nanti, jika waktu itu akan datang. Kamu jangan pernah lupain aku yah.” Jelas Krystal.
“Kamu bicara apa sih aku ngak bakalan lupain kamu”
“Janji?” tanya Krystal menunjukkan jari kelingkingnya.
“Janji” jawab Eunwoo sambil tersenyum.
Di sebuah taman Krystal dan Eunwoo jalan bersama. Sewaktu mereka duduk bersama makan es krim Eunwoo meminta Krystal untuk berfoto bersama.
“Coba aku lihat!” seru Krystal. “Hmmm bagus”
“Bagus? Kalau begitu sekali lagi” kata Eunwoo.
Krystal melihat beberapa orang bersepeda. Kemudian ia pun mengajak Eunwoo untuk bersepeda bersama. Ketika mereka bersepeda bersama mereka sangat bahagia. Tiba-tiba Krystal jatuh dari sepeda. Eunwoo terkejut dan segera menolong Krystal.
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Eunwoo khawatir.
Krystal menggelengkan kepala.
“Sakitnya dimana?” tanya Eunwoo.
“Disini” kata Krystal sambil menunjuk dadanya dan tertawa. “Haha, ketipu kamu”
Eunwoo berdiri dan meninggalkan Krystal. Pertanda ia sedang marah. “Tidak lucu” seru Eunwoo. Saat Eunwoo melangkah cukup jauh, dia melihat ke arah belakang dan tidak melihat keberadaan Krystal.
“Krystal?” seru Eunwoo mencari Krystal. “Krystal! Kamu dimana?”. Sepeda yang digunakan Krystal juga menghilang. “Kemana dia pergi?”
Saat malam telah tiba, Eunwoo tiba di rumah. Tiba-tiba seorang laki-laki yang berumur sekita 30an berada tepat di depan rumah Eunwoo. Kemudian Eunwoo mendekatinya.
“Kamu siapa?” tanya Eunwoo penasaran.
Lelaki itu mendekati Eunwoo.
“Bisa kita bicara sebentar?” tanya lelaki itu.
Di dalam rumah Eunwoo. Eunwoo membawakan secangkir kopi untuk tamunya itu.
“Kamu mau bicara soal apa?” tanya Eunwoo tanpa berbasa-basi.
Lelaki itu meminum kopinya. “Gadis itu. Gadis yang selalu bersama kamu. Krystal” kata lelaki itu dengan muka yang serius.
Eunwoo terkejut. “Sebenarnya kamu siapa? Kenapa kamu disini?” tanya Eunwoo.
“Kan kamu yang yang suruh saya tadi masuk” jawab lelaki itu.
“Maksud aku untuk apa kamu menemuiku?” tanya Eunwoo.
“Saya mau memberi tahu kamu soal siapa sebenarnya gadis itu” kata lelaki itu.
“Sebenarnya Bapak siapa sih?” tanya Eunwoo.
“Kamu tidak perlu tahu siapa saya. Yang terpenting kamu harus tahu siapa Krystal sebenarnya” jawab lelaki itu.
Keesokan harinya Eunwoo berjalan memasuki sekolahnya. Ia terlihat tidak sehat karena dia tidak tidur semalaman. Dia selalu memikirkan apa yang di katakan lelaki itu kemarin.
“Sebenarnya Krystal itu tidak seperti yang kau bayangkan. Dia itu tidak nyata. Memang menurut pandangan kamu dia itu nyata, tapi kalau menurut pandangan orang lain dia itu tidak ada.” jelas lelaki itu.
“Aihh Bapak becanda deh” tanggap Eunwoo.
Lelaki itu tampak serius.
“Kalau begitu Bapak bilang kalau Krystal itu hantu?” tanya Eunwoo.
“Bukan. Dia bukan hantu. Dia itu hanya halusinasi kamu yang di buat oleh fikiran kamu” jelas lelaki itu.
“Aihhh. Apa itu mungkin?” bingung Eunwoo.
“Kalau begitu, kamu bisa lihat sendiri foto yang kalian ambil tadi di taman”
“Di taman? Bapak stalking saya yah?”
“Lihat saja!” seru lelaki itu.
“ Iyalah” mengambil handphonenya dan melihat gambar itu. “Ini!” menunjuk gambar itu. “Ngak ada apa-apa kok”
“Coba kamu perhatiin sekali lagi!”
“Ngak ada apa-apa”
“Bagaimana ngak ada apa-apa kamu tidak terlalu perhatikan. Coba lagi”
Eunwoo merasa kesal dan kembali memperhatikan foto itu. Beberapa saat kemudian gambar Krystal menghilang. Eunwoo terkejut dan terjatuh karena ketakutan.
Tiba-tiba suara Krystal memanggil Eunwoo. “Eunwoo! Eunwoo!”
Eunwoo mencarinya tapi ternyata dia tidak melihat Krystal. Kemudian dia menutup telinganya “HENTIKAN!”
Orang di sekitarnya heran melihat Eunwoo. Kemudian Park Bo Gum menghampiri Eunwoo “Kamu kenapa?” sambil menepuk bahunya.
Eunwoo teriak lalu melarikan diri.
“Dia kenapa?” heran Bo Gum.
Beberapa hari kemudian, Eunwoo merasa hampa tanpa kehadiran Krystal. Ia sangat rindu pada wanita itu. Eunwoo merasa binggung mengapa Krystal tidak muncul lagi. Kemudian ia berusaha untuk mencari lelaki itu. Tetapi ia bingung mau mencarinya mulai darimana. Ketika ia pulang, tiba-tiba lelaki itu muncul lagi di depan rumah Eunwoo. Eunwoo menghampirinya.
“Sebenarnya Bapak tinggal dimana sih?” tanya Eunwoo.
“Entahlah” jawab lelaki itu. “Kenapa mencari saya?”
Eunwoo heran. “Kok tahu?”
“Iyalah. Dan pasti kamu mau bertanyakan kenapa Krystal tidak muncul-muncul lagi?”
“Kok tahu?, tapi kenapa masih bertanya kenapa saya mencari kamu kalau kamu tahu jawabannya?”
Lelaki itu tersenyum. “Iya yah. Entahlah saya juga bingung jadinya”
Di dalam rumah Eunwoo, mereka membicarakan soal Krystal.
“Krystal menghilang, karena kamu” jawab lelaki itu.
“Emangnya saya melakukan apa?” tanya Eunwoo.
“Selama ini, kamu berusaha melupakan Krystal dan kam tidak ingin bertemu dengan dia”
“Jadi kalau saya menginginkan dia untuk bertemu dengan saya, dia bakalan muncul?”
“Kurang lebih begitu. Dan saya tahu kamu tidak ingin bertemu karena kamu takut bertemu dengan dia kan?”
“Kok tahu?” jawab Eunwoo tak bersemangat.
Lelaki itu menggelengkan kepalanya karena prihatin. “Kesimpulannya kamu harus pilih, kamu takut bertemu sama dia atau kamu takut kehilangan dia?”
Eunwoo mulai berfikir.
Di atap sekolah, Eunwoo duduk tepat di mana sewaktu ia bersama Krystal. Eunwoo memantapkan keputusannya. Ia mulai menutup matanya. Tiba-tiba ia mendengar suara Krystal dari pintu masuk ke atap itu.
“Eunwoo!” seru Krystal.
Eunwoo membuka matanya dan perlahan menoleh ke arah belakang. “Krystal?”
Krystal tersenyum. Eunwoo memalingkan pandangannya. Ia merasa senang. Kemudian ia melihat Krystal lagi. Dia menghilang lagi. Eunwoo mencari-carinya dan kembali merasa sedih.
Ketika Eunwoo pulang sekolah, ia mengunjungi taman yang sama saat pertama kali bertemu Krystal. Lagi-lagi Eunwoo melihat Krystal di kerumunan orang. Ia merasa senang. Dan kemudian ia menghilang. Ia merasa kecewa.
Pada malam hari, Eunwoo pulang ke rumahnya. Ia tampak sangat sedih. Tiba-tiba ia bertemu lelaki itu lagi.
“Bagaimana? Kamu udah ketemu sama dia?” tanya lelaki itu.
Eunwoo menggelengkan kepala.
“Apa kamu masih takut? Ingat dia itu bukan hantu. Kamu tahu itukan?”
Eunwoo mengangguk.
“Aku tanya sekali lagi nih. Apa kamu masih takut sama dia?” tanya lelaki itu.
“Aku tidak takut lagi. Tapi aku justru takut dia tidak muncul lagi”
“Kamu yakin?”
Eunwoo mengangguk dengan penuh keyakinan dan ia meneteskan air mata.
“Eunwoo!” seru Krystal dari belakang Eunwoo.
Eunwoo terkejut sedangkan lelaki itu tersenyum. Eunwoo melihat ke arah belakang. Ia melihat Krystal dan menghampirinya.
“Krystal?” kata Eunwoo dan memeluknya.
“Terima Kasih, Eunwoo” kata Krystal sambil menangis.
Ternyata Eunwoo tidak sendirian di tempat itu. Park Bo Gum yang curiga terhadap Eunwoo berada di tempat itu dan menyaksikan Eunwoo sedang bicara dengan dirinya sendiri. Bo Gum heran melihatnya.
Dapur rumah Eunwoo, dia sedang memasak makanan buat Krystal. Ia begitu bahagia dan tak memperdulikan lagi kalau Krystal itu hanyalah ilusi yang di buat oleh Eunwoo. Eunwoo tak habis-habisnya melihat ke arah Krystal, ia takut kalau Krystal menghilang lagi.
“Ada apa?” tanya Krystal. “Tenang aku tetap di sini kok”
Eunwoo tersenyum.
Setelah kejadian itu, Eunwoo akhirnya bisa tidur dengan nyaman. Namun kemudian keesokan harinya saat ia bangun, ia mencari Krystal. Tetapi ketika ia hendak mencarinya muka Eunwoo terlihat pucat.
“Krystal? Krystal!” seru Eunwoo. Ia mulai menangis. “Krystal!”
Pada saat yang bersamaan, Krystal keluar dari kamar mandi. “Kenapa?”
“Krystal? Aku kira kamu menghilang lagi” kata Eunwoo sambil memeluk Krystal. “Aku tak bisa kehilangan kamu lagi”
Kemudian Krystal menyadari bahwa Eunwoo sedang tidak enak badan. Eunwoo pun pingsan. Ternyata Eunwoo demam karena ia tidak pernah tidur dan jarang makan sewaktu Krystal tidak ada. Krystal tak bisa apa-apa selain menyepakati perjanjian dengan lelaki itu yang mereka buat kemarin malam. Perjanjiannya yaitu Krystal bakalan menjadi manusia seutuhnya tetapi hanya berlaku selama 3 hari saja.
“Saya menyetujuinya. Saya ingin menjadi manusia” kata Krystal dan ia pun berubah menjadi manusia seutuhnya. Kemudian Krystal membawa Eunwoo ke kamarnya. Ketika Krystal pergi untuk membuat sup untuknya. Krystal menahan tangan Eunwoo dan tidak membiarkannya pergi.
“Jangan pergi!” seru Eunwoo.
Krystal melepaskan tangannya dari Eunwoo. “Aku tidak akan pergi”.
Krystal merawat Eunwoo sampai ia sembuh. Waktu berlalu, Eunwoo sakit selama 2 hari dan sembuh pada hari ketiga Krystal menjadi manusia. Pagi hari itu, Krystal memasuki kamar Eunwoo.
“Kamu sudah sembuh?” tanya Krystal tersenyum.
Mengangguk tanda Eunwoo sudah sembuh. “Berkat kamu yang merawat aku” kata Eunwoo. Ia sangat bahagia bisa bersama dengan Krystal lagi.
“Kalau begitu kamu siap-siap berangkat kesekolah. Nanti kamu telat” kata Krystal.
Eunwoo mengangguk.
Eunwoo berangkat ke sekolah. “Ayo!”
Eunwoo berpakaian seragam sekolah, sedangkan Krystal memakai baju biasa.
Ketika mereka sementara di perjalanan, banyak orang melihat mereka berpegangan tangan. Park Bo Gum tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
“Eh Eunwoo. Dia siapa? Aku baru lihat” tanya Park Bo Gum.
“Hm?” heran Eunwoo. “Dia?” menunjuk ke arah Krystal. “Kamu bisa lihat dia?”
“Kamu ini bicara apa?” bingung Bo Gum. “Hai! Aku Bo Gum. Park Bo Gum. Kamu siapa?”
“Aku Krystal. Pacarnya Eunwoo” jawab Krystal.
“Dia pacar kamu Eunwoo? Wah Aku tidak sangka kamu dapat cewek secantik dia” kata Bo Gum kepada Eunwoo. “Ayo Eunwoo, kita sudah terlambat ini”
“Aku pergi dulu yah, sampai jumpa nanti siang” kata Eunwoo kepada Krystal.
Krystal mengangguk.
