CHAPTER 2 : Mystic Messenger Day 2
“Jaahhh Nona, kita sudah sampai di apartemen yang kau tuju.” Ucap Seungho pada Jieun yang masih menatap ragu ke arah apartemen tersebut dari dalam jendela mobil.
“Apa aku akan baik-baik saja ?” Gumam Jieun dalam hati seraya menghelakan napas beratnya.
“Nona ?” Tegur Seungho yang membuyarkan lamunannya.
“Ne, Seungho ssi. Kau akan menemani ku kan ? Aku baru saja sampai di Seoul, aku masih belum mengerti bagaimana keadaan Seoul. Tapi, aku percayakan pada mu. Aku akan baik-baik saja kan ?” Tanya Jieun yang masih ragu.
“Ehey, nona. Tenang saja, aku akan disamping mu. Biar ku bukakan pintu untuk mu.” Jawab Seungho meyakinkan.
Jieun dan Seungho pun kini sudah berada di depan pintu apartemen lantai 8 No. 12. Didepan pintu sudah ada sebuah ponsel yang tergeletak dalam keadaan mati, dibawah ponsel tersebut terdapat secarik kertas bertuliskan.
Mianheyo, aku tidak bisa menemui mu. Ada seseorang yang tidak ingin melihat ku. Jadi ku harap kau masukan ponsel ini kedalam dan hidupkan. Mungkin baterei nya habis. Pasti pemiliknya memiliki charger di dalam.. Tolong untuk kali ini saja. Aku memohon bantuan mu. Jeongmal kamshahamnida.
“Lantai 8 No. 12” Ucap Jieun mencoba mengingat pesan yang disampaikan pada orang tak dikenal tersebut. “Apa-apaan ini. Dia bilang kan dia mau menemui ku. Mengapa sekarang dia pergi dan menyuruh ku masuk kedalam apartemen orang. Bagaimana jika ada orang lain yang mengira aku mau mencuri. Haah yang benar saja.” Gerutu Jieun tak percaya keadaan ini.
“Apakah mungkin ini sebuah kejutan yang telah disiapkan teman mu, Nona ?” Tanya Seungho
“Kejutan ? Teman ? Yaaa. Aku tidak punya teman di Seoul. Sejak aku bayi aku sudah di bawa pergi oleh orang tua ku ke UK, jadi aku benar-benar tidak memiliki teman disini.” Jelas Jieun memandang pintu yang tepat berada di hadapannya dan kembali berucap “Seungho- ssi, kau tidak mau masuk kedalam?”
“Ahh tidak Nona. Aku menunggu diluar saja.” Jawab Seungho yang bediri di belakang Jieun.
Jieun hanya mengangguk mengerti, mau tak mau ia harus membuka apartement tersebut. Perlahan tapi pasti, Jieun mencoba meraih gagang pintu apartemen tersebut dan mencoba membuka password pada pintu. “Dia bilang passwordnya tanggal ulang tahun ku kan ?” Gumam Jieun
‘0516’
Tanpa ragu Jieun pun menekan tombol password pada pintu tersebut dan…
Click
Dalam sekejap pintu tersebut berhasil di buka, membuat Jieun mengerjapkan keduanya matanya tak percaya “Bagaimana bisa ?” Tanya Jieun keheranan.
“Nona, apakah kau sebelumnya pernah kemari ?” Tanya Seungho
“Aniyo. Sudah ku bilang kan, sejak aku bayi aku tidak di Seoul. Ini kali pertama aku menginjakkan kaki ku disini.”
“Keundae, kau bagaimana bisa mengetahui ?” Tanya Seungho kembali tanpa meneruskan ucapannya.
“Mollaaa.. Akupun bingung Seungho ssi. Aaahh aneh sekali, orang aneh tersebut mengatakan bahwa password pintu ini adalah hari ulang tahunku. Yang membuat ku semakin bingung adalah, mengapa ia tahu hari ulang tahunku dan mengapa password ini bisa sama dengan hari ulang tahun ku? Siapa pemilik apartemen ini? Apakah seperti ini kehidupan di Seoul ? Ya, Seungho ssi..”
Tampak jelas Seungho melamun entah apa yang ada dipikirannya, namun ia tersadar akan panggilan Jieun “Ne ?” hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.
“Apa kau benar-benar tidak mau ikut masuk kedalam bersama ku ? Jika di dalam sudah ada orang lain bagaimana ?” Bujuk Jieun
“Jika memang benar, aku akan segera menerobos masuk kedalam.” Jawab Seungho sambil menyipitkan matanya tampak jelas garis senyuman yang diberikan Seungho ‘Eyes smile’.
“Ya.. kau tersenyum ?”
“Ne ?” Tanya Seungho
“Eiii kau pasti tersenyum kan ? Lagi pula sampai kapan kau akan mengenakan masker ? Aku kan juga ingin melihat wajah mu.” Ledek Jieun
“Ah haha. Jangan Nona, kau bisa saja jatuh cinta pada ku saat melihat ku pertama kali.” Seungho membalas ledekan Jieun.
“Aigeuuu aigeuuu. Mengapa kau percaya diri sekali. Geurae kita masuk.” Seakan tak ingin memperdulikan, Jieun memasuki apartment dan mau tidak mau Seungho pun ikut masuk kedalam apartemen tersebut.
“Nona, aku tunggu disini saja.” Ucap Seungho sambil menunggu dan bediri tepat membelakangi pintu masuk.
“Eung, baiklah. Setidaknya kau ikut menemaniku di dalam, Kita tidak pernah tahu kan apa yang akan terjadi di dalam.” Ucap Jieun sambil mengelilingi apartemen tersebut, ia menelusuri setiap ruangan dengan hati- hati.
“Charger, charger eodinya ?” Gumamnya dan menengadah kesegala arah. “Aneh sekali, sama sekali tidak ada satupun foto disini. Bagaimana aku bisa tau pemiliknya jika aku tidak mengenali wajahnya. Ah! Majja. Setelah aku menemukan charger sebaiknya langsung aku tinggal saja. Bagaimana jika pemilik tersebut datang tiba-tiba dan mengira aku akan mencuri. Aaaakk andwae !! Benar aku harus segera pergi.”
Tidak lama kemudian Jieun pun berhasil menemukan charger ponsel tersebut yang masih terpasang pada stop kontak yang berada di bawah meja komputer dalam kamar apartemen tersebut.
“Ahh, akhirnya aku dapatkan! Okay, aku akan segera pergi.” Ucap Jieun sambil menepuk kedua tangannya yang berdebu.
“Seungho ssii. Kajjaa kita langsung pulang dan bertemu eommaaa !!” Seru Jieun yang kembali keruanagn depan tempat dimana Seungho menunggu, namun Seungho tampak tak terlihat ditempatnya tadi “Eohh. Eoddiga ? Yaaa Seungho ssi. Kau dimana ? Apa kau sedang di toilet ?”
Jieun pun mencari-cari Seungho di setiap ruangan yang ada, sampai akhirnya kembali ke ruangan depan dan mencoba membuka untuk membuka pintu. “Ahh mungkin ia menunggu ku diluar.” Ujar Jieun
Namun, saat Jieun mencoba membuka pintunya…
Pintu terkunci…
Tidak bisa terbuka…
Seketika ia membulatkan kedua matanya “Mwoyaaaaa !! Yaaaa !! Seunghooo siiii eoddiinyaaaa ?? Yaaaaakkk !!” Jieun pun berteriak teriak memanggil Seungho dari dalam.
“Noonaaa, ada apaa ?” Jawab Seungho dari luar.
“Mengapa aku terkunci ??? Kau mengunci ku ??!!!”
“Bagaimana bisa nona ? Aku kan tidak mengetahui passwordnya?”
“Lalu ??? Mengapa kau berada di luar ??”
“Jeoisongheyo Nona, aku keluar sebentar untuk merokok. Maaf aku tidak memberitahukan mu sebelumnya karena aku pikir aku tidak akan lama.” Ucap Seungho
“Yaaaakkkk !! Geuumaaaann. Sekarang bantu aku bukakan pintunyaaa !!”
“baik nona. Aku sedang berusaha, kau tenang saja tunggu di dalam.”
“Yaaa Seunghoo-ssiii ppaliiii, aku tidak mau sampai sang pemilik datang.” Ujar Jieun mulai frustasi
“Nona. Maaf kan aku. Tapi usaha ku sia-sia.”
“Mworagoo ?? Seungho ssiii!! Seunghooo ssii !! Yaaakkk !!” pekik Jieun tak percaya
“Nona mohon bersabar.”
“Seunghooo-ssiiii, tolong akuu buka pintuu nyaaaa !!!” Lambat laun suara Jieun pun berubah menjadi tangisan.
“Nonaaa, aku sedang berusaha. Tunggu didalam aku akan carikan bantuan.” Sahut Seungho
“Andwae!! Andwae !! Andwaeeee !! Jangan tinggalkan aku ku mohon. Yaaakk Seungho-ssi !! Kau mendengar ku ?? Kau masih disana ?? Seungho-ssi !!! Yaaaakkk !!!” Tangisan dan jeritan Jieun semakin menjadi. Dibalik pintu Seungho pun hanya terdiam terpaku dan…..
Tersenyum….
“Tunggu saja kau disitu, Lee Jieun..” Lalu Seungho pun pergi meninggalkan Jieun dalam apartemen tersebut.
***
“OMMOOOO GAPJAGI! Nu.. nu… nu.. nugu ?? Nu nuu nuu na ?” Ucap Seven terbata-bata hingga ia jatuh dari kursinya, ia melihat seseorang yang berada di dalam apartemen Rika melalui CCTV yang ia pasang.
“Mengapa ada orang yang bisa masuk ke apartemen Rika Nuna ??!!! Bagaimanaaaa bisaaaa ??!! Tidak ada satupun yang tau password apartemen nya tapi, orang itu ?? Siapaaaa ?? Aku harus memberitahu V hyung, ahhh dia sulit sekali di hubungi !” Gerutu Seven yang panik kebingungan saat ia melihat seseorang menerobos masuk ke dalam apartemen Rika yang memiliki sistem pertahanan berlipat-lipat.
‘Nomor yang anda tuju saat ini tidak dapat dihubungi’
Berkali- kali Seven mencoba menghubungi V tetap jawaban operatorlah yang diterima “Aiiishhhh dimana kau hyung..!” Gumam Seven sambil berjalan kesana-kemari.
—707 has entered the chatroom—
707
Mayday Mayday
—Yoosung has entered the chatroom—
Yoosung⭐
LOLOL
—Zen has entered the chatroom—
Zen
Berisik sekali
707
V hyuung !!
V !!
Hyuung !!
V !!
V !!
V !!
Hyuuung !!
Zen
Dia tidak ada disini
Yoosung ⭐
Mengapa kau mencarinya ?
707
Ahh tidak ada apa-apa
Yasudah
Aku pergi
Adios !!
—707 has left the chatroom—
Zen
Mwoyaaa
Dia pergi begitu saja
Yoosung ⭐
Aku pikir sesuatu sedang terjadi
Ahh iya !
Zen
?
Yoosung ⭐
ADA MONSTER !!
AKU HARUS MEMBANTU GUILD KU !!
—Yoosung has left the chatroom—
Zen
Tsk
Mereka berdua ini !!
—V has entered the chatroom—
V
Luciel
Zen
Hyung !
Kau telat. Ia baru saja pergi.
V
Maafkan aku. Aku baru mendapatkan wifi.
Apa ada sesuatu yg terjadi ?
Zen
Entahlah hyung. Ia datang dan pergi begitu saja.
V
Geurae. Aku akan mencoba menghubunginya. Zen jaga lah kesehatan mu. Dan sampaikan salam ku pada semua member. Aku pergi.
—V has left the chatroom—
Zen
Aku sampai tak sempat mengucapkan selamat tinggal padanya.
—Zen has left the chatroom—
***
Disisi lain disebuah gedung tinggi, dimana seorang wanita paruh baya dengan setelan highclass tengah menatap tajam seseorang dihadapannya “MWO ?? Kau bicara apa ?? Kau tidak bertemu dengan anak ku Jieun ?! Bagaimana bisa ? Lalu mengapa kau pulang jika tidak bersama Jieun ?!” Ucap seorang wanita paruh baya tersebut dengan kesal
“Eoh. Hmm itu joiseonghamnida Nyonya Lee. Tapi, aku mendapat SMS dari nomor ini.” Jawab orang tersebut sambil menyodorkan ponselnya.
-Choi ajuhssi. Ige naya. Lee Jieun. Kau tidak perlu menjemput ku. Ada seorang teman yang sudah datang menjemput ku. Tolong sampaikan pada ibu agar tidak menunggu ku.-
“Mworagooo ??!!! Mengapa kau percaya jika itu dari Jieun ??! Buktinya sampai saat ini Jieun belum sampai rumah ?! Apa kau gila ?! Apa kau mau mati ??! Asal kau tau, Jieun tidak memiliki teman di Korea ! Sejak ia lahir ia sudah ku bawa ke UK.” Kemarahan wanita tersebut semakin meradang. Setelah mengetahui anak semata wayangnya hilang entah kemana. Ia pun masih terus mencoba untuk menghubungi Jieun. Namun usahanya gagal. tak ada satupun panggilan teleponnya berhasil menyambung ke nomor Jieun.
“Eotheokhae uri Jieun. Neon eoddinya ?” Ucap Ibunda Jieun dengan lemas dan tak kuasa menahan tubuh ia pun jatuh pingsan.
####
Tuuuuut tuuuuut tuuuut sekian lama Seven berusaha menghubungi V, kali ini tampak jelas bukan operator yang menerimanya.
“Yeoboseo.”
“YAAAKK V HYUUNG KEMANA SAJA KAU MENGAPA KAU JUGA TIDAK MUNCUL DI CHATROOM!!” teriak Seven frustasi.
“Mian Luciel-ah, aku baru bisa mendapatkan sinyal. Ada apa ? Sepertinya ini sangat genting ?”
“Hyung”
“Ne?”
“Nuna.”
“Nugu ?”
“Apartemen nuna.”
“Cepat jelaskan ada apa dengan apartemen Rika ?” V tampak bingung dengan arah pembicaraan Seven
“AKU TIDAK BISA MENJELASKANNYA KARENA SAAT INI AKU SEDANG PANIK!!”
“Luciel. Tenang lah.”
“Hyung, datanglah kerumah ku.”
“Geurae. Aku akan ke Seoul secepat mungkin.”
“Hyung, eoddiseo ?”
“Aku sedang berada di se…ah pu…u a…u akan sege… sana” suara V terdengar putus-putus membuat Seven mengerutkan keningnya kesal
“mwooragoooo hyuung aku tidak bisa dengar suara mu dengan jelas”
Tuut tut tut tut tut
“Aishhh terputus. Dimana sebeneranya dia ?! Ahh majja. Aku kan sedang mencoba aplikasi terbaru buatan ku untuk melacak nomor telepon yang menelepon ku hahaha mungkin sudah berhasil.” Seven melihat aplikasi yang ia tanamkan pada ponselnya untuk mengetahui dimana keberadaan V.
“Yahooo!! Berhasil!! Baiiik titik koordinatnya hmm disini, ini adalah. Hmmm MWOOOOO ?? PULAU ANMYEONDO ?? Apa yang kau lakukan disana hyuuung T.T” keluh Seven pada ponselnya sendiri.
Hingga kali ini ia kembali menatap pada layar pc yang terjajar jelas diruangan pribadinya berniat mengecek CCTV pada apartemen Rika“Eoh kemana perginya orang itu ?” tapi sosok wanita didalam apartemen itu tidak terlihat. Ia pun mencari-cari di setiap sudur ruangan. “Ahh tapi ia tidak keluar. Bagaimana caranya ia bisa masuk tanpa terlihat CCTV. Chamkan ! Mengapa CCTV pintu depan tidak berfungsi ??!!!”
Seven merasa ada kejanggalan dari semua ini, ia mengerurkan keningnya. Dalam diam dia masih memperhatikan kejanggalan tersebut
####
Sementara itu, Jieun masih terisak dalam tangisnya. Ia pun bersandar pada pintu utama apartemen sambil terus memegang ponselnya.
“Baterai ku habis. Hiks bagaimana aku bisa menelepon eomma.” Jieun pun kembali tertunduk dan tersedu, tiba-tiba Jieun pun teringat sesuatu. “Ah, benar. Aku kan baru saja men-charge handphone pemilik apartemen ini.” Jieun pun kembali masuk kedalam kamar pemilik apartemen tersebut dan segera mengisi daya baterai ponselnya.
“Ayoolaaah ayolaah kumohon. Cepat terisi.” Membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk menghidupkan ponselnya, Jieun pun duduk besandar pada meja sambil menungu. Terlihat dari kamar hari semakin gelap, cuaca pun semakin dingin dengan turunnya hujan yang deras.
“Mengapa Seungho belum kembali juga. Apa yang membuatnya begitu lama. Uhhh dingin sekali. Dimana toiletnya ? Ahh aku ingin buang air kecil.” Jieun pun mengusap air matanya dan bangkit menuju toilet.
Sesaat Jieun pergi ke toilet, layar ponselnya pun menyala dan terdapat tulisan…
Welcome To RFA
“Hmmm, apa sebaiknya aku mandi saja ? Tubuh ku lengket sekali. Tapiiii pakaian ku kan ku tinggal di mobil semua. Ahhhh eotheokhae!!” Rengek Jieun.
Tak kehilangan akal Jieun mencari-cari pakaian yang ada di lemari. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada satupun pakaian yang tersisa di lemari. “Mwoyaaa. Bagaimana tidak ada pakaian satupun di lemari ?” Jieun kembali ke kamar mandi, tidak peduli akan mengenakan pakaian yang sama. Jieun pun memutuskan untuk mandi. Namun tak disangka, ada satu handuk kimono yang tergantung di kamar mandi.
“Ahhh molla aku pakai ini saja sambil menunggu Seungho datang.”
Setelah selesai mandi Jieun menghampiri ponselnya untuk mengecek apakah batereinya sudah cukup terisi, namun ia melihat pemandangan yang tidak biasa di layar ponselnya.
Applikasi yang sama saat ia di chat oleh seseorang yang tak dikenal dan membawanya ke apartemen ini pun ramai oleh notifikasi.
“Ugh. Ige ??” Ujar Jieun kaget
^^^
—Yoosung has entered the chatroom—
—Zen has entered the chatroom—
—Han Jumin has entered the chatroom—
—Kang Jaehee has entered the chatroom—
—707 has entered the chatroom—
— Jieun has entered the chatroom—
Yoosung ⭐
Oh. Hello!
Tungug aku sedagn main LOLOL
Zen
Eyy kau sudah mainkan game itu sejak semalam kan ??
Dan apa-apaan dengan typo itu ?!!
Han Jumin
Assistant Kang
Kang Jaehee
Ne, Isangnim
Han Jumin
Dasi mana yang harus aku pakai ?
Zen
Yaaa geumaaan, hentikan bicara soal pekerjaan di chatroom ini!!
707
Tunggu ! Sepertinya ada orang lain didalam chat ini ??
Zen
Seven apa kau yakin ? Mungkin ada seseorang di antara kita yang mendownload applikasi ini dari dua ponsel.
Yoosung ⭐
Ya mungkin saja. Tapi aku tidak mendownloadnya. Lalu siapa yang mendownloadnya lagi ?
Jieun
Uhm.. Hallo ?
Yoosung ⭐
Waaaah dia bisa bicara ??
707
Dia bisa membalas, dan menggunakan user ID. Berarti, benar-benar ada orang lain selain member RFA dalam chat ini.
Zen
Lalu siapa ?
707
HACKER !
Ini pasti ulah hacker !
Yoosung ⭐
APAAAAAA !!!
LALU BAGAIMANA ?? APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ??
707
Aku akan melacak lokasinya.
Han Jumin
Ya. Neon. Neo ireumen Jieun ?
Cepat jelaskan siapa dirimu dan mengapa kau bisa ada di dalam chat room ini !
Jieun
Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku ada disini dan bisa.. ahhh aku tidak tau.
Han Jumin
Apa kau memata-matai kami ?
Zen
Yaa hyuung, jangan terlalu kasar padanya. Jika dilihat dari nama nya ia sepertinya seorang yeoja?
Ah apa mungkin ia fans ku ?
707
Tidak mungkin. Aku sudah membuat proteksi sedemikian rupa agar applikasi ini tidak dapat di download oleh siapapun.
Tapi..
Ini mengejutkan..
Han Jumin
Seven, apa yang kau temui ?
707
Dia seorang wanita.
Dan dia terlihat sangat..
SEOLMA !!
Zen
Benarkan dugaan ku kalau dia seorang wanita ?
Yaa. Apa kau bisa mengirimi fotonya Seven ?
Han Jumin
Yaaa Luciel ? Ada apa ? Mengapa kau sangat panik ? Apakah wanita ini berbahaya ?
Yoosung ⭐
Benar hyung cepat katakan. Akubtakuy.
Zen
Zzzz typo..
707
Aku akan menelepon V hyung untuk memberitahukan soal ini. Aku akan segera kembali.
Jieun
Aku sama sekali tidak mengerti dengan applikasi ini. Dan mengapa kalian mengganggap aku berbahaya ! Hey, akulah yang terjebak disini !
Zen
Woow woow, tenanglah. Seven akan segera mencari tahu yang sebeneranya. Ahh agar suasana menjadi lebih tenang, aku akan memperkenalkan diri.
Nama ku, Zen. Aku seorang aktor berusia 23 tahun. Jieun ah. Banggawoyoo.
Han Jumin
Yaa! Mengapa kau bicara ramah pada orang asing ?
Yoosung ⭐
Ahh jika Zen Hyung sudah berani memperkenalkan diri maka aku akan memperkenalkan diri ku juga.
Annyeonghaseyo. Kim Yoosung imnida. Bangapaseumnidaa ^^
Han Jumin
Yaa yaaa kalian ??
Assistant Kang. Tolong bisa kah kau mencari tahu siapa orang asing ini ?
Kang Jaehee
Ne, isangnim. Keundae, apa lebih baik jika kita menunggu Luciel ?
— V has entered the chatroom—
Zen
Oooo hyuuung !!
Han Jumin
Terjadi kekacauan disini.
Kang Jaehee
Annyeonghaseyo V oppa.
V
Yeoreobundeul annyeonghaseyo.
Aku sudah mendengar semua dari Luciel.
Annyeonghaseyo, Jieun ssi. Begitu nama mu ?
Jieun
Ahh ne. Apa kau ketua dari kelompok ini ?
V
Hahaha
Kau bisa langsung menebaknya.. Aku hanya ingin berpesan pada mu. Saat ini, kau sedang dalam tempat yang sangat sangat rahasia.
Jadi ku mohon, untuk tidak menyentuh barang-barang yang ada di apartemen tersebut.
Han Jumin
Barang-barang katamu ?
Memang wanita ini sedang berada dimana ?
707
Apartemen Rika nuna.
Yoosung ⭐
MWOOOOO ???!!!
Bagaimanaaa bisaaa ??
Tidak ada satupun kan yang tau dimana apartemen Rika Nuna. Tapi mengapa orang asing seperti dia.
V
Yoosung, tenang kan dirimu. Kau memang benar. Tidak ada orang lain selain aku dan Luciel yang mengetahui apartemen Rika. Dan yang paling mengejutkan, kami berdua pun tidak mengetahui password apartemen Rika. Mungkin dia adalah orang yang dipilih Rika.
Han Jumin
Apa maksud mu ? Aku tidak mengerti ! Lelucon macam apa ini ?
V
Jumin ah, ini mungkin saja terjadi. Sudah satu setengah tahun kita tidak mengadakan pesta sejak kepergian Rika bukan ?
Dengan kehadiran Jieun mungkin saja Rika ingin untuk kita melanjutkan pesta yang biasa kita adakan.
Jieun
Rika ? Pesta ? Tunggu aku hahaha aku benar-benar seperti orang sakit jiwa. Aku tidak mengerti. Apa maksud dari semua ini ? Tolong seseorang jelaskan pada ku.
Yoosung ⭐
Jika memang Jieun nuna berada di apartemen Rika nuna, mungkin memang sudah saatnya aku menjelaskan tentang RFA padanya.
Zen
Mengapa kau tiba-tiba memanggilnya nuna ?? -_-
707
Yaap benar. Mungkin ada baiknya kita memperkenalkan RFA padanya.
Han Jumin
V ?
V
Biarkan Yoosung menjelaskan
Yoosung ⭐
RFA adalah sebuah tempat kita semua berkumpul untuk mengadakan pesta. Pesta tersebut yang nantinya akan dijadikan tempat beramal orang-orang yang datang. Kita menjalankan acara ini sudah tiga kali berturut-turut dan terakhir kita belum mengadakan pesta lagi setelah kepergian Rika nuna.
V
Kau sudah mendengarnya dari Yoosung, sekarang Jieun ssi aku ingin kau tetap tinggal di apartemen Rika dan membantu kami untuk kembali mengadakan pesta seperti sedia kala. Aku percayakan pada mu Jieun.
Luciel, aku juga percayakan padamu.
Kalau begitu aku pergi.
— V has left the chatroom—
707
Dia pergi T_T
Dan menyerahkan semuanya begitu saja padaku.
Zen
Ahhh molla. Aku tidak begitu mengerti yang jelas. Selamat datang Jieun !!
Aku juga harus pergi latihan. Annyeong.
— Zen has left the chatroom—
707
Dia pun pergi T_T
Han Jumin
Jika memang V percaya pada mu. Aku akan percayakan juga, posisi Rika. Pada mu.
Selamat datang. Jieun ssi.
— Han Jumin has left the chatroom—
Kang Jaehee
Keureom..
— Kang Jaehee has left the chatroom—
Yoosung ⭐
Mereka pergi.. baiklah aku juga akan melanjutkan LOLOL ku. Byeee Jieun nunaa..
—Yoosung ⭐has left the chatroom—
707
Bisa kau jelaskan bagaimana kau bisa masuk ke applikasi ini ?
Jieun
Aku.. aku pun tidak mengerti. Tanpa aku download, applikasi ini muncul di ponsel ku. Dan seseorang dengan user name “unknown” men-chat ku.
707
Uknown?? Tidak mungkin. Siapa dia. Aku sudah mengatur agar tidak ada satupun yang bisa login dalam applikasi ini tanpa memasukkan ID. Baiklah kalau begitu. Kau, beristirahat saja di apartemen Rika nuna. Nama mu, Jieun ? Nama keluarga mu ?
Jieun
Lee. Lee Jieun.
707
Geurae.. Jieun ssi. Aku akan mencari tau siapa yang membawa mu kesini. Aku pergi..
— 707 has left the chatroom—
Jieun masih menatap layar ponselnya tak percaya dengan apikasi yang baru saja ia gunakan “Ahhhh benar-benar. Mengapa harus seperti ini ?” Ujar Jieun sambil merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan kedua matanya berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi.
#####
C&R Company
“Assistant Kang.” Panggil Jumin
“Ne isangnim.”
“Coba kau cari tahu siapa wanita yang berada di apartemen Rika.”
“Ne ? Ah apa tidak sebaiknya kita menunggu hasil dari Luciel saja isangnim ?”
“Hmm. Jieun. Jieun. Coba kau cari tahu, ada berapa banyak nama Jieun di Korea.”
“Nee ?? Aha, isangnim sepertinya aku akan mendapat jutaan aniyo mungkin milyaran nama Jieun di Korea.” Ucap Jaehee tak percaya
“Assistant Kang, aku tau kau sangat pandai dan cerdas. Aku yakin kau bisa membantu Seven.” Kata Jumin seakan memuji asistennya dan kembali berucap “Ahh! Aku baru ingat. Bagaimana kalau kau memulainya dari daftar penumpang pesawat di gate kedatangan bandara Incheon hari ini? Jika kau kesulitan, aku mengenal direktur bandara Incheon, aku bisa menghubunginya kebetulan pagi tadi aku ada meeting dengannya.”
“Han Isangnim, mengapa tiba-tiba aku harus mencari di daftar penumpang pesawat ?” keluh Jaehee
“Lakukan saja perintah ku. Aku akan memberikan gaji tambahan untuk ini.”
“Keundae Isangnim.”
“Assistant Kang.” Ucap Jumin sambil menatap mata Jaehee dengan dalam
“Ye. Algeseumnida Isangnim.” Jawab Jaehee yang kemudian meninggalkan ruangan Jumin.
“Jieun.. Jieun.. neon nuguya ?” Gumam Jumin sambil menadahkan dagunya dengan kedua tangannya.
#####
Beberapa saat sebelumnya
Setelah kedapatan ada seseorang yang masuk kedalam chatroom RFA, berkali-kali Seven mencoba untuk menghubungi V, namun hasilnya tetap saja nihil. Setelah puluhan kali Seven mencoba, akhirnya ia berhasil menghubungi V.
“Yaaa hyuuung neon eodiyaaa ?? Kapan kau akan datang kerumah ku ?”
“Wae ? Apa ada sesuatu yang terjadi lagi, aku sedang dalam perjalanan menuju Seoul?”
“Hyung, Rika nuna !! Ah ani apartemen Rika nuna!! Ada, seseorang yang masuk kedalam apartemen Rika nuna! Dan dia,, dia bisa mengakses chatroom RFA !!”
“Mworago ? Eotheokhae?”
“Molla hyuuung. Setelah aku melihatnya melalui CCTV, lalu kami sedang mengobrol dalam chat tiba-tiba saja aku melihat ada IP address yang login dalam chatroom dan setelah aku cek, IP address tersebut berlokasi di apartemen Rika nun, dengan kata lain wanita itu selain bisa masuk kedalam apartemen Rika nuna, dia juga bisa mengakses chatroom kita.”
“Hmmm. Mengapa kau tidak jelaskan sejak awal kau menelepon ku tadi ? Dengan begitu aku akan segera kerumah mu.”
“Aku sangat panik hyuuung bagaimana ahhh bagaimna bisaaa. Lagi pula, AKU BELUM SELESAI BICARA TELEPON MU SUDAH PUTUS DAN SUARA MU TIDAK JELAS!! APA YANG KAU LAKUKAN DI PULAU ANMYEONGDO HYUUNGNIIM ??”
“Luciel, tenangkan diri mu.”
“Tapi hyung. Kau harus lihat rekaman CCTV apartemennya. Orang itu.. diaa. Wajahnya………”
*****
Tbc
Preview
“Ne yeoboseo. Ohh, Seven ssi ?. Ahh, nan gwenchana gokjohajima.” Ucap Jieun menjawab telepon dari Seven
“Tamu ? Naega wae ?”
“Yaa. Karena kau yang saat ini berada di apartemen Rika nuna, jadi hanya kau satu-satunya yang dapat menggantikan posisinya” Jawab Yoosung
“Ahhh neomu pegopaa. Bagaimana ini, haruskah aku harus memakan ramen sejak kemarin ? Ini tidak akan baik untuk tubuh ku. Ahh tapi, bagaimana caranya aku keluar dari apartemen ini ? Sedang aku terkunci didalam. Argggghhh michigettdah!!”
“OMMOONAAAA !!! Eoddigaseooo ?? Geu yeojjaaa !! Mengapa ia tidak ada di setiap sudut ruangan ?? Apa ia di culik oleh hacker yang membawanya ke apartemen Rika nuna ? Aiishhhh jinjjaaaa !!!”
“Yaa. Luciel, apa yang kau lakukan di daerah sini ? Ku pikir kau tidak akan pernah keluar rumah kecuali saat pesta ?”
“ahhh keugeo, aniya keundae. Zen hyuuung. Ooooohhh chamkan hyung. Yaaa!! Neoon !! Mengapa kau pergi begitu saja !”
“Yaaa Luciel neon eoddigaaa ?”
“Ya, Seven ah, igo hoksi ?”
“Ne Zen hyung, majayo.”
“Eoo… Eottheo.. Eottheokhae ?” Ucap Zen terbata-bata