How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
PAGE OF DAYS"
Posted by KaptenJe | Jumat,01 September 2017 at 17:28
3
9457
Status
:
Ongoing
Cast
:
Sehun ,Kai (EXO) ,Seulgi (Red Velvet), Wonwoo, Minho, Kang Haneul, Jimin, Yunhyeong, Junior, Irene
PAGE OF DAYS"

CHAPTER 1 : PART ONE

1 Februari 2016. . . .

 

            Sinar matahari pagi ini sangat terasa hangat.. pepohonan yang terlihat tersenyum ikut menari mengikuti angin yang beralun pelan dengan sejuknya, hembusan ombak kecil yang sangat terasa membuat semakin nyaman perjalanan yang tengah dirasakan oleh gadis cantik ini..

Banyak orang yang terlihat sedang berjalan dipinggiran pulau ini, begitupun dengan orang-orang yang sibuk dengan aktivitasnya ada juga para nelayan yang sedang asik mencari ikan-ikan yang akan mereka jual atau mungkin untuk mereka bawa kerumah..   Pulau Jeju..

Inilah tujuan utama gadis cantik yang sedang menikmati perjalanannya di dalam minibus ini sambil sesekali mengambil beberapa foto dengan kamera yang dia gantungkan ke lehernya, tidak butuh waktu yang lama baginya untuk sampai ketempat tujuan yang sudah lama sekali ingin dia kunjungi..

Dia adalah Kang Seulgi..

Gadis cantik yang baru saja tiba dari Negara Hongkong ini sedang menuju suatu tempat di Pulau Jeju untuk menemukan sesuatu yang ingin dia temukan. Wajah yang cantik tidak secantik kehidupannya yang saat ini sedang dia alami.. gadis cantik berumur 18 tahun ini masih duduk dibangku sekolah. Pergi ke Seoul dengan tiba-tiba dan tanpa sepengetahuan siapapun, apa yang terjadi sebenarnya dengan gadis ini ? ?

 

          Seulgi mengumbar senyumnya saat melihat sebuah restoran sederhana ditengah pulau jeju dan membulatkan nekadnya untuk masuk kesana walau terlihat sedikit ramai. Ada 4 pria tampan di dalam restoran ini dan tidak merasa aneh jika disini ramai dikunjungi orang-orang  terutama kaum wanita yang sebenarnya mereka hanya ingin melihat ketampanan para pelayan dan chef tentunya di restoran yang bernama “RESTAM” .

Restoran ini sangat terlihat cantik dari kejauhan, semakin cantik dengan cerahnya hari ini dan pemandangan indah didepan pulau ini semakin membuat semuanya terasa nyaman.

Tak ingin melewati kesempatan ini, gadis cantik inipun mencoba mengambil foto restoran dari sisi indahnya dan tak lama melangkahkan kakinya dengan sangat yakin dan menuju ke dalam restoran.

‘swiiiiiiingggggggs……….’

 

Mulai terdengar suara-suara dari pria tampan ini yang tengah sibuk melayani para pelanggan yang terlihat padat dihari libur ini. Gadis inipun mencoba mencari sesuatu yang entah apa yang sedang dicarinya sekarang itu..

Dia mencoba memutarkan badan dari segala sudutnya sambil mencari apa yang dia cari saat ini..

lalu….

 

Chef ! meja nomor 12 ingin menambah satu menu special lagi” teriak salah satu pelayan tampan

“ yee ” saut chef tampan yang tengah sibuk menyiapkan masakan didapurnya sambil sesekali membaca kertas pesanan yang banyak menggantung dihadapannya

 

Tak lama wajah bingung gadis cantik inipun berubah menjadi senyuman bahagia sesaat mengetahui sesuatu yang sedang terjadi dihadapannya sekarang. Tak butuh waktu lama lagi dia pun segera mencari tempat duduk dan kebetulan ada satu kursi dipaling pojok yang tak terlihat langsung dengan meja chef yang kini sedang sangat sibuk ditambah dengan sibuknya para gadis-gadis yang mencuri perhatian pada chef yang hanya meresponnya dengan senyuman hangat tanpa harus memperdulikan para gadis genit itu

“lihatlah dia begitu tampan…”

“saat dia memasak seperti itu dia akan terlihat lebih keren, rasanya aku ingin ada disampingnya dan memberikannya tisu untuk membersihkan keringatnya… aahhhh tampannya….”

 

          Rasanya pemandangan seperti ini hampir setiap minggu terjadi, tak heran dengan semua ini salah satu pelayan pun merasa bosan jika harus berhadapan dengan hari libur seperti ini, selain jam kerja ditambah rasa lelah menghadapi para gadis genit itu sangat sulit.

Terkadang hanya untuk melihat chef tampan mereka rela megantri sampai larut malam atau hal konyol lain yang pernah mereka lakukan disini..

“haaaaaahh mengapa hari ini terasa lama sekali…. aku benar-benar ingin marah dengan semua ini, harusnya ini jam istirahat kita lihatlah ini sudah mau jam tiga” ucap salah satu pelayan yang terlihat sekali raut kematiannya

“mau bagaimana lagi, seperti ini lah hari libur kita.. jadi kita nikmati saja ” sanggah seorang pelayan yang mulai menghampirinya

“ah tapikan seh------”

“ya! kenapa kalian semua disitu?! tidak lihat masih banyak gadis-gadis cantik yang belum aku layani ! ayolah cepat kemari” ucap salah satu pelayan tampan yang terlihat sibuk menghadapi para gadis dengan sangat gembiranya

“Haneul-ya!! cepatlah kemari bawa pesanan ini ke meja nomor 10 !” sahutan chef pun mulai membuyarkan percakapan antara pria tampan ini

“ye chef!”

“sudahlah, kita harus melayani banyak hari ini.. ah ya meja nomor 3 sepertinya dia belum memesan daritadi. Lebih baik kau saja yang kesana aku akan melayani yang lain”

“aaissshhhhh.……menyebalkan!” desahnya sambil berjalan kearah meja nomor 3

--------

Jimin ..

Yaa… pria tampan yang salah satu juga pelayan dari ‘RESTAM’ yang belum lama didirikan ini adalah pria paling berkepala keras! Maksudnya berkepala batu.. dia sangat sekali keras kepala dan terkadang sangat sulit untuk mengontrol emosinya apalagi saat-saat seperti ini. Tapi bagaimanapun dia adalah salah satu pelayan pria yang tegas dan punya prinsip hidup yang kuat. Itulah salah satunya dia bisa bekerja di ‘RESTAM’ ini bersama ketiga kerabat lainnya.

Ha neul ..

Pria kedua ini salah satu pria yang juga banyak diburu oleh para gadis-gadis karena sikapnya yang sangat ramah dan baik hati. Menjadi pria baik adalah impian orang tuanya sejak kecil, jadi sangat mudah bagi setiap orang untuk menaruh kepercayaan kepada pria ini yang salah satu juga teman baik dari chef tampan. Jika terjadi sesuatu atau apapun itu pria ini lah sumber solusi bahkan jimin pun bisa luluh hanya dengan orang ini..

 Yunhyeong ..

Satu lagi pria tampan yang menjadi partner kerja si chef ini yaitu pria yang hanya dia saja jika sedang bekerja dihari sibuk seperti ini membawa limbab didalam saku bajunya yang kecil. Entah apa yang membuat pria ini sangat suka jika wajahnya selalu terlihat tampan dan sangat tidak suka jika dia melihat bibirnya kering tanpa limbab yang dia gunakan saat bekerja. Pria ini terlihat masih sangat labil..

Langkah kakipun mulai terdengar semakin dekat dan dengan cepat muncul seorang pelayan tampan ini dengan memasang muka yang kurang baik dihari secerah ini

 

“selamat siang nuna… apa ada yang ingin anda pesan sekarang?” tanya jimin yang mencoba berbicara ramah

“tentu..” jawab singkat gadis ini tanpa memalingkan wajahnya yang sedaritadi sedang memandang indahnya pulau jeju disebrang

“baiklah, menu apa yang ingin anda pesan?”

 

“aku hanya akan memesan pada chef bukan pada pelayan” ketusnya

“maaf nuna, tapi dia sedang sangat sibuk saat ini. bagaimana jika aku saja?”

“shiro ! ” tegasnya tanpa menghiraukan ucapkan pelayan tampan ini yang terlihat sudah mulai kesal menghadapi tingkah salah satu pelanggannya hari ini

“wooooaahh menyebalkan…” bisiknya pelan

“baiklah terserah kau saja nuna, jika kau mau menunggu chef kami itu berarti kau harus menunggu sampai tempat ini sepi” tegas jimin meninggalkan tempat itu sambil mencibir tak jelas

Gadis cantik inipun hanya bias tertawa kecil sambil sesekali melihat hasil fotonya dikameranya itu

 

          Waktu terus berlalu..

Detik demi detik sudah lama gadis ini menunggu seseorang yang akan menghampirinya. Bahkan samapai saatnya matahari terbenam dia masih setia duduk disudut pojok restoran itu sampai saatnya kondisi restoran ini tak terlalu ramai lagi dan saat itulah pelayan tadi memberi tahukan pada chef yang tengah mengambil waktu luangnya ini disela waktu sibuknya..

 

“chef,  disana.. dimeja 3 ada satu pelanggan yang sedaritadi menunggu untuk kau yang melayaninya.  dia tidak mau jika aku yang melayaninya jadi cepatlah periksa dia ”

“aku bahkan tidak tahu jika dia masih hidup atau tidak..” ucap jimin yang sedikit ketus dengan wajah kesalnya

“benarkah………” chef yang tak perlu waktu lamapun langsung menghampiri gadis cantik yang terlihat masih sabar untuk menunggu kehadiran chef dihadapannya

 

“choesonghamnida.. aku tidak tahu jika anda ingin aku yang melayani. lalu apa anda masih ingin memesannya ?” ucap chef dengan nada yang sangat hangat dan membuat gadis cantik ini tidak menoleh kebelakang

          Rasanya sangat bahagia ketika suara yang sudah lama tidak pernah dia dengar kini bisa dia dengar lagi, diapun tersenyum bahagia dengan mata yang terlihat berkaca-kaca menahan turunnya air mata..

“ini sudah terlalu lama bukan…” ucapan dan suara yang terdengar oleh chef sontak membuat chef tiba-tiba merasa tak asing lagi dengan gadis ini

 

Menahan rasa rindu yang dirasakan.. diapun membalikan posisi badannya dan memasang wajah manisnya itu sambil tersenyum hangat menahan air mata yang tidak ingin rasanya dia jatuhkan..

 

“oppa..…”

 

 

“kang… seul- gi ?”

-------- 

 

Min Ho ..

yaa… inilah chef tampan berumur 24 tahun ini yang banyak dikagumi dikalangan para gadis di pulau Jeju. Pria tampan bernama MinHo ini baru saja satu tahun lalu lulus dari Universitas di Australia. sayangnya hobbi memasak yang dia miliki ini menjadikan dia jauh dari harapan sang ayah yang menginginkannya bekerja di perusahaan miliknya. Hijrah jauh dari kota Seoul bukanlah hal yang mudah baginya. Banyak hal yang harus dia korbankan, salah satunya berpisah dengan adiknya Kang Seul Gi..

7.50 malam..

 

          Rasa  rindu keduanya tidak bisa terbendung lagi, mereka akhirnya bertemu kembali dan saling berpelukan hangat seakan kebahagiaan telah mereka dapatkan sekarang setelah 1 tahun lamanya mereka tidak bertemu.. sesuatu yang seakan tidak pernah terbayangkan oleh keduanya.

          Suasana malam hari ini sangat terlihat indah dengan banyaknya bintang-bintang yang terlihat saling tersenyum kepada mereka yang sedang terlihat duduk bersama dibelakang restoran yang sangat dekat dengan pulau..

--sswwiiiiiiinggss--

 

“sudah satu tahun bukan ?”

“em waktu yang cukup lama kita tidak bertemu.. ini benar-benar sangat aneh rasanya bisa berbincang denganmu lagi” ucap seulgi yang mencoba memecahkan suasana yang hening diantara mereka

Sesekali dia melepas nafas dan menariknya kembali seakan banyak hal yang ingin dia sampaikan pada kakaknya ini, tapi dia mencoba tak mengungkap segalanya dihari yang sebagus ini..

 


“Seul gi-ya... bagaimana bisa kau sampai kesini?”

“apa yang sebenarnya terjadi?” tanya minho yang sepertinya sudah mulai penasaran akan kehadiran sang adik

Pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin sama sekali seulgi dengar akhirnya terlontar dibibir sang kakak

 

“hmm....mollayo..”

“aku merasa sudah tidak dibutuhkan dimana-mana lagi..” desahnya sambil memandang langit malam yang dipenuhi bintang-bintang sambil meneguk segelas air

 

“apa maksudmu…….?”

Lagi-lagi seulgi hanya bisa mendesah dengan nafas yang rasanya berat untuk dia lepaskan saat ini.. dia hanya diam dan mengabaikan pertanyaan kakaknya itu sekarang.

“ah ya, mulai malam ini bolehkan aku tinggal bersama kakak?”

“aku pasti akan membantumu dengan restoran ini, sungguh..” seulgipun mencoba mengalihkan pembicaraan dengan berbagai bincangan yang sebenarnya minho tidak suka

“kau tau aku tadi bisa gila jika lama-lama menunggumu seperti itu, apalagi melihat banyak gadis cantik yang berkeliaran seperti hantu disekelilingmu.. aaisssh aku tidak suka ini……” ucapnya sambil meneguk kembali minuman yang ada ditangannya

Minho pun sama sekali tidak merespon akan cibiran yang keluar dari sang adik, dia hanya diam memandang seulgi begitu dalam dengan penuh pertanyaan yang ada dibenaknya saat ini

Sampai saatnya salah satu pelayan menghampiri mereka berdua..

 

“chef! ada pelayan yang datang untuk memesa-----” ucapan yang haneul sampaikan pun terpotong oleh minho yang secara tiba-tiba

tutup saja!

bilang saja kita sudah selesai malam ini……” minho hanya menjawab seperti itu tanpa sama sekali memalingkan wajahnya pada seulgi yang masih saja memandang langit sambil meneguk minumannya

“aaah, baiklah….”

 

Tak lama ha neul pun masuk kembali kedalam restoran dan melihat Yunhyeong yang terlihat menguntip mereka dari arah dalam dengan melipatkan kedua tangannya dan menyender disalah satu pojok jendela ditemani oleh jimin yang sedang asik memakan cemilan sambil duduk melipatkan kedua kakinya …

“woooaaahh aku benar-benar tidak bisa menebak ada apa sebenarnya mereka?” ucap yunhyeong sambil memainkan bibir bawahnya

“bukan urusanmu..”

“bagaimana mungkin ini bukan urusan kita! Dia itu teman kita, jika terjadi sesuatu padanya siapa lagi yang akan perduli jika bukan kita” sanggah yunhyeong yang terlihat semakin penasaran akan keberadaan gadis itu

“aaahh maaf nuna hari ini kita tutup lebih awal, kebetulan chef kami sedang ada urusan mendadak.. maafkan aku, silahkan datang kembali besok…terimakasih…” ucap ha neul yang tengah memberikan penjelasan kepada ketiga gadis yang ingin makan disini

“yaaah bagaimana ini, chef tampan itu tidak ada…..”

“aah maafkan kami…. Silahkan datang kembali besok………”

“ya baiklah kalau begitu, ayo!”

 

Ha neul pun hanya bisa melepas nafas karena tak mengerti dengan apa yang sedang chef hadapi saat ini..

“ya! kalian cepatlah bantu aku menutup restoran!” tegasnya dan mulai membenahi restoran yang akan tutup malam ini

 

Kedua pria tampan yang tengah asik berbincang inipun segera bergegas membenahi restoran yang akan tutup..

bing go!

“setidaknya malam ini kita bisa pulang lebih awal. Itu bagus!” ucap jimin dengan sangat semangat karena hari ini restoran sudah akan tutup

 

“aaissh….”  desah yunhyeong

 

Beberapa menit mereka menyelesaikannya dan sekarang bersiap untuk segera pulang untuk melanjutkan aktivitas mereka keesokan harinya, merekapun meninggalkan restoran ini dengan secepat mungkin karena jarang sekali hal seperti ini terjadi..

“baiklah kami pulaaaaaaang…..” teriak yunhyeong sambil berjalan meninggalkan tempat kerjanya ini bersama jimin

“aiishh dasar…” desah ha neul yang langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat

 

11.05 malam

Suasana kini semakin malam dan hening.. keduanya sama-sama membeku seakan tak ada yang perlu mereka bicarakan saat ini.. sampai saatnya Minho mengalah dan membiarkan Seulgi seperti ini karena dia merasa adiknya sekarang butuh istirahat begitupun dengan dirinya..

“masuklah, aku akan menyiapkan kamarmu..” ucap minho yang siap-siap bergegas menuju kedalam tanpa menghiraukan sang adik

 

Seul gi merasa bersalah namun dia bingung untuk berkata apa saat ini, dia hanya butuh waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya..

Tak lama diapun ikut bergegas dan masuk kedalam restoran yang juga satu atap dengan tempat tinggal Minho ini.

Setelah menunggu beberapa menit sampai Minho datang dan memintanya untuk segera beristirahat malam ini

“istirahatlah dikamarku.. aku akan tidur bersama ha neul..” ucap Minho yang terlihat membawa selimut tidurnya menuju kamar yang tak jauh dari kamarnya

“Ha neul ?”

Minho pun langsung menoleh dan tersenyum hangat menjawabnya

dia teman kerjaku.dia tinggal disini. sekarang tidurlah, selamat malam”  ucap minho yang langsung memasuki kamar ha neul saat itu juga

 

 

“mianhae oppa…”

Seul gi yang mulai merasa lelah pun menaiki tangga kecil untuk menuju kamar kakaknya dan langsung merebahkan tubuhnya dengan nafas yang sangat berat seakan ingin meluapkan semua masalahnya saat itu juga..

Tempat tidur yang tidak besar namun cukup nyaman untuk ia tempati , yaaa setidaknya dia bisa beristirahat untuk malam ini..

Lampu yang menyalapun mulai terlihat redup dan membuat RESTAM terlihat gelap dari kejauhan dan hanya sinar bintang dilangit yang terlihat saat ini ditemani pepohonan yang ikut menari dengan desahan angin malam..

 

                                        >> to be continued


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES