Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
My Joo Eun
Posted by KaptenJe | Selasa,05 April 2016 at 16:47
2
2900
Status
:
Complete
Cast
:
Chansung, Joo eun, Nichkhun, Taecyeon, Junho, Wooyoung, JunK
My Joo Eun

CHAPTER 2 : Wonderful Day

Tadi pagi, sunbae Young menelepon Joo Eun mengatakan bahwa hari ini ada latihan jam 9 pagi.

9.20 AM , Joo Eun berlari memasuki gerbang kampusnya yang sudah mulai sepi mungkin karena mahasiswanya sudah masuk kelas. Membuka pintu ruang latihan dengan nafas yang tidak teratur karena berlari setelah menyadari bahwa ia sudah telat.

“Seperti inikah hyung yang kemarin kau bilang atlet terbaik di kampus kita. Latihan saja telat, tidak disiplin”

Terdengar suara pria yang menyindir Joo Eun yang masih berusaha mengatur nafasnya di dekat pintu masuk ruangan latihan. Joo Eun yang mendengar ucapan itu sudah langsung mengetahui bahwa itu adalah Chan yang bodoh yang mendadak setuju latihan dengannya tadi pagi jam 8.00 AM. Dan sunbae Young langsung menelepon Joo Eun yang masih tertidur karena hari ini memang ia tidak ada jadwal latihan ataupun kuliah.

“Sudahlah, ini juga salah mu juga memberi tahu kau setuju untuk berlatih tadi pagi jam 8 dan membuat ku terpaksa menelepon Joo Eun dan memaksanya untuk berangkat dengan terburu-buru.”

Sunbae Young membela Joo Eun membuatnya tersenyum sinis dan menatap pria yang sudah menggunakan pakaian latihan. Chan membalas tatapan sinis itu sambil menunjuk rambutnya dan menggerakan dagunya. Joo Eun yang menyadari bahasa non verbal yang dilakukan Chan saat menunjuk rambunya langsung memegang rambutnya yang berantakan seperti nenek sihir.

“Aku ganti pakaian dulu oppa”

Joo Eun masuk ke ruang ganti sambil terus memegang rambutnya yang membuat Chan tersenyum melihat tingkah wanita yang baru dikenalnya kemarin.

 “Joo Eun itu wanita yang menarik bukan? Seharusnya kau bisa memperlakukannya dengan lebih baik lagi”

Sunbae Young memukul tangan Chan yang masih memandang ke arah ruang ganti baju.

“Ayo latihan, nanti juga Joo Eun akan keluar jadi tak perlu kau memandangi terus ruang ganti itu”

“Bukan begitu hyung, aku pikir  ruangan itu harus dipindahkan. tidak tepat berada disitu”

Chan gelagapan ketika menyadari bahwa Sunbae Young menangkap Chan yang memandang ke ruang ganti

.

***********************

“Aku pergi, Joo Eun kau hati-hati pulangnya....Chan kalau sempat antarkan Joo Eun pulang, tidak baik membiarkan wanita pulang larut malam”

Sunbae Young berpamitan pulang terlebih dahulu karena masih ada kegiatan lain yang harus dikerjakan. Joo Eun pergi ke ruang ganti namun setelah menyadari bahwa ruangan itu gelap karena lampu yang dipasang diruang ganti sedang mati, ia mengurungkan niatnya untuk berganti baju dan kembali duduk di lantai.

“kau tidak ganti baju?”

Chan melepaskan kaos yang sedang ia kenakan di depan Joo Eun yang terlihat sedang  menundukkan kepalanya. Joo Eun berteriak melihat ke arah Chan tidak memakai kaos dan bertelanjang dada

“YAAAAAAAAAAAAAAA”

Chan langsung menggunakan kaos penggantinya, “YAAAA bodoh, kenapa kau berteriak seperti melihat hantu saja”

“Iya hantunya kau, seenaknya membuka kaos di depan wanita seperti ini”

“ohhh kau ini wanita, sepertinya tidak terlihat seperti wanita. Buktinya pukulan dan tendangan mu itu sangat bertenaga, sempat aku tidak mampu menahan pukulan dan tendangan mu itu. Wanita bodoh”

“hahahhaha kau mengakui juga, kalau aku bukan wanita yang biasa, aku juga punya kekuatan jadi jangan pernah memandang ku sebelah mata Hwang chansung”

“Aku pulang....” kata Chan sambil melangkahkan kakinya meninggalkan ruang latihan.