Setelah pulang sekolah, Eunwoo langsung bergegas pulang ke rumahnya. Ketika ia sampai di rumah, ia melihat Krystal berpenampilan cantik. Eunwoo terkesima melihat penampilan wanita yang ia sangat cintai.
“Ayo kita pergi” kata Krystal sambil tersenyum.
Mereka pun pergi menghabiskan waktu untuk pergi jalan-jalan. Setelah beberapa lama mereka menghabiskan waktu untuk jalan-jalan, mereka menaiki balon udara. Ketika mereka berada di atas, mereka sangat takjub melihat kota Seoul pada saat itu.
Mengingat bulan desember telah tiba, suasana di perkotaan sangat indah karena banyak macam hiasan yang bernuansa natal. Pada malam itu juga di awal desember, turun salju menyelimuti kota itu. Di dalam rumah Eunwoo terlihat Eunwoo dan Krystal sangat menikmati bulan desember tersebut. Mereka makan romantis bersama. Eunwoo juga memutar musik romantis natal. Ia juga mengajak Krystal untuk berdansa.
“Terima kasih untuk malam ini Eunwoo. Hari ini, hari yang paling membahagiakan dalam hidupku. Aku tidak akan melupakan hari ini” kata Krystal. “Untuk itu aku juga minta maaf”
“Minta maaf untuk apa?” tanya Eunwoo.
“Untuk semuanya” jawab Krystal.
“Apapun itu. Aku akan memaafkanmu. Dan aku berharap kita selalu begini.” kata Eunwoo sambil tersenyum.
Ketika Eunwoo tertidur lelap, Krystal memberikan salam berpisah untuk Eunwoo.
“Aku minta maaf Eunwoo” kata Krystal sambil menangis. Ia juga menaruh sepucuk surat di meja Eunwoo. Krystal mencium kening Eunwoo. “Selamat tinggal, Eunwoo”
Krystal pergi. Tak lama kemudian Eunwoo memimpikan kepergian Krystal.
“Krystal!” seru Eunwoo dan ia terbangun dari tidurnya. “Krystal?”
Ketika Eunwoo hendak mencari Krystal, ia melihat sepucuk surat di mejanya yang di taruh Krystal tadi. Ia membaca surat itu.
“Eunwoo... Aku harap kamu bisa mengingkari janji kita untuk melupakanku dari kehidupanmu. Jalani hidupmu dengan baik. Maaf aku tidak sempat mengatakan ini langsung kepadamu. Maaf aku tidak bisa bersamamu lagi dan menghilang untuk selamanya. Jangan menangis. Krystal”
Eunwoo sangat sedit dan langsung pergi mencari Krystal. Ia mencarinya sambil berlari ke tempat yang sering mereka kunjungi. Kemudian ia teringat akan pertemuan pertama mereka di taman. Dengan segera ia pergi ke tempat itu. Dan ketika dia sampai di tempat itu, ia melihat Krystal. Eunwoo bernafas pendek dan mulai menangis. Ia perlahan menghampiri Krystal. Salju berjatuhan cukup deras. Krystal yang sedang duduk menyadari keberadaan Eunwoo dan melihat ke arah Eunwoo dengan terkejut. Tiba-tiba tubuh Krystal mulai menghilang sedikit demi sedikit. Eunwoo terkejut dan segera menghampiri Krystal, meskipun Eunwoo sangat kecapekan.
“Jangan! Jangan! Krystal?” seru Eunwoo.
Krystal tersenyum terpaksa dan mengeluarkan air mata. Krystal pasrah. Ia pun berdiri. “Anyeong, namja chingu” Krystal berkata di dalam hatinya.
Sebelum Eunwoo sampai, Krystal telah menghilang. Eunwoo merasa terpukul dan terjatuh. Ia menangis begitu kerasnya. Sambil meneriakkan nama Krystal.
Beberapa bulan kemudian...
Ketika pulang sekolah, Park Bo Gum menemui Eunwoo.
“Eunwoo. Kamu mau ikut tidak?” tanya Park Bo Gum.
“Tidak. Aku paling benci yang namanya drama. Oke?” jawab Eunwoo jutek.
