CHAPTER 2 : My Family - 1.2
*Minhwa POV
Hari ini aku bangun lebih pagi karena dibangunkan oleh eomma.
“Ah~ eomma, kenapa harus bangun subuh begini sih?” gerutuku sambil menarik selimutku kembali.
“Ayo bangun, ini sudah jam 8. Ini bukan subuh, Bae Minhwa. Ya! Munbin-ah, ireona” panggil eomma terus menerus sambil membangunkanku dan oppa kembarku, Bae Munbin.
“Ya! Mau sampai kapan kalian akan tidur, huh?” kata seseorang dengan suara beratnya.
“Sudah eomma, serahkan 2 maknae tukang tidur ini pada kami” kata seseorang lagi yang memiliki suara cempreng.
“Eomma serahkan padamu. Setelah itu ayo kita sarapan” kata eomma, sedangkan aku tidak mempedulikan mereka semua dan kembali ke alam mimpiku.
“Ya! Ya! Ya!! Ireona!! Palli!!!” teriak seseorang dengan suara cemprengnya yang khas, siapa lagi kalau bukan Bambam oppa. Oppa ke-tiga-ku yang memiliki sifat hiper-aktif tapi kalau bertemu orang baru pasti jaim.
“Bin-ah, ireona palli” kata seseorang dengan suara beratnya, dia adalah oppa tertua-ku. Mark oppa. Sifatnya sangatlah unik, berbeda dengan semua namja yang pernah kukenal.
Tiba-tiba tanganku ditarik sampai duduk dengan mata yang masuk terpejam. 2 buah tangan membuka mataku dengan paksa.
“Ya!! Kkeojyeo” protesku menyingkirkan tangan-tangan itu.
“Aigoo uri maknae~~ bahasamu perlu dikontrol, nak” kata Bambam oppa sambil mencubit kedua pipiku, aku membuka mataku sedikit lalu membiarkan tubuhku kembali jatuh tepat di atas bantalku.
“I~ reo~ na~~!!!” kata Bambam oppa menarik tanganku lagi, tapi kali ini dia benar-benar menarikku sampai aku berdiri di samping tempat tidur.
“Ash!!! Aku masih ingin tidur tau!!” protesku yang kembali duduk di tempat tidur.
“Ya! Kalian ngapain repot-repot seperti itu? Aku tau cara yang ampuh untuk membangunkan maknae kembar kita” kata seseorang yang mungkin ada di pintu, aku tidak melihatnya karena aku sudah kembali berbaring di atas tempat tidurku yang nyaman ini. Tiba-tiba suasana jadi hening dan membuatku kembali masuk ke alam mimpi.
“Ya! Ireona!! Kalau tidak, jatah ice cream kalian akan kami habiskan, lho~~” kata seseorang yang memiliki suara berat tapi tidak seberat suara Mark oppa.
Seketika itu juga aku langsung membuka mataku dan langsung duduk di tempat tidur dengan mata yang sudah benar-benar terbuka, lalu aku menatap Eunwoo oppa yang sudah memegang 2 ice cream di tangannya.
Aku langsung berlari ke arahnya dan mengambil ice cream di tangan kanan Eunwoo oppa, tapi ternyata ice cream yang sudah kupegang itu, ternyata ada tangan lain yang meraihnya yang mengakibatkan dia memegang tanganku, bukan ice cream yang kupegang.
“Pergilah, ini jatahku” kata Munbin
“Enak aja. Aku paling suka ice cream yang ini. Kau sebagai oppa, harusnya mengalah dong” protesku.
“Ya udah yang satu lagi aku makan ya~” kata Bambam oppa yang mengambil 1 ice cream yang ada di tangan kiri Eunwoo oppa.
“Andwae!!” teriakku dan Munbin bersamaan.
“Kalian kan memperebutkan itu, jadi ini jatahku” kata Bambam oppa membuka ice cream itu.
Aku dan Munbin saling bertatapan sejenak, lalu aku mengisyaratkan untuk Munbin mengambil ice cream yang berada di tangan Bambam oppa, sedangkan aku langsung menarik ice cream yang kupegang dari tangan Eunwoo oppa.
“Ya!! Baru mau kumasukkan dalam mulut!!” protes Bambam oppa saat Munbin merebut ice cream itu.
“Naekkeo-ya” kata Munbin, Eunwoo oppa hanya menggelengkan kepalanya, lalu dia berbalik dan berjalan menuju meja makan.
“Ayo makan” kata Bambam oppa sebelum dia berbalik dan mengikuti Eunwoo oppa, akhirnya aku dan Munbin berjalan di belakang Bambam oppa dan Eunwoo oppa sambil memakan ice cream kami.
^^^
“Eomma, hari ini jadi bertemu tunangan-mu?” tanyaku dengan polos saat kami baru selesai makan.
“Eoh. kalian berlima ikut ya” kata eomma menatap kami bergantian.
“Gak ah, malas” jawab Mark oppa.
“Ada tugas yang belum kuselesaikan” kata Eunwoo oppa saat eomma menatapnya.
“Egh.. aku.. Aku mau main bersama Bin-ie, di rumah” kata Bambam oppa yang mencari-cari alasan untuk tidak ikut.
“Kalian kenapa gitu semua sih?” tanyaku.
“Bilang saja kau mau ikut karena calon appa-mu itu ganteng kan?” tanya Munbin.
“Ya! Dia calon appa-mu juga, bodoh” kataku memukul kepala Munbin.
“Lagian yang selalu bertemu dengannya, kan hanya kau” kata Bambam oppa.
“Kalo aku gak ikut, masa eomma harus pergi sendiri? Kalian tega sekali” kataku.
“Sudahlah, jangan bertengkar” kata eomma menengahi.
“Lain kali kalian harus melihat calon appa kita” kataku, tiba-tiba Mark oppa berdiri dan pergi dari ruang makan.
“Liat nanti” kata Eunwoo yang berjalan mengikuti langkah Mark oppa.
“Munbin, kajja” kata Bambam oppa dan merangkul leher Munbin hingga memaksanya berdiri dan mengikuti langkahnya.
TBC