CHAPTER 1 : Chapter 1
Suzy baru saja keluar dari kantor manajemennya, JYP Entertainment. Tak tampak member Miss A lainnya mendampingi termasuk manajer pribadinya. Ia tampak kebingungan dan malah berdiri mematung di depan pintu masuk gedung yang atasnya penuh dengan poster artis-artis JYP tersebut.
Cukup lama ia berdiri, rambut panjang warna cokelatnya tersibak angin beberapa kali. Ia juga sedikit beruntung karena di depan gedung sedang sepi. Biasanya, para fans yang sengaja menunggu kemunculan artis JYP kerap berkerumun di sana. Tidak hanya fans dalam negeri, fans luar negeri pun beberapa diantaranya selalu ada di sana. Jika ada mereka, sudah pasti lah perempuan cantik ini akan dikerubuti.
Sedang begitu, sebuah van berwarna hitam melintas di sana. Suzy melihat van itu, tapi bola matanya tak mengikuti kemana mobil itu bergerak. Ia masih mematung hingga beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi.
Buru-buru ia memeriksa ponselnya. Saat dibuka, ia melihat ada nama Baekhyun EXO di sana yang mengirimkan sebuah pesan singkat. Tanpa ragu, Suzy langsung membaca pesan tersebut.
From: EXO Baekhyun Oppa
Kau mengapa berdiri sendirian di depan gedung?
Suzy menghela napas usai membacanya. Ia lantas menengok ke sebelah kanan jalan, ke arah dimana van tadi pergi. “Dia melihatku?” gumamnya.
***
From: Miss A Suzy
Kau melihatku?
Baekhyun tersenyum ketika membaca pesan itu. Ia sedikit terlambat membaca pesan yang dikirim sekitar satu jam yang lalu itu. Padahal satu jam sebelumnya, ia telah mengirimkan pesan keingintahuannya akan sikap Suzy yang berdiri mematung seorang diri di depan kantor manajemen maknae di Miss A tersebut.
Ya, kantor manajemen Baekhyun, SM Entertainment dengan kantor manajemen Suzy memang cukup berdekatan. Wajar jika diantara mereka kerap saling melewati kantor-kantor itu saat akan pergi meski tidak selalu. Tentu tidak hanya mereka, tetapi artis SM dan JYP lainnya pun pasti melakukan hal yang sama.
To: Miss A Suzy
Kau sangat mencolok. Aku tidak bisa tidak melihatmu.
“Kau sedang apa? Senyum-senyum sendiri!” tegur Chanyeol tiba-tiba mengejutkannya.
Baekhyun langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku jas. Bersama Chanyeol, kawan satu grupnya di EXO, ia baru saja melakukan wawancara di salah satu radio. Tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya itu, Baekhyun kembali tersenyum.
“Aku sedang senang saja!” katanya sambil meraih pundak Chanyeol.
“Kau sedang jatuh cinta?” tanya Chanyeol lagi.
Baekhyun menatap Chanyeol dan lagi-lagi ia tersenyum. “Ayo kita makan!” katanya sambil mulai melangkahkan kaki. Mau tidak mau, Chanyeol pun turut mengimbangi langkah Baekhyun yang menyeretnya itu.
Sejurus kemudian, Baekhyun dan Chanyeol serta manajer mereka sudah berada di sebuah restoran daging bakar. Setelah melakukan interview yang sebenarnya tidak terlalu lama itu, Baekhyun dan Chanyeol tampak kalap dengan daging barbeque yang begitu menggoda. Meskipun disantap untuk makan siang, tapi nyatanya dalam udara menjelang musim dingin seperti ini, daging sapi hanwoo andalan Korea memang sangat lezat.
“Ya Chanyeol-ah! Jangan terlalu banyak makan, kau tidak lihat perutmu sudah mulai membuncit!” tegur sang manajer.
