CHAPTER 1 : Mystic Messenger Day 1
“Who Are You?”
Disebuah ruangan dengan jajaran lampu Dan kamera Yang tak henti memancarkan splash. Dengan piawai seorang pria berpose, seolah menandakan dirinya tampak biasa pada rutinitasnya tersebut.
“Yaaa, ok bagus. Kau memang sangat berbakat Zen.” Ucap sang photographer yang memotret Zen untuk sebuah sampul majalah.
“Ia bukan hanya berbakat tapi ia juga sangat tampan. Sempurna.” Timpal make up artist yang merias wajah Zen itu.
“Ku dengar gosipnya ia sudah punya pacar.” Bisik teman dari make up artist tersebut.
“Omooo, seolma! Bagaimana kau bisa tau ?”
“Aku tidak sengaja mendengar percakapan ia dengan pacarnya tadi. Sepertinya pacarnya sangat menyukai kucing, dan kau tau kan jika Zen alergi dengan bulu kucing? Itulah sebabnya mereka sering bertengkar karena masalah ini.”
“Kau bercanda kan ? Ahh pasti pacarnya sangat cantik yaaa. Aku sangat~~” ucapan sang make up artist pun terhenti ketika melihat seorang pria jangkung berdiri dihadapannya.
“Uhm, permisi. Apakah benar yang kalian bicarakan tadi ?” Tanya pria tersebut
“Ahh itu hmm aku yang mendengarnya sendiri.” Jawab salah satu make up artist tersebut
“Begitu ? Mengapa ia tidak cerita pada ku. Dasar pria narsis itu bisa bisanya ia berkencan.” Celetuk pria itu, kehadirannya pun disadari oleh Zen yang sedang beristirahat.
“Oii V hyung. Kau mampir ?” Sapa Zen yang menghampiri pria yang bernama V tersebut.
“Ah aku kebetulan lewat. Lama tak berjumpa lihat dirimu, makin tampan saja.” Ucap V
“Aiiigggeeeuu. Kau bisa saja membuat jantung ku berdebar hyung.” Timpal Zen “ah, hyung mau minum kopi ? Kau selalu saja pergi hyung, membuat ku rindu!” Lanjut Zen.
“Bicara apa kau ini. Kau kan sudah punya pacar mengapa masih bicara seperti itu padaku ?” Jawab V
“Ahhh hyung kau masih malu-malu saja” sahut Zen sambil merangkul pundak V.
“Mereka ??” Ucap para make up artist dengan wajah yang sangat tidak percaya akan apa yang mereka lihat saat itu.
####
Hingga Kali ini Zen dan V berdiri di tempat parkir mobil studio pemotretan sambil menyeruput kopi kaleng. Tampak keduanya menikmati cuaca cerah dimana musim semi telah datang.
“Kemana saja kau hyung ?”
“Kau tau profesi ku kan ?”
“Arra, tapi mengapa kau tidak pernah mau mengajak ku sebagai model mu ?”
Sambil menatap wajah Zen, V berkata ” kau memang tanaman liar Zen.”
Sontak Zen kaget dengan ucapan V . Tak lama kemudian mereka saling tertawa.
“Hahahah baiklah baiklah, aku mengerti.”
“Zen, aku tadi mendengar percakapan orang-orang disana. Apakah benar kau sudah punya pacar ?”
“Apa kau cemburu ?” Dengan wajah cool memandang lurus kedepan Zen menjawab pertanyaan V.
Mendengar ucapan tersebut Tanpa ragu V meneloyor kening zen dan bergerutu “Aiishh.”
“Yaa hyuung waegaerae ??” Protes Zen
Tidak menjawab V pun kembali menyeruput kopinya kembali.
“Kau tau kan hyung jika aku berpacaran saat ini mungkin saja karir ku bisa hancur. Yaaa walaupun aku sangat menginginkan punya pacar tapi, hhuuufff” hela nafas panjang Zen “kau pikir aku akan bisa berpacaran dengan jadwal ku yang sibuk seperti ini ?”
“Lalu ? Kau bertengkar dengan gadis yang menyukai kucing ?” Tanya V dengan tatapan curiganya.
“Gadis ? Kucing ?” Jawab Zen terheran-heran
“Aishhh, siang ini siapa saja yang menelepon mu dan siapa yang kau telepon?” Tanya V menatap curiga Zen.
“Uhmm, telepon?” Masih dengan wajahnya yang kebingungan Zen menjawab “Jumin ? Hari ini aku hanya menerima telepon dari Jumin hyung.”
“Untuk apa dia menelepon mu ? Mengapa ia tidak menelepon ku ? TUNGGU !! Kau bilang yang menelepon mu Jumin ? Jadi mereka mengira kau berpacaran dengan Jumin ! HUAHAHAHHA” tawa V lepas namun sesaat ia kembali pada posisi cool nya “mian” ucapnya kembali
“Mwoya mwoya ? Apa maksud mu hyung ?”
“Tidaaak.”
“Yaaa hyuuung katakan. Ppalli.”
Tak ada jawaban dari V namun ia hanya menahan tawa mengingat percakapan para makeup stylish, sedangkan Zen berusaha membujuk V agar menceritakannya.
****
C&R Company
“Assistant Kang, bagaimana jadwal meeting ku dengan Mr. Frank ?” Tanya Jumin melalui sambungan telepon kantor.
“Sudah ku atur Han isangnim. Hari ini pukul 2 siang.”
“Tidak bisa jika di atur saat makan siang saja ?”
“Jeoisongheyo Isangnim, keundae Mr. Frank baru sampai Incheon airport pukul 1 siang.”
“Kita makan siang saja di bandara. Aku tidak mau buang-buang waktu ku menunggu sampai jam 2.”
“Ne ?”
“Aku serius Kang Jaehee ssi.” Ucap Jumin penuh penekanan
Tampak mengerti akan atasannya ini Jaehee menjawab “Baik akan ku bicarakan dengan Mr. Frank.”
Sesaat setelah berbicara dengan Jaehee, ponsel Jumin berbunyi dan tanpa ragu ia menerima telpon tersebut.
“Tuan muda, aku mohon maaf jika aku harus menelepon anda. Tapi ini mengenai Elizabeth 3rd..” Ucap seorang pelayan rumah tangga melalui telepon
“Lakukan video call aku ingin melihat Elizabeth 3rd secara langsung.” Ujar Jumin dan pelayan tersebut langsung melakukan perintah Jumin.
“Meooooww” terdengar suara dari ponsel Jumin
“Tuan muda, Elizabeth 3rd sepertinya sedang tidak sehat. Ia tidak mau makan sejak pagi tadi.”
“MWO? Mengapa kau baru mengatakannya ? Baiklah aku akan segera pulang. Aigooo sayang ku Elizabeth 3rd, kau yang sabar ya. Aku akan segera pulang.”
Tut…..
Percakapan melalui video tersebut pun terputus, Jumin bangkit dari kursinya dan bergegas menuju rumah.
“Assistant Kang. Cepat rubah jadwal ku dengan Mr. Frank. Buat menjadi pertemuan makan malam. Kita harus segera ke dokter.” Ucap Jumin dari telepon.
“Ne ? Kau sakit Isangnim?”
“Bukan aku. Elizabeth 3rd.” Jumin pun langsung mematikan teleponnya.
Sedang Jaehee yang berada diluar ruangan Jumin “Hhhaaaahh.” Ia menarik nafasnya dengan dalam seakan sudah biasa akan sikap atasannya. Hingga tak lama kemudian Jumin keluar dari ruangannya.
“Bagaimana ? Sudah kau atur ulang ?” Tanyanya pada Jaehee
“Aku akan segera meneleponnya.”
“Tidak ada waktu lagi, telepon di mobil saja dengan ponsel mu.”
“Isangnim, apa kau akan membayar tagihan telepon ku juga ?”
“Apapun, demi Elizabeth 3rd.”
Mereka pun berjalan menuju rumah untuk menjemput Elizabeth 3rd, kucing cantik berwarna putih kesayangan Jumin.
*****
Kediaman Yoosung
“Mati kau mati kau. Yeaaaah aku menang !! Hoaamzzz, aku mengantuk sekali.” Ucap Yoosung sesaat setelah ia menyelesaikan game LOLOL League of Legends. Ia pun melihat kearah jam tangan yang ia kenakan. “
“Mwoyaa?? Jam 6 !!!” Ucapnya terkejut. Lalu ia pun tersenyum “ahh pasti baterai jam ku habis, pasti ini masih malam.” Ia pun berjalan menuju jendela kamarnya.
SWIIIING
Yoosung pun memejamkan matanya dan menutup wajahnya dengan tangan.
“Ini,” gumamnya seakan sadar pantulan cahaya dari arah jendela tampak begitu jelas.
“AAAAAAAAAK APAAAA ??? SUDAH PAGIIII ??? Eotheokhae ? Eotheokhae ? Aku harus sekolah. Apa yang harus ku lakukan terlebih dahulu ? Mandi ! Ah iya benar aku harus mandi. Tapi tunggu, kalau aku mandi lalu aku buat sarapan pasti baju ku akan kotor lagi ah benar sebaiknya aku membuat sarapan dulu. Ahhhhh mwoyaaaa bagaimana ini. Hiks hiks eommaaaaa.” Rengeknya sambil menghempaskan tubuh ke tempat tidur.
Beep..
Terdengar suara dari ponsel Yoosung, tampak jelas sebuah chat seakan menanti jawaban darinya.
707
‘Yoosung ah’
‘Yoosung ahhh’
‘Yoosuuuuuunnngg aaahhhh’
Yoosung⭐
‘aa waaeeee hyuuung ??’
707
‘Kau sudah bangun ?’
Yoosung⭐
‘Oo. Wae ??’
707
‘Kau tidak pergi ke sekolah?’
Yoosung⭐
‘JANGAN BERTANYA JIKA AKU SEDANG BERTANYA PADA MU HYUNG !!’
‘Aarrggg.. jinjjaa’
707
‘Haha’
‘Ha’
‘…’
‘Yoosung ah, di sekolah mu sedang ada festival cosplay. Kau tidak datang ?’
Yoosung⭐
‘Molla, keundae wae ?’
707
‘Cepat datang akan ku kenalkan kau pada seorang yeoja yang manis. Agar kau tidak kesepian dan selalu bermain LOLOL.’
Yoosung⭐
‘Seven hyung, kau berkata seperti itu pada ku. Apa kau tidak sadar kalau kau juga masuk dalam kategori forever alone bersama ku dalam member RFA !’
707
‘Aiigeeuu, aku sudah punya pacar.’
‘Haaha’
‘Haaaaaahaaa’
Yoosung⭐
‘;;;;’
707
‘Ppalliii. Aku tunggu kau di sekolah. Annyeoong !!’
——————–707 has left the chatroom——————-
“Apa- apaan dia ini.” Gumam Yoosung setelah menerima chat dari Seven.
####
SKY UNIVERSITY
“Ososeyo” sapa seorang gadis cantik berambut merah panjang dan mengenakan pakaian layaknya seorang asisten rumah tangga.
Yoosung hanya menggaruk kepalanya dan mengangguk untuk membalas sapaan gadis tersebut. Ia pun berlalu meninggalkan gadis itu.
“Chamkan!” Ia kembali menghampiri gadis tersebut, menatapnya dari atas sampai bawah.
“Yogiyo, mengapa kau menatap ku seperti itu ? Aku jadi maluu. Uhuhuhu” ucap sang gadis sambil menutup wajahnya dengan rambut.
“YAAAA !! HYUUUNG WAE IRAEEEE ???” menyadari gadis tersebut adalah orang sangat ia kenal.
“Daeeebaaak daeeebaaak. Uri Yoosung bisa mengenali God 707. Padahal aku sdah membuat make up habis habisan agar kau tidak mengenali ku. Apa kau sempat menyukai ku Yoosung ah ?” Goda gadis tersebut yang ternyata adalah Seven.
“ahhhh huhuhu ahhhh, harusnya aku bolos sekolaaah sajaaaaa.” Keluh Yoosung yang segera bergegas meninggalkan Seven
“Yaa yaaa neon eodiga Yoosung ah ? Kau tidak mau mencoba makanan yang ku buat ?” Seru Seven
“Shireo!” Jawab Yoosung sambil meninggalkan Seven.
“Yaaa Kim Yoosung kau harus mencobanya. Yaaaa.” Ucap Seven yang terus mencoba mengejar Yoosung, namun Yoosung justru semakin berlari cepat.
*****
UK 22:00 02/10/2016
“Miss, are you cannot sleep ?”
“Yaa, I don’t know why, but I have a lot of things on my mind.”
“If you don’t mind, you can share it to me.”
“Nope, it’s ok. Thank you for your concern.”
“alright then. I’m leaving. I’ll prepare for tomorrow. Are you ready to coming back to your hometown, Miss ?”
“Ehm, nan junbi dwaesseo.”
“Sorry ? I don’t understand Korean, Miss. What are you saying before ?”
“Nope. That’s nothing.”
“Well, I’m leaving.”
“Hhhh, kembali ke Seoul. Membuat otak ku terasa penuh,” Ucap Jieun sambil merebahkan tubuhnya dan mencoba tidur.
****
Seoul 19:00 03/10/2016
Han Jumin
‘Apa ada seseorang disini ?’
Kang Jaehee
‘Ne Isangnim, isseumnida.’
Han Jumin
‘Kau lagi Assistant Kang.’
Kang Jaehee
‘Waeyo Isangnim? Apa kau keberatan jika aku hadir dalam chatroom ini?’
Han Jumin
‘Aniyo.. apa hanya ada kau saja disini ?’
707
‘Hiyaaaa’
‘Alohaaa annyeoooong’
‘Apa kabar?’
‘God 707 hadiiiiirrrr !!!!’
Yoosung⭐
‘Nado hyungnim’
Zen
‘Berisik sekali.’
Han Jumin
‘Apakah V tidak ada disini ?’
Kang Jaehee
‘Sepertinya tidak ada Isangnim.’
Han Jumin
‘Aish, geu namja. Mengapa ia sering sekali menghilang tanpa memberi kabar.’
Zen
‘Kau kekasihnya ? Mengapa ia harus memberi mu kabar jika ia akan pergi?’
Han Jumin
‘Setidaknya jika sesuatu terjadi padanya aku bisa mengirim ia bantuan.’
Yoosung⭐
‘Hyung, V hyung bisa mengurus dirinya sendiri. Aku yakin itu. Atau bisa kah kau tidak terlalu mengkhawatirkannya ?’
Han Jumin
‘Sejak kepergian Rika, ia menjadi lebih diam dan terus saja murung, aku takut sesuatu terjadi padanya.’
Yoosung ⭐
‘Ya hyung, bisakah kau berhenti mengkhawatirkannya ? Apa kau tidak memikirkan diri ku ? Mengapa kau tidak biarkan saja dia menyusul Rika nuna ?’
‘Kau benar-benar’
‘Sama sekali’
‘Tidak peduli pada ku hyung!’
‘Kau’
‘Tidak memikirkan’
‘Perasaan ku’
‘Sedikit saja hyung!’
——————–Yoosung ⭐ has left the chatroom——————-
707
‘MAYDAY MAYDAY’
‘Yoosung ah.’
‘Ya’
‘Kim Yoosung’
‘Apa dia sudah pergi?’
Zen
‘Kau sama sekali tidak peka Hyung!’
Han Jumin
‘Apa aku mengatakan hal yang salah ?’
‘Apa aku salah mengkhawatirkan sahabatku sendiri?’
‘Anak kecil itu, mestinya dia belajar dewasa kan.’