“Kenapa? Lagipula banyak gadis cantik di sana tahu”
“Aku tidak tertarik sama sekali”
“Kamu yakin?” kata Bo Gum. “Okelah. Kalau begitu aku duluan”
Park Bo Gum pergi meninggalkan Eunwoo. Sedangkan Eunwoo pulang. Tetapi ketika ia pulang, tiba-tiba sebuah mobil melewati Eunwoo. Eunwoo merasa aneh. Kemudian beberapa orang turun dari mobil tersebut dan yang turun terakhir adalah seseorang yang mirip dengan Krystal. Rasa aneh yang di rasakan Eunwoo makin kuat. Ia pun memalingkan pandangannya ke arah belakang dan melihat seseorang yang mirip dengan Krystal. Ia terkejut dan segera menghampiri gadis itu. Ia sangat bahagia. Tanpa berfikir panjang, ia langsung memeluk gadis itu.
“Kamu siapa?” tanya gadis itu sambil melepaskan pelukan Eunwoo.
“Krystal. Ini aku Eunwoo. Pacar kamu” jelas Eunwoo.
“Wah. Itu pacar kamu Krystal? Dia ganteng banget. Kamu memang beruntung Krystal” kata teman gadis itu.
“Dia bukan pacar aku” kata gadis itu. “Kamu siapa? Aku tidak kenal kamu. Dan darimana kamu tahu nama saya Krystal?” heran Krystal.
“Kamu benar tidak ingat siapa aku?” tanya Eunwoo.
“Ayo. Kita masuk, kita sudah terlambat” kata teman Krystal.
Krystal menggelengkan kepala dan tersenyum. “Maaf yah. Aku harus pergi. Mungkin kamu salah orang”
Krystal berfikir Eunwoo aneh.
“Kamu Krystal. Aku tidak mungkin salah orang” kata Eunwoo sambil tersenyum.
Di back stage, Krystal dan teman-temannya sementara mempersiapkan untuk menampilkan penampilan mereka dalam kontes drama yang diselenggarakan di sekolah Eunwoo.
Suasana di kontes tersebut cukup meriah. Banyak sorak-sorakan yang sangat meriah dari penonton. Di situ ada Park Bo Gum yang sementara duduk di barisan agak depan. Begitu banyak sekolah yang mengikuti kontes tersebut. Dan giliran pertunjukan yang paling terakhir dari sekolah Krystal. Ketika Krystal naik ke atas panggung Park Bo Gum terkejut.
“Bukankah itu Krystal?” kata Park Bo Gum bertanya-tanya.
Ketika sekolah Krystal mau memulai penampilannya, tiba-tiba Eunwoo datang. Ia berada di tengah-tengah penonton yang ada.
“Krystal! Aku tahu itu kamu” teriak Eunwoo.
Semua penonton memandang ke arah Eunwoo. Penonton mengira itu bagian dari script mereka. “Walaupun kamu tidak ingat sama aku dan tidak menepati janjimu untuk jangan melupakan satu sama lain. Itu bukan masalah. Karena aku sendiri yang akan membuatmu kembali menepati janjimu itu”
Eunwoo pun melangkah menuju ke atas panggung. Penonton terkejut, apa yang akan laki-laki itu lakukan. Ketika Eunwoo berada di atas panggung, ia memeluk Krystal. Krystal terkejut. Semua penonton juga terkejut dan senang.
“Kamu apa-apaan sih” kata Krystal
Krystal berusah untuk melepaskan Eunwoo, tetapi Eunwoo tidak melepaskannya.
Eunwoo mengatakan “Krystal! Aku cinta sama kamu” dengan sangat manis.
Tiba-tiba kenangan yang di alami Krystal sewaktu bersama dengan Eunwoo melekat kepada gadis itu. Gadis yang juga bernama Krystal itu terkejut dan mulai meneteskan air mata.
“Tidak mungkin” kata Krystal. “Ini benar-benar aneh”
Eunwoo mulai merasa sedih.
“Eunwoo?” seru Krystal.
Eunwoo terkejut dan perlahan melepaskan pelukannya. Mereka saling bertatapan. Eunwoo merasa bahagia kembali.
Eunwoo dan Krystal berpelukan kembali. Penonton mengeluarkan air mata terharu dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada mereka. Dan akhirnya mereka bahagia bersama. Eunwoo menyadari bahwa selalu ada waktu yang tepat dimana dia akan berakhir bahagia, selagi dia tetap memperjuangkan apa yang ia inginkan.
Masih di suasana bulan desember, dimana itu selalu mengingatkan kita akan kehangatan di balik salju yang dingin.
~Tamat~