CHAPTER 2 : FINALLY
“Permisi, Nona. Ini kontrak perusahaan kita dengan Gucci. Tolong tanda tangan di sini,” kata salah satu staff sambil menunjukkan dokumen untuk ditandatangani oleh Nathalie.
“Tunggu sebentar, biarkan aku membacanya.” Setelah dibaca semua detailnya, Nathalie segera menandatangani dokumen tersebut. “Apakah semua urusan bisnisku sudah selesai?”
“Sudah selesai, Nona. Urusan anda di Eropa dan Australia sudah selesai.”
Akhirnya waktu satu bulan telah berlalu. Semua urusan Nathalie di Eropa dan Australia sudah beres. Ia memutuskan untuk langsung pergi ke Korea.
“Pesankan aku tiket ke Korea hari ini juga.”
“Baik, Nona.”
Sesaat kemudian, Nathalie mendapatkan kabar dari staff kalau ia mendapat tiket penerbangan ke Korea. “Nona, pesawat anda akan take off tiga jam lagi. Anda harus segera bersiap-siap.”
Nathalie segera mengirim pesan kepada eonninya.
“Eonni, nanti jemput aku di bandara jam 2 siang ya. Jangan sampai tak menjemputku, oh?”
Selang beberapa menit, eonninya langsung membalas.
“Okay my princess.”
Setelah hampir 12 jam menempuh perjalanan di udara, akhirnya Nathalie tiba di Korea. Suasana di bandara Incheon terlihat sangat ramai. Ia tak tahu apa yang terjadi di sana. Tapi sepertinya sedang ada shooting. Nathalie melihat banyak bodyguard dan banyak kameramen. Dengan langkah santai ia berjalan menyusuri terminal kedatangan internasional. Dan ia menemukan eonninya, Tiffany, memegang sebuah kertas bertuliskan “Welcome home, Nathalie”. Nathalie tersenyum simpul melihatnya. Ternyata eonninya sedang bersama Taeyeon dan Seohyun. Pantas saja bandara begitu ramai. Mereka sedang shooting The TaeTiSeo rupanya. Dan adegan Tiffany menjemputnya di bandara masuk di salah satu scenenya.
“Welcome home, Nathalie,” teriak mereka serempak.
“Thanks for picking me up in airport, eonni,” balas Nathalie.
“Kau pasti sangat lelah seharian duduk di kursi pesawat. Kajja, kita pulang. Sudah banyak makanan yang menunggu kita,” kata Tiffany sambil menggandeng tangan adiknya itu.
Ternyata di rumah sudah tersedia banyak makanan. Ada ramyeon, bibimbap, kimbap, jajangmyeon, tteokbokki, sampai kulit babipun ada. Dan ada beberapa botol soju di sana. Wah, sudah cukup lama aku tidak merasakan minum soju bersama eonni.
“Gomawo eonni, sudah menyiapkan makanan sebanyak ini.”
“Berterima kasihlah kepada PD Kim Yoo Jung. Dia yang sudah menyediakan semua makanan ini,” sahut Taeyeon.
“Ah kamsahamnida PD Kim. Kau begitu murah hati pada kami. Kau tahu sekali kalau kami sedang lapar hehehe. Sekali lagi kamsahamnida,” kata Nathalie sambil membungkuk.
PD Kim langsung mempersilahkan mereka menyantap makanan yang telah ia siapkan. Sambil makan, mereka saling berbincang. Mereka membicarakan banyak hal, mulai dari urusan pekerjaan sampai urusan asmara.
“Ya dongsaeng, apa yang kau bawa dari Amerika?” tanya Tiffany langsung to the point.
“Aigo eonni, kau seharusnya menanyakan kabarku terlebih dahulu.Kenapa kau langsung melabrakku seperti ini.Aigo…” keluh Nathalie.
“Nathalie, Kau sudah di sini. Sudah pasti kau baik-baik saja. Kajja, keluarkan oleh-oleh yang kau bawa,” suruh Tiffany. Taeyeon dan Seohyun pun hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.
“Arasseo,” ujar Nathalie sambil mengambil bungkusan yang ada di bawah kursi. “Aha, ini dia. Belgian chocolate. Aku tidak bawa oleh-oleh Amerika. Jadi kemarin waktu aku jalan-jalan di Belgia, aku sengaja beli itu.”
“Wah, kamsahamnida Nathalie,” ujar Taeyeon dan Seohyun serempak.
“Ya! Ini buat aku, bukan buat kalian,” marah Tiffany.
“Aniya eonni, itu buat teman-teman eonni. Kau tidak aku bawakan apa-apa.” Tiffany pun langsung memasang wajah dongkolnya, dan Nathalie hanya tertawa. “Hahaha. I’m just kidding eonni.”
Obrolan mereka berlangsung sampai pukul 11 malam. Setelah itu Taeyeon dan Seohyun pamit pulang. Dan shootingpun selesai. Semua staf dan kru segera membereskan kamera dan bergegas pulang. Akhirnya, tiba waktu Nathalie dan eonninya untuk beristirahat. Jujur saja kepalanya agak sedikit pusing. Mungkin ini karena soju yang ia minum tadi. Setelah mencuci muka, Nathalie segera merebahkan diri ke kasur.
“Eonni, kepalaku pusing,” keluh Nathalie pada eonninya yang sudah berbaring duluan di kasur.
“Kau terlalu banyak minum soju tadi. Dan kau juga nampak lelah dongsaeng. Setelah perjalanan jauh kau langsung shooting bersama kami. Mian eonni tidak membiarkanmu beristirahat,” balas Tiffany sambil mengelus-elus rambut adiknya.
“Ah tidak apa-apa. Mungkin ini semua karena soju. Di Amerika kan aku jarang sekali mengonsumsi alkohol. Oh iya eonni, besok antar aku ke makam Eomma ya. Aku sungguh kangen dengannya.”
“Okay baby. Aku akan menemanimu. Tapi maaf besok aku tidak bisa menemanimu sehari full. Aku ada photoshoot dengan SNSD.”
“Tidak apa-apa. Besok aku bisa jalan-jalan sendiri kok.Tapi jangan lupa kasih kartu kreditmu ya hahaha,” canda Nathalie. “Eonni, aku mau tidur dulu ya. Aku sudah terlalu lelah.”
Nathalie pun segera memejamkan mata. Ia merasakan belaian lembut eonninya. Tangan Tiffany mengelus-elus puncak kepala Nathalie. Benar-benar lembut. Nathalie benar-benar merasakan kasih sayang eonninya. Ah, andaikan Eommanya masih ada. Pasti Eomma yang melakukan ini padanya. Ya sudahlah, ini sudah takdir Tuhan.