Zen
‘Ya! Han Jumin. Kau yang harusnya belajar dewasa dan mengerti menghargai perasaan orang lain. Apa kau tidak pernah menghargai perasaan orang lain ?’
Han Jumin
‘Aku?’
‘Aku sangat mengerti perasaan Elizabeth 3rd’
Zen
‘Yaaa. Neoooo !! Apa kau sebut bola bulu itu sebagai orang lain ??’
707
‘Elly ?? My Elly !!!’
Han Jumin
‘Yaa! Berhenti bicara seperti itu pada Elizabeth 3rd ku, dan kau jangan menyingkat namanya!’
‘Assistant Kang apa menurut mu aku sudah berkata salah? Kau tidak banyak berkomentar.’
Kang Jaehee
‘jeoisonghamnida Isangnim, ku rasa apa yang di katakan Zen benar. Kau mungkin harus lebih peduli pada perasaan Yoosung.’
Han Jumin
‘Ahh kau juga sependapat dengannya ? Apa karena kau fansnya ?’
Kang Jaehee
‘Jeoisonghamnida. Bukan itu maksudku. Tapi, ah aku lupa ada document yang harus ku selesaikan agar bisa cepat kau tanda tangan.’
‘aku pergi’
——————–Kang Jaehee has left the chatroom——————-
Han Jumin
‘….’
Zen
‘ahh sepertinya aku juga harus pergi, aku harus latihan.’
‘Ah aku jadi ingat. Pagi ini V hyung menemui ku di studio pemotretan.’
‘Tepatnya setelah kau menelepon ku’
——————–Zen has left the chatroom——————-
Han Jumin
‘Mengapa kau baru mengatakannya pada ku?’
‘Lalu apakah ia tidak bicara ia pergi kemana ?’
‘Zen?’
‘Dia sudah pergi?’
707
‘Ohoooo Zen hyung sudah pergi. Kini tinggal kita berdua di chatroom ini hyungnim.”
‘Yahoo!!!’
——————–Han Jumin has left the chatroom——————-
707
‘Wooow dia pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.’
‘aku kini menjadi sendirian.’
‘Apa aku harus membuat aplikasi agar Elly bisa bergabung?’
‘Meow’
‘Meow’
‘Aaaakkkk tidak bisa kubayangkan aku chatting dengan my Elly.’
——————–707 has left the chatroom——————-
Uknown
‘…………..’
***
Incheon Airport
Seorang gadis baru saja sampai di gate kedatangan bandara Incheon. Gadis tersebut nampak seperti bintang yang bersinar, ah bukan ia nampak seperti seorang idol. Dengan tampilan fashionnya banyak yang mengira kalau ia seorang selebriti. Rambutnya dikuncir asal-asalan namun tetap menawan, mengenakan kacamata dan masker berwarna putih untuk menutupi wajahnya, memakai tank top berwarna putih yang di padu padankan dengan luaran kemeja berwarna biru langit yang sangat soft. Mengenakan celana jeans pendek memperlihatkan kaki kecil nan indahnya, serta menggunakan boots berwarna hitam senada dengan tas selempangnya. Sambil membawa koper besar berwarna hitam ia sibuk menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari cari.
“Hhhhh, jadi seperti ini udara di Seoul ?” Ucapnya
“ahh aku sebaiknya telpon eomma,”
“Yeobboseo eomma, naya, Jieun. Aku baru saja sampai. Dimana supir yang kau katakan itu ? Ne, ia belum menemui ku. Bagaimana dengan plat nomor nya ? Dan mobilnya ? Ahh baiklah. Eomma mengapa tidak kau saja yang menjemputku ? Hmmm baiklah. Eung ? Hahha nee eomma mianheo, aku terlalu lama di UK mungkin aksen Korea ku terdengar sangat aneh ya ? Hahahah. Ne eomma. Tunggu aku ya.” Ucap gadis tersebut sambil menutup teleponnya.
“ 16 가 9305, mobil alphard hitam ? Hmm ahhh aku haus sekali.” Ucap gadis yang bernama Jieun tersebut. Ia pun menyusuri bandara untuk mencari caffe yang biasa tersedia di bandara.
Uknown
‘Annyeong!’
Seseorang tidak dikenal tiba-tiba saja menghubungi Jieun melalui aplikasi messenger yang tidak pernah ia download sebelumnya. “Eoh, ige mwoji ?” Gumam Jieun dalam hati
Jieun
‘?’
Uknown
‘Kau bisa melihat ini ?’
Jieun
‘Nuguya ?’
Uknown
‘Maukah kau menolong ku?’
——————–Uknown has left the chatroom——————
Jieun hanya menatap layar ponselnya keheranan. “Mwoya, ige?” Gumam Jieun dalam hati. Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya mencari cafe.
“Eososoyo” sapa pramuniaga wanita pada Jieun
“Uhmm, aku pesan American latte satu.”
“Nee. Maaf nona, atas nama ?”
“Ah, Jieun. Lee Jieun.”
“Ohh, nona, kau seperti seorang idol. Apa kau seorang idol ?”
“Ahhhh bukan. Bagaimana aku menjadi idol hahaha bernyanyi pun aku tidak bisa.”
“Begitu ? Tapi jika kulihat kau sangat mirip dengan penyanyi IU.”
“Begitu kah ? Ahh aku juga pernah melihatnya di youtube. Tapi aku belum pernah bertemunya langsung sepertinya ia sangat cantik.”
“Tidak hanya cantik tapi, ia juga memiliki suara yang sangat indah. Ah boleh aku berfoto dengan mu? Aku ingin menjahili temanku dengan mengatakan aku bertemu IU di tempat kerja ku. Kkkk” ujar pramuniaga itu dengan antusias
“Ahh. Ahahahha. Ahaha. Kau membuat ku malu.” Jieun pun dengan senang hati melakukan permintaan sang pramuniaga untuk berfoto dengannya.
“Eososoyo” sapa pramuniaga lain pada seorang tamu.
“Berikan aku minuman yang paling banyak dipesan di tempat ini.”
“Ne?” Tanya sang pramuniaga.
“Kau tidak mengerti maksud ku?”
“Ahh baik tuan akan aku buatkan. Caffè latte, maaf tuan atas nama ?”
Entah tidak mendengar atau tidak menghiraukan pertanyaan pramuniaga tersebut, pria itu melihat Jieun yang sedang berfoto dengan pramuniaga yang lain.
“Ahh sudah jadi minuman mu. Terima kasih nona Jieun. Datanglah kembali.”
“Hehe nee!” ujar Jieun
“Jieun ?” Gumam pria yang melihat kearah Jieun tadi.
“Maaf tuan, minuman ini atas nama ?”
“Han Jumin.” Jawab pria teraebut.
Sambil menyeruput minuman yang ia beli, Jieun pun segera mencari dimana supir yang akan menjemputnya. Tak mama kemudian ia membaca sebuah papan nama bertuliskan
NONA LEE JIEUN. UK. Terpampang jelas nama tersebut dari papan yang tengah di pajang oleh seorang pria.
“Ahh apa itu supir yang ibu katakan ?”
Seorang pria bertubuh tinggi menggukanan topi hitam, dan makser di wajahnya, serta memakai jaket kulit hitam dan celana jeans berwarna hitam lengkap dengan sneakers berwarna hitam mengangkat papan nama tersebut.
“Hoksi, kau Choi ahjussi yang menjemputku ?”
“Ne,”
“Tapi kau terlihat seusiaku ? Apa tidak apa-apa jika aku memanggil mu ahjussi”
“Aku anaknya, nama ku Choi Seungho. Ayah ku sedang sakit jadi ia meminta ku menggantikannya.”
“Begitu ? Tapi ibu tidak mengatakan apapun pada ku. Aku akan meneleponnya untuk bertanya.”
“Apa kau tidak percaya dengan ku nona Lee ?”
“Ahhh bukan tapi hanya untuk memastikan.”
“Nyonya Lee saat ini sedang ada meeting dengan tamu besar. Aku kira kau akan mengganggunya jika kau menelepon hanya untuk bertanya hal sepele seperti ini.”
“Ahh kau benar. Baiklah. Dimana mobilnya ?”
“Disana, ikuti aku.”
Jieun pun mengikuti sang supir yang menjemputnya menuju parkiran bandara.
“Ohh, tapi ibu bilang akan menggunakan mobil alphard ?” ujar Jieun yang cukup bingung dengan situasi ini.
“Ohh itu, aku tidak biasa menggunakan mobil besar jadi tidak masalahkan jika aku menggunakan mobil kecil seperti ini ?”
“Ahh, begitu ya ? Baiklah.” Jieun mengangguk mengerti dengan penjelasan Seungho, ia pun memasuki mobil.
“Hmm. Yogiyo Choi ssi.”
“Kau bisa panggil aku Seungho”
“Hmm ne, Seungho ssi, berapa usia mu? Dan mengapa kau memakai masker seperti itu?”
“aku seusia dengan mu nona, masker ini ? Ah itu karena aku tidak ingin orang mengira ku sebagai seorang selebriti.”
“Haha kau pasti sangat tampan ya.”
“Uhm, mungkin.”
“ahh atau jangan-jangan kau tidak ingin pacar mu melihat mu sedang bersama ku ya ? Ahhh mungkin pacar mu sangat pencemburu ?”
“Hehe, pacar ku ? Bagaimana jika pacar ku adalah kau. Nona Lee ?”
“Ne ?” pekik Jieun
“Wajah mu mengingatkan ku dengan pacar ku dulu.”
“Benarkah ?”
“Begitulah, tapi aku sudah tidak bersamanya sekarang.”
“Ahh kalian sudah putus ya. Maafkan aku.”
“haha, mengapa kau harus meminta maaf ? Apa kau jadi penyebab putusnya hubungan ku dengan pacar ku ?”
“Ahh, aku tidak tau” Jawab Jieun
“Apa-apaan dia. Apa dia mencoba merayu ku?” Gumam Jieun dalam hati
“Tidak apa-apa nona Lee, kau tidak usah khawatir. Aku akan menjaga mu. Aku tidak ingin kehilangan mu lagi.” Ucap Seungho sambil menatap Jieun dari kaca spionnya
“A.. Apa maksud mu. Aku tidak mengerti.” Ujar Jieun keheranan dan saat itu ponselnya berbunyi.
Beep…
Uknown
‘Kau mau membantu ku kan ?’
“Aishh orang ini lagi.” Gumam Jieun
“Ada apa nona ?” Tanya Seungho
“Ahh bukan apa-apa” ujar Jieun
Uknown
‘Aku tau, kau ditakdirkan untuk membantu ku.’
Jieun
‘Apa maksudmu dan ini aplikasi apa ? Aku tidak pernah mendownloadnya sebelumnya.’
Uknown
‘Ah ini, aku hanya mencobanya saja dan ternyata berhasil. Dari sekian banyak orang hanya kau merespon chat ku. Begini, aku menemukan handphone ini tergeletak di kursi taman kota. Aku ingin mengembalikannya tapi aku benar-benar tidak bisa. Bisa kah kau mengembalikannya pada sang pemilik ?’
Jieun
‘Neaga wae ?’
Uknown
‘Karena aku tau kau orang baik. Tenang saja aku tidak akan melakukan macam-macam. Hanya kau bisa menemui ku di Apartemen Seoul jalan Go Yang. Akan ku berikan handphone ini pada mu. Sang pemiliknya pasti sangat kebingungan mencari handphone nya.’
Jieun
‘Jika kau sangat peduli akan hal itu ? Kau harusnya meminta pertolongan pada polisi.’
Uknown
‘Ketahuilah. Kau lah yang terpilih. Maka harus kau yang mengembalikannya.’
“Ahhh menyusahkan saja. Seharusnya aku tidak usah menjawab pesannya.” Gerutu Jieun
“Apakah ada sesuatu yang terjadi Nona Lee?”
“Ada orang aneh yang menge-chat ku tiba-tiba. Dia meminta ku untuk kesebuah apartemen di jalan Go Yang.”
“Oh, benar kah ? Tapi kebetulan sekali ini kan jalan Go Yang. Apakah yang kau maksud Seoul Apartemen? Karena hanya itu satu-satunya apartemen di jalan ini.” Jelas Seungho
“Kau tidak bercanda kan Seungho ssi ??”
Uknown
‘Bagaimana ? Kau mau membantu ku kan ?’
“Jika orang itu benar-benar membutuhkan mu, lebih baik kau datangi saja. Selagi kita masih di jalan ini, jadi kita tidak perlu bolak-balik kan ?” Tanya Seungho
“Apa tidak apa-apa ?” Tanya Jieun ragu
“Eheeyy, kau bersama ku kan. Jika orang tersebut macam-macam dengan mu aku akan melindungi mu. Tenang saja aku ini taekwondo sabuk hitam.” Ujar Seungho
“Terima kasih sudah membuat ku merasa tenang. Baiklah ayo kita mampir ke Apartemen tersebut.”
Jieun
‘Geurae. Aku akan membantu mu.’
Uknown
‘Benarkah ? Ahhh terima kasih banyak. Aku tunggu kedatanganmu.’
——————– Uknown has left the chatroom——————-
“Aneh sekali, id name nya. Uknwon ?”
Mendengar gumaman Jieun, Seungho hanya tersenyum melihat Jieun yang duduk di kursi belakang dari kaca spion.
***
“Hiyaaaaa. Aku tau aku sangat ahli dalam bidang ini. Hmm, aku tidak sabar untuk memberitahukan hal ini pada V hyung.” Ucap seven saat ia sangat gembira melihat keberhasilannya menanamkan pertahanan pada sistem RFA dengan penambahan algoritma sesuai metode yang ia buat.
Kriiing kriiing
Tiba-tiba telpon rumahnya berbunyi begitu saja, tampak hal yang biasa ia langsung menerimanya “Ahh neee yeoboseo. 707 imnida. May I help you ? Ye? Eoddiseo ? Ne ne. Chamsimaneyo. Ne annyeong.” Seven mengakhiri telpon tersebut.
“Waaah banyak sekali pekerjaan ku akhir akhir ini. Apa aku semakin terkenal ? Hahahahha. Ah tunggu. Aku tidak boleh terkenal, kehidupan ku, jati diri ku semuanya adalah rahasia! Jangan sampai ada yang mengetahui ku!” Ucap seven sambil menirukan gaya James Bond yang akan menyelinap masuk keruangan sambil seolah-olah mengacungkan pistol ditangannya.
“Ahhh bekerja kembali. Hmm memandangi apartemen Rika nuna membuatku merindukannya. Nuna kau dimana ? Ah benar kau sudah disurga ya? Baiklah aku akan berdoa untuk mu.” Seven kembali duduk di depan komputer sambil menyatukan kedua belah tangannya dalam posisi berdoa ia memejamkan tangannya.
“Tuhan, izin kan aku melihat Rika Nuna. Sekali saja. Amen.” Sesaat ia membuka matanya.
“OMMOOOO GAPJAGI! Nu nu nu nugu ?? Nu nuu nuu na ?” Ucap Seven terbata-bata hingga ia jatuh dari kursinya. Ia melihat seseorang yang berada di dalam apartemen Rika melalui CCTV yang ia pasang.
***
-Tbc-
Preview
“Seungho ssi kau tidak mau masuk kedalam ?”
“Ahh tidak Nona. Aku menunggu diluar saja.”
“Seunghooo ssiiii tolong akuu buka pintuu nyaaaa !!!”
“Nonaaa, aku sedang berusaha. Tunggu didalam aku akan carikan bantuan.”
“Aku harus memberitahu V hyung, ahhh dia sulit sekali di hubungi !”
“Tunggu, sepertinya ada orang lain di dalam chat ini.”