CHAPTER 1 : Oneshoot
Proudly present,
Author POV
“jung yeon ri ahh.” Panggil seorang lelaki tinggi,berkulit putih dengan mata besar dan juga telinga yang besar, jangan lupakan juga senyuman mengembang di wajahnya. Seperti senyum peps*dent di iklan salah satu tv. Ia dia memang tampan,bahkan sangat tampan. Namun dia itu,
“yeon ri ah,kau sedang apa melamun di gerbang sekolah? Ayo masuk” lelaki itu meraup tangan yeon ri,
“park chanyeol.yeolli ahh “ gumam gadis yang ada di genggamanya,
“ia yeon ri ah? Kenapa ?” Tanya nya dengan senyuman itu,lama-lama menjadi memuakan juga.
“bagaimana soal permintaanku kemarin?” Tanya yeon ri tepat di depan kelasnya,
“apa? Aku lupa, kau masuk sana. Sebentar lagi kelas akan mulai, aku ke kelasku dulu ya!” chanyeol,tersenyum lagi. Kemudian berlalu menuju kelasnya . Dengan wajah suram,yeon ri memasuki ruangan kelasnya.
“yeon ri ah, siniiii” panggil seorang gadis dengan rambutnya yang di kuncir dua, anak itu berbeda dengan kakaknya. Lelaki tanpa ekspresi bernama oh sehun.
“ia oh sae ri .” yeon ri tersenyum sambil duduk di samping gadis yang menjadi teman sebangkunya itu.
“hey wajahmu begitu suram, ada apa?” sae ri terlihat antusias menanyakan keadaan yeon ri.
“biasa, park idiot itu melupakan permintaanku” yeon ri mempoutkan bibir pinknya itu.
“permintaan kemarin? Memintanya untuk tidak sibuk dengan teman-temanya? Memintanya agar meluangkan waktu untuk kencan denganmu?” Tanya saeri yang 100 % benar.
Yeon ri menganggukan kepalanya masih dengan wajah suram.
“aigooo,dia memang jahat.” Sae ri ikut memanyunkan bibirnya,
“kalau tidak mencintaiku kenapa harus memintaku untuk jadi kekasihnya? Menyebalkan!” gumam yeon ri.kesal. tentu saja kesal, lelaki tampan itu ternyata benar-benar konyol.
-
-
-
“eomma aku berangkat ya.” Pamit yeon ri pada ibunya,
“kemana? Berkencan dengan yeollie?” goda wanita 35 tahun itu.
“ishh eomma, dia mana mungkin mengajakku berkencan. Aku ke sekolah ingin mengantarkan bekal untuk park chan yeol itu” yeon ri memakai sepatunya,
“minggu pagi seperti ini apa yang di lakukan pemuda itu di sekolah?” Tanya eomma yeon ri lagi,
“park chan itu latihan rap,dan bermain bola bersama teman-teman bodohnya. “ jawab yeon ri sebal.
“aigo,baiklah. Pergi sana,temui chanyeol. “
“ne eomma,” yeon ri keluar dari rumahnya dengan kotak bekal dan tas yang ia gendong. Memasuki bus kota menuju sekolah.
3 bulan berpacaran, lelaki bernama park chanyeol itu bahkan tidak menganggapnya sebagai kekasih. Menganggapnya seperti adik,atau teman wanita biasa. Hanya bergenggaman tangan,mengobrolpun jarang karena chanyeol lebih sering bercanda dan tertawa bersama teman-temanya.
Itu membuat yeon ri sedih,amat sedih. Sudah 15x yeon ri mengajak chanyeol berkencan di taman kota atau taman hiburan, namun lelaki itu menolaknya dengan alasan akan main dengan teman-temanya. Menyebalkan sekali.
-
-
-
“heii chanyeol.kau sedang apa di luar? Ayo masuk,kita mulai latihannya lagi!” ujar lelaki yang tingginya hampir sama dengan chanyeol. Oh sehun,lelaki tanpa ekspresi kakaknya oh sae ri.
“ia , aku masuk sekarang” chanyeol tersenyum lagi, pantas saja dia di juluki happy virus. Karena ia seperti mesin yang tiada henti untuk menebar senyuman.
“chanyeol kekasihmu mana?” Tanya jong in yang sedang duduk menyetel music.
“dia? Aku tidak tahu,sepertinya sedang di perjalanan” jawab chanyeol seadanya lalu memulai latihanya.
‘braak’
Pintu di buka,sesosok gadis cantik ada di depanya.
“mianhae apa aku menganggu?” Tanya yeon ri dengan wajah ragu.
“oh masuklah,” sehun tersenyum menyambut yeon ri,sementara chanyeol sibuk melakukan rapnya itu.
“duduklah di sini,yeon ri ah” jong in menepuk bangku di sebelahnya. Yeon ri duduk di situ.tepat di depan chanyeol.
“anak itu tidak memperdulikan yeon ri,ayo matikan musiknya” ujar jong in,sehun mematikan music yang menggema itu.
“heyy kenapa mati?” chanyeol berteriak,sehun menariknya agar duduk di samping yeon ri.
“eh ada kau ya!” chanyeol tersenyum,yeon ri menautkan kedua bibirnya.cukup kesal. Melelahkan.
“kau bawa apa? Apa aku bisa memakanya? aku lapar” chanyeol mengusap perutnya.
“ini aku bawakan bbimbap dan –“
“whoaaaa asikk makanan enak!” seperti anak-anak,ia meraih kotak bekal itu dan memakanya dengan wajah gembira. Bagaimana bisa ia mengacuhkan gadisnya hanya karena makanan? Benar-benar konyol.
“heii kau –“ sehun terlihat kesal.
“tak apa, kalau begitu aku pulang sekarang” yeon ri menyerah,ia sungguh sedih. Ia memutuskan untuk pulang. Chanyeol hanya mengangguk sambil tersenyum.
“tunggu,biar ku antar!” ujar sehun, ia kira chanyeol akan cemburu dan berhenti mengacuhkan gadis ini. Namun ia salah. Chanyeol lagi-lagi tersenyum melepas sehun dan yeon ri. Jong in tercengang di buatnya, “kalau itu gadisku,aku akan menariknya dan mengantarnya pulang” gumam jong in. chanyeol menautkan kedua alisnya,
“aku kasihan pada yeon ri. Kalian itu sepasang kekasih,tapi kenapa kau lebih sering menghabiskan waktu dengan kami? Lihatlah,dia mengantarkan makanan untukmu. Tapi kau mengabaikannya,apa jika dia di rebut sehunpun kau akan tersenyum?” jong in kesal sekarang,
“benarkah? Apa kalian berani merebutnya dariku?” senyum chanyeol sedikit berkurang.
“jika sikapmu seperti ini terus, yeon ri akan pergi. Belajarlah mencintainya,selayaknya lelaki. Jangan idiot seperti ini” jong in melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. meninggalkan chanyeol yang terlihat mulai mencerna perkataan jong in.
-
-
-
“jadi kemarin kau di antar sehun oppa?”Tanya sae ri saat mereka di dalam kelas.
“ia,aku pulang dengan oppamu”
“lalu bagaimana ekpresi chanyeol?’ sae ri menopang dagunya dengan kedua tanganya.
“dia tersenyum,sangat manis dan merelakan aku pergi dengan kakakmu. Apa aku harus meninggalkannya?” kini yeon ri merasa bingung.
“selama 3 bulan ini kenapa baru sekarang terpikir meninggalkanya?”
“karena aku takut saat aku meninggalkanya senyumanya akan hilang.”
“lalu kejadian kemarin apa merubah fikiranmu?” saeri terlihat agak kesal,pemikiran bodoh seperti ini kenapa bersarang di kepala sahabatnya? Berkorban untuk seseorang yang bahkan mengabaikanya.
“aku tidak tahu,tapi aku masih menunggu!” yeon ri menghela nafas lelahnya.
“kau memang cocok dengan chanyeol,wanita koyol yang melepaskan kebahagiaanya demi lelaki idiot. Park chan yeol.” Sae ri memutar bola matanya kesal.
“ada apa denganku?” tiba-tiba sosok yang di bicarakan muncul di hadapan mereka,
“kau idiot,lihat gadismu ini benar-benar kau abaikan. Aku kecewa padamu. “ sae ri berlalu meninggalkan yeon ri dan chanyeol.
“ikut aku !” chanyeol mengabaikan sae ri,ia tersenyum manis sambil menggenggam tangan yeon ri.
-
-
-
“whoaaa…” yeon ri terpukau dengan kecantikan air mancur dari jembatan yang melintang di atas sungai han malam itu. chanyeol bertepuk tangan ,puas dengan pertunjukan air itu. ia tersenyum,sangat manis sambil menoleh kearah yeon ri.
“kau suka?” chanyeol tersenyum terus kea rah yeon ri yang mengamati pertunjukan air itu, ia menoleh menemukan mata besar chanyeol yang begitu tampan.
“Ia aku sangat suka, sudah lama aku menantikan hari ini” yeon ri tersenyum,bahagia. Serasa berada di alam mimpi. Bahkan jika ini mimpi,ia rela tidak terbangun lagi.
“benarkah? Jadi sekarang lihat wajahku!” chanyeol meraup kedua belah pipi yeon ri yang terasa dingin.
“ouhh dinginya wajahmu,” gumam chanyeol. Kemudian mencium kedua pipi yeon ri. Mata yeon ri terbelalak. Kaget sangat terkejut. Lelaki ini park chanyeolnya yang idiot? Yang bahkan mengabaikanya? Yang lebih memilih teman-temanya di bandingkan yeon ri? Lelaki yang sulit mengobrol denganya? Berpelukan saja belum pernah. Ini benarkan dia?
“k kau c chanyeolku a atau bukan?”
‘hup’
Chanyeol memeluk tubuh yeon ri yang mulutnya mulai mengeluarkan asap. Kedinginan.
Pelukan pertama yang di rasakan yeon ri,begitu hangat dan menyenangkan.
“maafkan aku,aku memang idiot. Membiarkanmu sendirian dan di rebut sehun begitu saja. Aku tidak tahu bagaimana cara memperlakukanmu sebagai kekasihmu. Tapi mulai saat ini,aku akan berusaha untuk menjadi kekasih yang baik. Karena kau takut kau di rebut sehun atau jong in. tolong maafkan aku,dan bahagialah bersamaku. Aku akan membuatmu tersenyum,” chanyeol mengeratkan pelukanya, tanda ia sungguh-sungguh mengatakan hal itu. yeon ri menahan harunya, mengusap punggung lelaki tinggi itu.
“tinggalah bersamamu lebih lama, aku ingin mencintaimu hingga aku mati” kini terasa bulir air mata membasahi punggung yeon ri. Yeon ri melepas pelukan itu,kini giliran ia yang meraup pipi chanyeol. Mengecup kedua mata basah itu.
“jangan menangis,kau adalah happy virus’ku. Tersenyumlah,aku takkan pergi asal kau berubah jadi lelaki dewasa.” Yeon ri tersenyum.
“gomawo, aku mencintaimu” chanyeol memeluk tubuh itu lagi. Menikmati suasana malam di tepi sungai han,melewati kencan pertama mereka.
THE END