Joo Eun melihat sekitar ruangan latihan dan langsung bergidik karena ruangan ini besar dan tidak memiliki pencahayaan yang maksimal. Ruangan ganti baju terlihat gelap dan menakutkan

“Channnnnn.....”

Chan menengok ke arah Joo Eun yang berlari ke arahnya dengan memasang muka sinisnya.

“Kenapa?”

“Kalau mau keluar kampus ini, aku ikut dengan mu. Aku agak.....”

“Agak apa? Takut? Hahahahahahah....katanya punya kekuatan masa sama gelap saja takut”

Chan tertawa semakin kencang saat melihat Joo Eun dengan wajah ketakukan.

“Chan....aku juga wanita biasa yang takut gelap dan hantu. Yaaaa aku bersama mu sampai depan kampus saja kok, kampus ini sudah sepi dan gelap. Kau tidak kasihan kepada ku”

“Tidak, aku tidak perlu merasa kasihan dengan mu. Bye....”

Chan berlalu meninggalkan Joo Eun dan membuatnya berlari mengejar Chan dan akhirnya “braakkk” Joo Eun terjatuh menyandung tempat sampah yang tidak terlihat karena koridor itu sangat redup.

Chan menoleh dan melihat Joo Eun terduduk di lantai sambil memegang lututnya. Dengan setengah hati Chan menghampiri Joo Eun yang masih memegang lututnya, Joo Eun menunduk dan Chan mengulurkan tangannya membantunya untuk berdiri tapi Joo Eun tidak membalas uluran tangannya.

“Ya sudah kalau tidak mau dibantu”

Chan beniat meninggalkan Joo Eun sendirian namun Chan mendengar suara tangisan dari arah  Joo Eun. Chan membungkukkan badannya di depan Joo Eun.

“Kau kenapa menangis?”

Chan akhirnya terduduk di depan Joo Eun yang masih menangis malah makin kencang tangisannya.Joo Eun tetap menangis dan menghiraukan Chan yang ada di depannya. Punggung Joo Eun disentuh Chan dan membuat sedikit nyaman dan perlahan Joo Eun berhenti menangis.

“Ayo ambil dulu tas mu, masih tertinggal di ruang latihan bukan? Baru nanti diluar kita lihat luka mu”

Chan membantu Joo Eun berdiri dan mengambil tas yang tertinggal.

“Bodoh, kau tidak berniat untuk ganti baju. Kau bau keringat, cepat ganti baju sana” “Aku takut....itu alasannya aku tadi tidak jadi mengganti pakaian”

Joo Eun dengan suara pelannya mungkin ia masih menahan sakit di lututnya atau emang ia malu mengakui kalau ia sangat takut gelap dan hantu.

“Bodoh...memang kau bodoh...ayo cepat ganti pakaian mu, aku akan mengantarkan mu ke ruang ganti” kata Chan sambil melihat ke arah lain di ruangan itu dan tersenyum.

“Nanti saja dirumah, ayo pergi”

Joo Eun mengambil tasnya dan berniat berjalan meninggalkan Chan tapi ia hanya mampu melangkahkan kakinya 2 langkah lalu terdiam dan menoleh ke arah Chan yang masih berada dibelakangnya.

“Hahahahahha kau takut tapi berlaga berani berjalan meninggalkan ku, ayooo”

Chan menghampiri Joo Eun yang masih menoleh ke arah Chan. Chan meraih tangan Joo Eun dan menggenggamnya dan berjalan bersama melwati koridor-koridor yang gelap.

Joo Eun melihat tangannya yang digenggam Chan, seakan melindunginya dari gelap dan hantu. Joo Eun tersenyum kecil merasakan situasi saat ini.

Sampai di parkiran kampus, Chan melihat ke arah tangan Joo Eun yang masih menggengam tangan Chan.

“Mau sampai kapan kau menggenggam tangan ku, ini sudah terang”

perkataan Chan membuat Joo Eun melepaskan tangan yang memang semenjak dalam ruangan menggenggam erat tangan Chan karena takut.

“Terima kasih...aku pulang”

Joo Eun melangkahkan kakinya yang sejak tadi jatuh terasa perih dan sakit.

“Bodoh.....Sudah, kau ganti baju dulu di mobil ku, nanti biar ku antarkan kau pulang. Kau mau pulang dengan kaki yang berdarah seperti itu?”

Chan menarik tangan Joo Eun dan melihat lutut wanita di depannya berdarah cukup banyak sehingga pakaian taekwondo yang berwarna putih dibagian lututnya terdapat banyak darah.

“Ahhhh berdarah ya, tapi tak apa-apa aku pulang sendiri saja. Dan aku tidak suka ya dipanggil bodoh seperti itu”

Hari ini Chan selalu memanggilnya bodoh bukan namanya. Chan menarik tangan Joo Eun dan memasukan Joo Eun ke mobil dengan kasar,

“Sudah cepat ganti baju, aku tidak akan melihatnya. Kalau sudah selesai kau berteriak saja, seperti hobi mu yang selalu berteriak bukan”.

“Awas kau lihat, aku tendang kau”

Joo Eun mengancam sambil melihat ke arah Chan yang membelakangi mobilnya. Joo Eun melepaskan baju latihannya dan menggantinya dengan kaos agak longgar, kemudian mengganti celana yang penuh darah dengan hot pants yang sengaja ia bawa untuk selesai latihan.

“Memang tubuh mu bagus sampai aku harus melihatnya, aku sudah sering melihat badan yang lebih bagus dibanding badan mu itu”

Joo Eun keluar mobil, lututnya masih mengeluarkan darah walau tidak sebanyak tadi. “Terima kasih, aku pulang”

Joo Eun meninggalkan Chan yang masih saja membelakangi mobilnya walapun Chan tahu bahwa Joo Eun sudah keluar dari mobilnya.

“Aku obati kaki mu, nanti ku antar kau pulang”

Lagi-lagi Chan menarik tangan Joo Eun dan menyuruhnya duduk di jok depan mobilnya.

“YAAAA...kau senang sekali ya untuk menarik tangan ku”

Joo Eun semakin kesal karena Chan selalu menarik tangannya dan memaksanya melakukan sesuatu dengan kasar pula.

Chan tidak menjawab apapun, ia masih sibuk mencari kotak obat di dalam bagasinya. Chan membersihkan luka Joo Eun dengan kapas dengan kasar.

“YAAAAA HWANG CHANSUNG....pelan-pelan. Kalau memang kau tidak ikhlas untuk melakukan ini pada ku, jangan kau lakukan. Aku pun tidak pernah meminta mu untuk melakukan ini kepada ku”

Joo Eun kesakitan karena lukanya dibersihkan Chan dengan kasar. Chan melembutkan gerakan tangannya saat memberikan obat di luka dan memplesternya,

“Selesai...aku antar pulang tapi aku mohon kau tidak berteriak lagi, membuat telinga ku sakit mendengarnya”.

Chan menyalakan mobilnya dan mengendarainya.

“Rumah kau dimana?” kata Chan

“Gangnam Utara nomor 32”

Joo Eun berbicara dengan singkat. Ia sangat lelah, karena latihan hari ini dimulai sejak tadi pagi dan baru selesai tadi sekitar jam 11 malam dan membuatnya kelelehan dan tertidur dalam perjalanan.

Mobil Chan berhenti tepat di depan rumah sederhana nomor 32. Chan menoleh ke arah Joo Eun yang tertidur nyenyak di dalam mobilnya. Ia ingin membangunkannya tapi terlihat Joo Eun sangat lelah sehingga Chan tidak tega untuk membangunkannya.

“Manis dan menarik” Kata Chan sambil memandang Joo Eun yang tetap tertidur.

 

**********************************

Joo Eun membuka matanya dan terkejut melihat ia berada di dalam mobil, ia membenarkan posisi duduknya dan mendapat sebuah jaket menempel menutupi badannya. Ia menoleh ke kursi kemudi dan melihat Chan sedang terlelap dengan tangannya yang melipat di dada seperti orang yang kedinginan. Joo Eun mengambil jaket yang menutupi badannya dan memasangkannya di tubuh Chan.

“Ternyata kau sangat charming hwang chansung” Joo Eun dengan suara pelan yang terus memandang Chan yang sedang tertidur.

Joo Eun melihat di luar mobil terlihat suasana yang masih gelap dan lampu di dalam rumahnya pun belum menyala, mungkin eomma belum bangun. Kemudian ia melirik jam di tangannya 5.00 AM.

Joo Eun mencoba mengingat mengapa ia bisa tertidur di dalam mobil Chan, ‘Ahhh ternyata aku tertidur dalam perjalankan, tapi mengapa Chan tidak membangunkan ku dan malah ikut tertidur di dalam mobil?’ Joo Eun berguman sendiri mengingat kebodahannya.

Lampu rumah sudah menyala, dan Joo Eun memutuskan untuk ke luar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Sebelum keluar rumah, ia membenarkan posisi jaket agar Chan tidak kedinginan. Joo Eun mengetuk pintu rumahnya dan eomma membukakannya.

“Darimana saja kau Joo Eun tidak pulang dan baru pulang pagi hari ini dan handphone mu tidak bisa dihubungi?”

“Ahhhh eomma panjang ceritanya, aku ambil selimut dulu nanti akan aku ceritakan eomma”

Joo Eun berlalu ke dalam kamar mengambil selimutnya dan keluar rumah menuju mobil yang terparkir tepat di depan pagar rumahnya. Eomma mengikutinya ke depan mobil. Eomma terlihat kebingungan menemukan pria di dalam mobil yang sedang terlelap. Joo Eun menyelimuti Chan dengan selimutnya dan menutup pintu mobil dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara kemudian meninggalkannya dan menarik eomma untuk menjauh agar Chan tidak terbangun. Mereka kemudian masuk ke dalam rumahnya.

“Siapa pria itu Joo Eun?” kata eomma keheranan

 “Dia Chan, teman taekwondo ku eomma...semalam aku selesai latihan dikampus sekitar jam 11 malam dan aku terjatuh. Lihat kaki ku eomma, sakit sekali”

Joo Eun mulai bercerita dan menunjukan luka dilututnya.

“Ya terus kenapa pria itu tertidur di dalam mobil? Dan kau juga pasti tidur di dalam mobil itu kan? Bukan masuk ke dalam rumah ya kau Joo Eun” Eomma meninggikan suaranya.

“Aku juga tidak mengerti eomma...sepertinya aku tertidur di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Dan Chan tidak membangunkan ku dan malah ikut tertidur di dalam mobil. Sudah lah eomma, aku juga tidak kenapa-kenapa”

Joo Eun sambil memeluk eommanya agar tidak dimarahin.

“Ya seharusnya kamu memberikan kabar kepada eomma. Dan kau benar-benar bodoh sampai tertidur di dalam mobil begitu. Eomma semalam memang melihat mobil itu sudah terparkir dari semalam. Eomma pikir mobil tetangga yang menumpang parkir di depan rumah kita” kata eomma sedikit tenang dan tidak marah lagi.

“Aku kelelahan eomma, aku latihan dari pagi hingga jam 11 malam. Dan Chan juga sepertinya kelelahan sampai membuatnya ikut tertidur di dalam mobil.”

“Ya sudah, bangunkan teman mu dan ajak ia ke dalam rumah. Kasihan di dalam mobil begitu apalagi dengan udara yang dingin begini. Eomma akan menyiapkan sarapan dan teh madu untuknya.”

Eomma berlalu ke dapur. Joo Eun berjalan menghampiri mobil, dan masuk ke dalam mobil. Joo Eun memandang Chan yang sedang tertidur nyenyak terlihat mukanya yang kelelahan karena latihan kemarin. Joo Eun merasa kasihan untuk membangunkannya tapi di dalam mobil ini memang terlalu dingin dan kalau tetap membiarkan Chan di dalam mobil akan membuatnya flu. Joo Eun menepuk pundak Chan pelan

“Chan...chan....bangun...aku sudah menyiapkan teh madu untuk mu. Chan...bangun....” Joo Eun membangunkan Chan dengan sangat hai-hati.

“hyung...aku masih mengantuk hyung....”

 Joo Eun tersenyum mendengar Chan merengek seperti anak kecil yang dibangunkan saat tertidur dan chan berfikir yang membangunkannya adalah hyungnya.

“bangun...ayo bangun, pindah ke dalam rumah. Disini terlalu dingin, Chan....bangun...chan....”

Joo Eun menepuk pundah Chan lagi dengan agak keras. Chan membuka matanya dan kaget melihat bukan hyung di depannya melainkan Joo Eun.

“ehhhhh bodoh kenapa kau berada disini” Chan dengan suara masih parau karena bangun tidur sambil mengucek matanya.

Joo Eun tersenyum melihat ekspresi Chan yang seperti seorang anak kecil yang baru bangun tidur. Joo Eun keluar mobil dan membukaan pintu mobil kemudi

“Ayo cepat masuk ke dalam rumah, disini terlalu dingin” kali ini Joo Eun yang menarik tangan Chan untuk keluar dari mobil.

Chan mengikuti Joo Eun untuk turun, tapi ia menyadari terdapat selimut yang menutupi badannya. Chan terdiam kemudian menoleh ke arah Joo Eun.

“Ayo cepat, disini dingin sekali” Kata Joo Eun menyadari bahwa Chan memandangnya.

 

*****************

Chan terduduk di meja makan di ruangan yang cukup sempit, dihadapannya terdapat 4 orang yang masih saja memandangnya.

“kau sangat tampan nak Chan” kata wanita yang agak tua yang sibuk mengoleskan roti dengan selai cokelat.

“hyung, kau lebih tampan aslinya hyung dibanding di TV” kata anak lelaki disebelah Joo Eun.

“sudah jangan banyak bicara, nak Channya nanti merasa tidak nyaman disini. Ayo makan rotinya nak chan, Cuma ada ini di rumah kecil kami” kata pria tua yang memakai kemeja disamping Chan.

“iya, terima kasih. Teh buatan ahjumma sangat enak” kata Chan sambil tersenyum manis kepada eomma.

‘dasar penjilat, tidak tahu malu. Dan keluarga ku juga, kenapa terlalu welcome pada orang yang baru dikenalnya’ Joo Eun mendengus kesal.

“Kau pasti capek sekali ya harus mengantarkan puteri kami sampai ke rumah, padahal kau juga sangat lelah berlatih taekwondo dan berlatih dengan anggota 2PM”

Appa memulai pembicaraan kepada Chan, sesuasana di ruangan ini terasa hangat.

“Tidak apa-apa ajusshi, aku hanya tidak tega melihat wanita pulang selarut itu sendiri”

“alah alasan saja kau Chan, tidak perlu berlaku baik seperti itu. Menjijikan tahu”

“Eittzzzzz apa-apaan kamu itu Joo Eun, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Chan sudah berbaik hati mengantarkan mu pulang sampai harus ikut tertidur di dalam mobil seperti semalam, kalau Chan terserang flu bagaimana?”

“ahhh eomma kenapa menjadi membela dia seperti itu, aku kan anak mu. Seharusnya eomma khawatir aku terserang flu bukan chan”

Joo Eun makin kesal melihat adik, eomma, dan appa nya yang sangat perhatian kepada Chan.

“Tidak ahjjuma, aku tidak apa-apa. Terima kasih untuk roti dan teh madu ini” 

“Jangan panggil ahjjuma dan ajjushi, panggil kami appa dan eomma saja...sepertinya itu lebih baik terdengarnya, dan ini si bungsu junhyo” kata appa menunjuk anak lelaki yang sedang melahap rotinya.

“iya hyung, aku junhyo...adik dari Joo Eun, aku sangat fans dengan 2PM. I’be back...” junsu menyanyi sambil mengangkat tangannya ke atas seperti 2PM yang sedang bernyanyi.

Chan yang melihat Junhyo tersenyum senang, mengetahui bahwa lagunya bisa dinyanyikan dengan benar oleh bocah 7 tahun.

Joo Eun semakin kesal melihat Chan akrab dengan keluarganya, Joo Eun pergi ke taman belakang rumahnya meninggalkan Chan yang sedang asik mengobrol bahkan tertawa bersama dengan keluarga Joo Eun.

 

****************

Joo Eun terlihat sedang memberi makan ikan di halaman belakang rumahnya yang sempit. Chan duduk di kursi menghadap kolam.

“Ternyata keluarga mu sangat ramah ya berbeda dengan mu yang hobi berteriak” kata Chan tanpa memandang Joo Eun.

Joo Eun menoleh ke arah Chan dan kembali melanjutkan kegiatannya yang sedang memberi makan ikan-ikan kesayangannya.

“Kapan-kapan aku akan main kesini lagi, aku kangen dengan situasi seperti tadi ketika sarapan bersama. Ternyata appa mu sangat lucu sekali, eomma mu sangat pintar memasak, dan adik mu sangat pandai bernyanyi” kata Chan

Joo Eun menoleh ke arah Chan lagi, dan kali ini ia memandang agak lama ke arah Chan. Chan yang sadar ia sedang dipandang oleh Joo Eun langsung menggerakan dagunya tanpa berbicara.

“Enak saja mau ke rumah ku lagi, memang kau ini siapa? Dan jangan memuji keluarga ku seperti itu” Joo Eun semakin kesal melihat Chan yang seakan sudah mengenal keluarganya lama.

“Aku pulang sekarang, sampai bertemu besok di ruang latihan”

Chan meninggalkan Joo Eun di halaman belakang rumahnya. Chan berpamitan dengan eomma untuk pulang. Appa sudah berangkat kerja dan junhyo berangkat sekolah. Eomma mengantarkan Chan sampai ia masuk ke dalam mobil, dan Joo Eun memperhatikan kejadian itu dari jendela kamarnya.

*************************************

 

 


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES