CHAPTER 1 : I MISS YOU SO BAD
Hari ini Nathalie tidak ada jadwal apa-apa alias free. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan bersama Ruby, teman hidup satu-satunya di Amerika. Anjing Siberian Husky ini sudah menemani Nathalie sejak berusia 10 tahun. Dengan cerianya ia dan Ruby berjalan-jalan mengitari taman yang ada di dekat rumah. Setelah puas berjalan-jalan, Nathalie kembali ke rumah. Dan ia melihat handphonenya penuh dengan notifikasi chat.
“Hey Nathalie, kenapa semalam kau tak membalas pesanku?”
“Ya! Balaslah!”
“Ya! Nathalie. Kau sudah bangun apa belum sih?”
“Apakah kau sedang mandi? Kenapa lama sekali?!”
“Kau sedang berkencan ya?”
“Ya! Kau sedang di mana? Kau membuatku khawatir.”
Nathalie hanya tersenyum membaca pesan dari eonninya, Tiffany. Ia sudah terbiasa dengan kecerewetan eonni -via teks- padanya. Hampir setiap hari.
“Mian, eonni. Semalam aku pergi dengan temanku, dan aku lupa membawa ponselku. Aku sudah bangun dari tadi, dan aku langsung berkencan dengan Ruby di taman. Jangan terlalu khawatir, aku bukan anak kecil lagi. Arasseo?”
Setelah membalas chat, Nathalie segera menuju dapur. Ia melihat-lihat isi kulkas, ternyata hanya ada salmon, brokoli, dan wortel. Dengan bahan seadanya, ia bereksperimen, dan jadilah salmon grill. Tiba-tiba saja handphonenya berbunyi. Ada sebuah pesan ternyata.
“Kau tidak bosan setiap hari berkencan dengan Ruby? Ya, sepertinya kau harus segera memiliki kekasih. Hahaha. Kau sudah makan? Cepatlah makan, nanti kau bisa tambah kurus.”
“Ani. Malahan aku sangat senang. Dia adalah teman kencanku yang paling setia. Ah eonni, aku masih belum ingin memiliki pacar. Aku masih ingin fokus mengurusi bisnisku. Oh iya, sekarang aku sedang makan salmon grill. Aku membuatnya sendiri. Rasanya enak, tapi karena aku makannya sendiran, jadi sedikit kurang enak. Hehehe.”
“Kau harus segera belanja dongsaeng. Masaklah menu yang sehat tiap hari supaya kau tak terlihat kurus ketika bertemu denganku. Arasseo? Kita lanjutkan nanti ya? Selamat bekerja. Saranghae.”
***
Malam itu Nathalie termenung di balkon rumah, memandang gemerlap langit bertabur bintang. Entah kenapa tiba-tiba ia kangen sekali dengan Eommanya yang sudah 18 tahun dilihatnya.
“Aku kangen padamu, Eomma.Aku kangen sekali. Bagaimana kabarmu di sana? Pasti kau bahagia, kan? Sayang ya, Eomma pasti tidak akan pernah bisa kembali ke sini. Kenapa kau begitu cepat meninggalkanku, padahal aku belum melihatmu secara langsung? Eomma, setiap hari aku kesepian. Tak ada dirimu, Appa, dan eonni. Hanya ada Ruby dan aku. Aku benar-benar rindu padamu, Eomma,” gumamnya dalam hati. Air mata tak mampu terbendung lagi. Di saat-saat seperti ini, yang ia ingat adalah eonninya, yang selalu menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati. Segera saja ia menghubunginya.
“Halo, eonni. Kau di mana? Apakah kau ada waktu sebentar? Aku ingin menceritakan sesuatu padamu.”
“Halo, Nathalie. Aku sedang main di rumah Jessica. Ada apa? Sepertinya kau sedang menangis ya? Kenapa kau menangis? Ceritalah. Eonni akan mendengarkanmu.”
“Benarkah kau sedang tidak sibuk? Aku tidak merasa tidak enak menganggu waktumu. Aku ingin menceritakan sesuatu padamu.”
“Ya! Kenapa kau ini? Aku akan selalu mendengarkanmu. Sesibuk apapun, aku akan selalu ada untukmu. Aku sudah berjanji pada Eomma untuk selalu menemanimu. Ceritalah.”
“Baiklah. Tiba-tiba, aku kangen pada Eomma. Aku ingin ke Korea, aku ingin ke makam Eomma. Tapi bulan ini jadwalku sangat penuh. Aku harus mengurusi Adorable di Eropa dan Australia. Belum lagi aku harus menyelesaikan urusanku yang lain. Padahal aku sudah sangat rindu dengan Eomma, padamu juga,” kataku sesenggukan.
“Kalau kau rindu Eomma, pulanglah ke sini. Tapi selesaikan dulu urusanmu itu ya. Eonni tidak ingin kau ke sini dengan banyak pikiran. Aku mengerti perasaanmu, Nathalie. Hadapilah semuanya itu. Arasseo? Aku percaya kau gadis yang kuat,” kata eonni menenangkan. “Maafkan aku, Nathalie. Di saat seperti ini, aku malah tidak berada di sampingmu.”
“Ne, eonni. Gwenchana. Aku akan menghadapi semua ini. Seperti katamu, aku adalah gadis yang kuat. Oh iya, ada acara apa kau di rumah Sica-eonni? Apakah ada pesta di sana? Sepertinya ramai sekali.”
“Bukan pesta kok.Hanya main saja. Akupun ke sini cuma dengan Hyoyeon, Sunny dan Yoona. Ah, sebentar. Ya, kalian! Ini ada adikku di telepon. Sapalah dia,” kata Tiffany pada teman- temannya.
“Hi, Nathalie,” kata Jessica, Hyoyeon, Sunny, dan Yoona bebarengan.
“Ah, hi eonni. Apakah kalian sedang bersenang- senang?”
“Ne. Kami sedang membuat sangria bersama,” sahut Jessica.
“Oh, baiklah. Kalian selamat bersenang-senang. Jangan terlalu banyak minum, oh? Kututup teleponnya. Bye,” ujar Nathalie mengakhiri telepon. Ia tidak ingin mengganggu waktu Tiffany bersama teman-temannya. Akhirnya Nathalie memutuskan untuk tidur lebih awal karena besok akan ada meeting pagi di kantornya.