“Aku tidak bisa tidak makan banyak kalau lezatnya seperti ini!” ujar Chanyeol tak peduli dengan teguran manajernya itu. Ia seakan tak mengindahkan penampilannya di kemudian hari dengan memakan sebanyak-banyaknya daging hanwoo yang lezat.
“Tidak apa-apa, Hyung! Chanyeol akan berhenti saat dia kenyang, dan tentu saja dia yang akan membayar makan kita ini karena dia yang paling banyak makan,” sahut Baekhyun, tetap dengan senyumannya yang khas.
Chanyeol mencibir sambil terus mengambil potongan-potongan daging dari pembakaran, “Kau juga Baekhyun! Kau juga makannya banyak!” ia tak mau kalah.
“Baiklah, aku akan membantumu!” ujar Baekhyun sambil tertawa dan diikuti oleh Chanyeol.
TRING! Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Baekhyun. Ia buru-buru memeriksa lagi ponselnya di tengah makannya yang lahap itu.
From: Miss A Suzy
Bagaimana supaya aku tidak mencolok?
Lagi-lagi Baekhyun tersenyum membaca pesan itu. Insting Knowing Every Particular Object milik Chanyeol mulai berjalan ketika melihat reaksi Baekhyun seperti itu lagi. Matanya mulai menyudut ke arah kanan dengan target layar ponsel lead vocal di grupnya itu. Namun belum juga lensa matanya menangkap gambar yang diharapkan, Baekhyun sudah terlanjur mengetahui ulah jahilnya.
“Apa yang kau lihat?” tanyanya sedikit protes sambil menjauhkan ponselnya dari rapper EXO itu.
Chanyeol tak menjawab. Ia malah melirik sang manajer yang baru saja menyelesaikan makannya. “Aku ke belakang dulu!” pamit manajer kemudian.
Seolah ini adalah kesempatan, Chanyeol langsung memulai interograsinya kepada Baekhyun. “Aku ingin memastikan sekali lagi, kau sedang jatuh cinta, ya?” ulangnya setengah berbisik.
“Apa?” Baekhyun langsung menghentikan kunyahannya. Ia langsung menengok keadaan sekitar, termasuk kemana sang manajer pergi. “Kau mengapa menyimpulkan begitu?” tanyanya seolah tak ada yang ditutupi.
“Setiap kau memeriksa pesan yang masuk di ponselmu, kau selalu tersenyum. Belakangan aku melihatmu seperti itu terus. Seperti dulu, kalau kau begitu, berarti kau sedang jatuh cinta!” kata Chanyeol.
Lagi-lagi Baekhyun hanya tersenyum.
***
From: EXO Baekhyun Oppa
Kau tidak bisa tidak mencolok. Tapi, apa mungkin aku bisa melihatmu tanpa orang lain melihatnya?
Di ruang latihan koreografi, Suzy tersenyum usai membaca pesan itu. Ia baru saja menyelesaikan latihan koreografi untuk persiapan comeback grupnya, Miss A setelah sekian lama hiatus. Ia dengan cepat langsung membalas pesan yang masuk ke ponselnya itu.
To: EXO Baekhyun Oppa
Tentu saja! ^^
Sedang begitu, Min, salah satu member Miss A lain masuk mendekatinya. Ia membawakan sebotol air mineral dan memberikannya kepada Suzy yang masih selonjoran di sudut ruangan.
“Untukmu!” katanya.
“Terima kasih.” Tanpa pikir panjang, Suzy langsung membuka tutup botol dan meneguk hingga hampir setengahnya.
“Kau sebegitu kehausannya kah?” tanya Min yang keheranan melihat sikap Suzy tak biasanya seperti itu.
Suzy cengengesan. “Aku hanya sedang merasa baik saja. Padahal tadi saat aku baru tiba ke sini, perasaanku sedikit kacau balau gara-gara persoalan di rumah,” jawabnya.
Min menghela napas. Ia menyandarkan tubuhnya di dinding sehingga duduknya sejajar dengan Suzy. “Aku tidak bisa membantu banyak, tetapi semoga saja persoalan di rumahmu cepat selesai. Kau tidak perlu memikirkannya terus, saat berada di sini kau harus berpikir tentang bagaimana persiapan kita untuk comeback. Ini lebih penting dari segalanya,” katanya.
Suzy menganggukkan kepala, “Ya! Terima kasih, Eonni! Kau memang selalu memahami bagaimana kesulitan yang kuhadapi,” katanya seraya tersenyum.
Min menepuk pundak Suzy untuk menguatkan sahabatnya itu. “Lalu, apa yang membuat perasaanmu baik?” selidiknya dengan senyum menggoda ingin tahu sesuatu.
Suzy kembali tersenyum, “Aku tidak bisa mengatakannya sekarang, tapi nanti kau pasti tahu!” katanya.
“Ah, ini pasti tentang asmara!” tebaknya sambil tetap menggoda.
“Psssttt! Hahahaha...”
“Eyh, kau kenapa tertawa? Tebakanku benar ya? Siapa-siapa?” Min terlanjur penasaran.
Suzy tentu saja tak langsung menjawabnya. Ia hanya bisa tertawa saja.
***
Malam berikutnya di depan gedung SM Entertainment, beberapa penggemar, entah penggemar siapa sudah berkumpul di sana. Baekhyun dan Chanyeol yang akan meninggalkan gedung itu tampak kebingungan bagaimana mereka akan keluar, apalagi malam ini mereka akan pergi dengan menggunakan scooter matic.
“Mereka tidak terlalu banyak, sepertinya kita bisa mengatasinya,” ujar Chanyeol sambil mengintip dari jendela ke arah halaman gedung.
“Benarkah? Ya sudah, ayo!” kata Baekhyun cepat.
Chanyeol sempat melirik Baekhyun dengan heran. “Kau bahkan tidak berencana pulang ke dorm malam ini, mengapa kau semangat sekali?” protesnya.
“Tenanglah, kau jangan khawatir! Jika sudah waktunya, kau pun akan tahu,” jawabnya. “Jadi malam ini, cukup turunkan aku di Myeongdong!” Baekhyun lantas tersenyum sambil menjentikkan jarinya.
Chanyeol menghembuskan napas. “Kau kira dari sini ke Myeongdong dekat? Huh! Ya sudah, ayo!” Chanyeol lantas memasang masker dan berjalan ke arah parkiran.
Setibanya di tempat dimana scooter matic-nya di parkir, Chanyeol langsung memberikan helm kepada Baekhyun. Tanpa pikir panjang, Baekhyun pun langsung memakai helm itu. Wajahnya bahkan tak ditutupi masker sama sekali seperti yang Chanyeol lakukan.
Chanyeol duduk di kemudi, Baekhyun bersiap diboncengannya. Penjaga lantas membuka pintu garasi. Sesaat setelah pintu garasi terbuka, kerumunan fans di halaman langsung mengalihkan pandangannya ke sana. Mereka menyadari akan ada orang yang keluar dari garasi kendati mereka belum tahu siapa itu.
Baekhyun dan Chanyeol mau tidak mau harus menembus kerumunan itu agar bisa meninggalkan gedung manajemennya. Perlahan, scooter yang dibawa Chanyeol melaju. Fans menyadari bahwa yang keluar dari garasi itu adalah dua pentolan EXO. Mereka lantas berseru dan memanggil nama keduanya sambil mengarahkan kamera serta ponsel di kegelapan malam.
“Tolong, jangan ikuti kami, ya!” seru Chanyeol kemudian saat melintasi kerumunan para fans itu. Sampai akhirnya mereka sukses meninggalkan gedung SM dengan sempurna.
***
Sejurus kemudian, Chanyeol menghentikan scooter matic-nya di depan sebuah kafe di Myeongdong. Baekhyun lantas turun seraya membuka helm dan memberikannya kembali kepada Chanyeol.
“Kau yakin akan berkeliaran di sekitar sini dengan penampilan seperti itu?” tanya Chanyeol khawatir karena tak biasanya Baekhyun berada di daerah ramai pada malam hari, seorang diri pula. Bukan apa-apa, kondisi mereka saat ini sangat berbeda dengan dulu dimana orang-orang masih belum mengenalnya. Apalagi tak ada topi dan masker yang menutupi wajah Baekhyun.
“Jangan khawatir! Aku akan segera menghubungimu jika sudah selesai,” katanya.
“Ah, tunggu! Sebenarnya, kau mau bertemu siapa?” tanya Chanyeol penasaran.
Baekhyun kembali tersenyum. “Nanti kuberi tahu! Sudah kau pergilah, hati-hati ya! Terima kasih juga sudah mengantarku,” katanya.
Chanyeol mendesis. “Baiklah. Kau juga hati-hati!” Ia pun lantas meninggalkan Baekhyun.
Sepeninggal Chanyeol, Baekhyun bersiap dengan pertemuannya hari ini dengan seseorang. Ia berjalan semakin ke arah dalam di keramaian Myeongdong. Hingga beberapa menit berjalan, ia belum menemukan sosok yang dicarinya. Beruntung pula tidak ada orang yang mengenal dirinya meski berjalan dengan wajah terbuka seperti itu, ditambah dengan kostum hitam-hitam yang dikenakannya.
Di ujung sana, tampak orang-orang berkerumun menikmati sebuah pertunjukkan musik jalanan. Baekhyun mendekati kerumunan itu untuk turut melihatnya. Ia sedikit terkejut ketika melihat pertunjukkan itu karena tepat saat ia datang, penyanyi jalanan di pertunjukkan itu tengah menyanyikan salah satu lagu EXO, yakni Call Me Baby secara akustik.
“Ah ya ampun, mengapa mereka menyanyikan lagu itu? Hmm... tapi bagus juga, aku tak pernah mendengar ini sebelumnya,” katanya.
Setelah lagu itu hampir selesai, Baekhyun baru menyadari bahwa kedatangannya ke sini bukan untuk menyaksikan pertunjukkan orang-orang yang menyanyikan lagu grupnya. Matanya kembali berpendar ke sekeliling penonton. Ia yakin orang yang dicarinya berada di sini sesuai janji yang telah disepakati sebelumnya.
“Bagaimana di tengah keramaian seperti ini aku bisa melihatnya tapi orang lain tidak?” gumam Baekhyun kemudian.
Mata Baekhyun tertuju pada sebuah lampu yang tak jauh dari kerumunan orang yang tengah menonton pertunjukkan itu. Lampu itu menyorot tepat ke pedestrian, ke arah dinding kaca sebuah kafe. Di antara sorot lampu dan di depan dinding kaca kafe itu banyak orang berlalu lalang.
Namun dibalik jendela kafe itu, Baekhyun justru melihat orang yang hanya bisa dilihat olehnya. Dia memang tidak menampakkan wajahnya ke luar dinding kaca, justru ia duduk membelakangi dinding kaca itu dengan kepala ditutupi topi bundar warna putih berpita biru dongker.
Ia berjalan mendekati dinding kaca dan berdiri tepat satu baris dengan orang yang tengah duduk di dalam kafe itu. Perlahan tangannya bergerak menyentuh dinding kaca dan mengetuknya. Setelah ia mengetuk hingga dua kali, orang tersebut bereaksi. Ia membalikkan badannya perlahan. Saat ia tahu Baekhyun ada di luar sana, ia lantas berdiri dan menempatkan badannya sejajar dengan lelaki itu. Ketika matanya beradu dengan mata Baekhyun, keduanya tersenyum begitu manis seakan dunia ini pun ikut tersenyum. Baekhyun dan Suzy bertemu.