CHAPTER 2 : Chapter 2 : Coincidence
Soojung masih terdiam mematung, tanpa berbalik sedikit pun.
"Je-jessica jung??!! Jinjjayo??" Naeun masih tidak percaya
"Apa kau tidak pernah membaca sebuah artikel mengenai adik seorang designer terkenal yang menjadi korban bullying di sekolahnya??" Jongin membuka suara
Soojung terkejut dan berusaha menahan rasa sesak di dadanya. Perlahan dia membalikkan badannya dengan masih menundukkan kepalanya.
"Ternyata memang benar. Di lihat dari postur badannya memang seorang adik designer terkenal. Apa kau masuk ke sekolah ini untuk mengulang masa lalumu??"
Soojung terdiam mendengar ucapan Jongin, perlahan menegakkan kepalanya dan melihat ke arah Jongin.
"Apa kau sudah cukup dengan bicaramu itu??" Soojung menahan tangisnya dan kemudian berlari meninggalkan Jongin dan Naeun
"Mwoya??? Yeoja itu lemah sekali, apa dia harus menangis seperti itu??" Naeun memperhatikan Soojung yang menjauh
Jongin terlihat tidak perduli dan berjalan meninggalkan Naeun..
"Aishhh...... Kenapa kau menangis, Soojung'ah??" Soojung berkali-kali mencuci muka nya di keran dekat lapangan sekolah
"Mwowanenggoya??"
"Ha-hayoung'ah...."
"Kenapa kau mencuci mukamu disini??? ini....." Hayoung memberikan handuk kecil kepada Soojung
"Go-gomawo......" Soojung mengambil handuk dari tangan Hayoung dan melihat sesuatu di pergelangan tangan Hayoung
"Apa tanganmu baik-baik saja, Hayoung'ah??" Tanya Soojung penasaran
"Tangan??? Aaaahhh ini, bekas luka yang ku terima semenjak kecil. Kau pasti akan kaget mendengar ceritaku ini
===========================Flasback================================
10 tahun yang lalu....
"Yaa, bisakah kau berlari lebih cepat???"
"Hun'ah, aku lelah....." Seorang anak perempuan berusaha mengejar temannya yang menaiki sepeda
"Aishhh, kau ini. Arasseo, kau istirahatlah dulu di sini, aku akan mengambil minum"
Anak perempuan itu tersenyum.
Terlihat beberapa anak laki-laki datang menghampirinya.
"Yaa, apa ini sepedamu?? Wahhh bagus sekali..." Anak laki-laki terlihat merebut sepeda yang berada di sebelah anak perempuan itu
"Kembalikan sepeda itu..!!" Anak perempuan itu berusaha menyuruh anak laki-laki lain yang akan menaiki sepedanya
"Menjauhlah..!!" Dua anak laki-laki lain mendorongnya sampai terjatuh
Anak perempuan itu masih berusaha mengejar anak laki-laki yang merebut sepedanya, sampai dia kembali terjatuh dan tangannya tergores sesuatu..
"Aishhh aku tidak bisa mengejar mereka..." Anak perempuan itu menahan tangisnya
"Hayoung'ah..!!!" Seseorang yang dikenalnya memanggilnya dari jauh
"Yaa,gwenchana??" Dia berlari menghampiri Hayoung dan melihat tangan Hayoung yang sudah berdarah
"Se-sepedamu...." Tangis Hayoung pecah sambil menunjuk ke arah beberapa anak laki-laki yang sedang asyik berlari
Hayoung hanya bisa melihat temannya itu berusaha merebut kembali sepeda miliknya dan tiba-tiba tangisnya berhenti saat melihat temannya itu jatuh dan tidak sadarkan diri....
========================Flashback END=============================
"Apa temanmu itu sudah..........???"
"Aniya, dia masih hidup, aku hanya ingat dia terkena pukulan sesuatu di kepalanya dan membuatnya tidak mengingatku..." Hayoung terlihat tersenyum sambil melihat ke arah lapangan
"Apa kau masih menemuinya sampai saat ini??" Soojung semakin penasaran
"Eoh... Aku masih berada di dekatnya sekarang" Hayoung kembali tersenyum
Cerita Hayoung membuat mereka tidak sadar kalau bel masuk sudah berbunyi... Mereka berdua masuk ke dalam kelas bersama-sama..
Hari pertama Soojung di sekolah barunya pun sudah usai. Soojung bisa bernafas lega saat bel pulang pun berbunyi..
"Soojung'ah, kurasa aku bisa berteman denganmu mulai saat ini, berikan handphonemu.." Hayoung menghampiri Soojung di depan loker
Hayoung terlihat sibuk dengan handphone Soojung
"Ini nomorku, hubungi aku kalau kau butuh sesuatu, arasseo?? Aku pulang duluan, Soojung'ah, annyeong!!"
Soojung tersenyum senang saat melihat Hayoung menjauh.
Jessica tampak menjemput Soojung di depan Sekolah..
"yaa, kenapa kau tersenyum sendiri???" Jessica melihat wajah adiknya yang berbeda dari biasanya saat masuk ke dalam mobil
"Eonni, kau tau?? Aku mempunyai teman baru di hari pertamaku ini..."
"Jinjja??? Congratulation untukmu... Aku turut senang, Soojung'ah"
"Gomawo eonni... Apa namjachingumu belum menghubungimu lagi??"
"Belum"
"Issangae... ini sudah hampir 2 minggu dia tidak menghubungimu.."
"Gwenchana.. Aku mempercayainya, lagipula dia sendiri yang bilang akan kembali ke Seoul bulan ini"
"Wahhhh kau yoejachingu yang baik,eonni..."
"Tentu saja..." Jawab Jesscia sambil tersenyum
"Kenapa kita tidak langsung ke rumah??"
"Kau lupa? Hari ini Eomma dan Appa pulang, kau harus mengecek kesehatanmu dulu"
"Aishhh apa aku terlihat seperti orang yang sakit??"
"Eohh... Anemia-mu sering kambuh kapanpun, jadi kita harus ke rumah sakit.."
"Rumah sakit?? Kenapa tidak ke klinik saja??"
"Kau diamlah, jangan banyak mengeluh.." Jessica sibuk menyetir
Soojung hanya bisa mengikuti Jessica masuk ke dalam rumah sakit dan menunggu untuk pengecekan..
"Soojung agashi...." Seorang suster memanggil nama Soojung
"Kajja..." Jessica menggandeng tangan Soojung
"Kalian tunggulah disini. Dokter akan segera tiba." Seorang suster menjelaskan kepada Jessica dan Soojung saat berada di dalam ruangan
"Mwoya??? Kenapa kita harus menunggu Dokter? Bukankah aku yang harus di periksa?" Soojung kembali mengoceh
Pintu ruangan terbuka...
"Jjeoseonghamnida, aku telat..."
"Omo.. Apa aku mengenalmu??" Soojung sedikit terkejut melihat Dokter yang duduk di depannya
Jessica tidak bisa menyembunyikan tawanya.
"Mwoya???? Apa ini rencana kalian berdua??"
"Mianhae, Soojung'ah, aku hanya ingin melihat reaksimu melihat aku kembali"
"Apa kau harus sampai memeriksaku juga, Donghae oppa??"
"Yaa, panggil aku Dokter..."
"Arasseo......"
"Kurasa aku akan keluar sebentar.." Jessica masih terlihat tersenyum
"Baiklah, Soojung agashi, mari kita mulai pemeriksaanya" Donghae tampak mengeluarkan stetoskopnya
"Waahhhh kau benar-benar seorang Dokter sekarang. Kurasa Sica eonni tidak salah memilihmu menjadi namjachingunya"
"Yaa, bisakah kau diam sebentar selama pemeriksaan??" Donghae tampak kesal
Beberapa menit kemudian...
"Hhmmmm... Kau baik-baik saja. Kau tampak sehat. Pemeriksaanmu selesai"
"Cepat sekali.."
"Apa kau sekarang bersekolah disana??" Donghae menunjuk logo yang menempel pada blazer seragam Soojung
"Eoh...."
"Kau pasti akan terkejut kalau kuberitahu tentang ini"
"Tentang apa??"
"Aku mempunyai adik angkat yang bersekolah disana juga. Namanya Sehun"
"Sehun?? Sehun??????? Jinjjayo???" Soojung tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya
"Eoh... Apa kau sudah berkenalan dengannya??"
"Oppa pasti tidak akan percaya. Aku sekelas dengannya"
"Jjeongmal??"
Tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar ruangan..
"Apa dia sudah kembali??!! Biarkan aku menemuinya!!!" Terdengar suara namja yang sedikit berteriak di luar ruangan
Pintu ruangan terbuka dengan keras, masuklah seorang namja yang langsung berjalan ke arah Donghae dan tampak kesal. Namja itu langsung mencengkeram kerah baju Donghae...
"Mana janjimu,eoh??!! Apa kau sengaja menghilang dan meninggalkan pasienmu dalam keadaan seperti itu????!!!!" Namja itu berteriak kesal
Soojung terkejut dan berdiri dari duduknya. Dia melihat sosok namja itu. Namja yang di kenalnya...
"Ki-kim Jongin???" Ucap Soojung dalam hati
---------------------------------------To Be Continued-------------------------------------------------
Kenapa Jongin tampak begitu kesal dengan Donghae? Apa dia mempunyai dendam?
Apa alasan Donghae kembali ke Seoul secara mendadak??
Apa Jongin mengenali Soojung yang berada di ruangan yang sama??
Tetep tunggu yaa Chapter selanjutnya..
Kritik dan saran terbuka untuk siapa saja ^^
Gomawo~~