CHAPTER 2 : Queena - Hana
-Ji Yong-
Sudah dua bulan queena-perempuan berambut indah itu hadir di dalam mimpi ku, entah ketika aku sedang berada di taman, pantai, atau bahkan berada di dalam apartement ku sendiri. Aku tetap memanggilnya queena padahal aku yakin itu hanya sebatas mimpi ku untuk memanggilnya dengan nama yang sudah aku sukai sejak aku remaja. Aku sudah jatuh cinta dengan nama “queena”, bahkan aku berniat untuk menamai anak ku kelak dengan nama queena dan akhirnya aku memanggil perempuan yang ada dalam mimpi ku itu dengan queena, setidaknya itu pertanda bahwa dia sangat istimewa sampai aku harus menggunakan nama yang ku buat untuk anak ku kelak dan digunakannya untuk memanggil perempuan bermata indah itu.
“hyung...paspor mu mana?” kata Seungri mengagetkan ku
Hari ini aku, member Bigbang dan crew sudah berada di ruang tunggu di bandara Incheon untuk menuju Busan untuk konser Bigbang yang dilaksanakan 3 hari mendatang.
“ya, ini sudah ada di dalam tas ku”
“Dara nuna akan datang konser nanti?”
“Sepertinya, kemarin Dara bilang akan datang ketika konser di Busan. Bagus lah, ada yang akan menemani ku di hotel nanti” kata ku asal.
*************
“Ji yong, nanti jam 4 sore...kita akan ada briefing dengan panitia konser kemudian latihan di venue. Kau bisa beristirahat sebentar sekarang” kata Jun Hyung sambil membereskan peralatan pribadi ku di kamar hotel.
“hyung...sepertinya Dara akan datang ketika konser, tolong hubungi dia kapan akan sampai sini. Gumawo hyung”
“ji yong ah, kemarin aku hampir saja kena lemparan sepatu dari Victoria ketika kau sedang bersama Dara di apartement. Atur wanita mu sebaik mungkin, jangan sampai hanya karena mereka menjadi masalah untuk mu dan untuk ku.”
“Mian hyung, kemarin Victoria mendadak memberi tahu ingin bertemu.”
“aku pikir, sekarang bukan waktu mu lagi untuk tidak serius dalam membina hubungan. Mau sampai kapan kau begini?”
“aku masih muda hyung, jadi aku ingin menikmatinya dengan sebaik mungkin. Ya salah satunya dengan ini, dan ini pula cara ku untuk melakukan pencarian mendapatkan yang terbaik untuk ku hyung kekeke” aku tertawa mendengar ucapan ku sendiri
“Mau mencari yang terbaik seperti apa lagi? Victoria...dia model terkenal, kaya, dan selalu mengatakan “iya” untuk semua kemauan mu. Allice...dia balerina yang sudah mendunia, baik, dan diam saja ketika kau memarahinya. Dan Dara...dia salah satu artis korea yang diperhitungkan, kau tahu banyak yang mengejarnya. Beri tahu pada ku apa kekurangan mereka?”
“kau tidak mengerti hyung...aku pikir mereka itu tidak sebaik itu. Victoria, dia selalu mengiyakan semua keinginan ku padahal aku tahu dia tidak setuju dengan gagasan yang aku berikan tetapi selalu saja mengiyakannya. Allice, dia tidak salah tapi selalu sabar dan diam ketika aku memarahinya tanpa ada perlawanan sama sekali. Dan dara, aku tahu banyak lelaki yang mengejarnya tapi apa hyung tahu kalau dia selalu memperdulikan dirinya sendiri dan tidak pernah peduli apa yang aku lakukan. Mereka semua seperti tidak punya hati yang tidak berani mengungkapkan pendapatnya sendiri, diam saja ketika aku membentaknya padahal tidak bersalah sama sekali dan hanya memikirkan dirinya sendiri.” Kata ku memprotes semua ucapan Jun hyung
“ahhh aku tidak mengerti jalan pikiran mu sama sekali. Nanti ketika kamu merasa sudah menemukan yang sesuai dengan mau mu, kau akan terjatuh untuk mendapatkannya. Pegang omongan ku Ji yong-ah”
“Jangan menakuti ku seperti itu hyung, aku hanya ingin mendapatkan yang terbaik untuk hidup ku. Itu saja”
*************
Aku sedikit mempercepatkan langkah ku menuju ruang tempat briefing yang berada di dekat lobi hotel. Aku membuka pintu ruang briefing dengan sedikit berdenyit membuat semua orang yang berada dalam ruangan memandang ku dan kembali fokus mendengarkan presentasi dari seorang perempuan. Aku mengambil kursi di samping taeyang dan kemudian sibuk membuka kertas-kertas presentasi tentang konser nanti diselenggarakan.
“kemana saja kau ji yong-ah? Kau telat setengah jam” kata Taeyang berbisik
“tertidur, jun hyung juga ikut tertidur di kamar jadi tidak ada yang membangunkan ku. Sudah sampai mana presentasinya? Bagaimana persiapan mereka?” kata ku sambil sedikit mencondongkan tubuh ku mendekat ke telinga Taeyang.
“ehmmmm, bisa saya lanjutkan mr. G dragon?” terdengar suara perempuan menyebutkan nama ku.
Aku langsung menoleh ke arah datangnya suara, aku menemukan sosok queena...sungguh, itu queena. Perempuan yang menemani ku di dalam mimpi yang bisa membuat ku merasa nyaman dan merasa sesak setiap dia melangkahkan kakinya meninggalkan ku sendiri.
Aku membenarkan posisi kaca mata ku untuk bisa memastikan perempuan yang sedang presentasi di depan adalah perempuan yang sama dengan perempuan yang di mimpi ku.
Aku butuh beberapa menit meyakinkan bahwa memang perempuan itu adalah queena, aku setengah berdiri dari tempat duduk ku ketika menyadari bahwa memang benar queena dan membuat taeyang melihat ku keheranan. Aku pikir bukan hanya Taeyang tetapi semua yang berada di dalam ruangan ini memandang keheranan ke arah ku setengah berdiri sesaat setelah aku masuk ke dalam ruangan briefing.
“ada apa ji yong-ah?” kata taeyang memegang tangan ku
Aku gelagapan dan tidak mampu mengontrol tubuh ku sendiri, mata ku menyapu semua orang yang berada dalam ruangan dan yang ketemukan adalah tatapan keheranan melihat ku.
“eee.eeee...aku mau ke toilet...iya iya toilet. Dimana toiletnya?” kata ku gugup dan tetap berusaha mengontrol tubuh ku sendiri.
“toilet? Ada disebelah kiri ruangan ini...silahkan kalau mau ke toilet mr. G dragon” perempuan itu tersenyum manis.
Aku mematung melihat senyuman manisnya, sama seperti queena...sangat sama dengan queena. Aku mengetahuinya dengan pasti, perempuan itu sama dengan queena.
“mau aku antarkan ke toiletnya mr. G dragon?” perempuan itu merespon tingkah ku yang masih saja terdiam.
“sudah sana ke toilet, hanya karena kau ingin pergi ke toilet kau menunda briefing ini. Cepat sana ji yong ah” kata Taeyang
Aku melangkahkan kaki ku meninggalkan ruangan briefing tetapi aku tidak pergi ke toilet, aku berdiri mematung di depan pintu briefing. Aku butuh beberapa menit untuk dapat mengontrol tubuh dan pikiran ku saat ini. Aku menarik nafas perlahan dan ku pejamkan mata ini mencoba mengontrol semuanya.
“kau tidak ikut briefing hyung?” kata Daesung menghampirinya
Aku membuka mata dan mendapatkan daesung berada di hadapan ku, “kau sendiri tidak ikut briefing? Aku ingin ke toilet sebentar, kau masuk saja”
“aku tidak ingat kalau sekarang ada briefing, jadi aku telat seperti ini. Mian hyung...aku masuk duluan ya hyung” kata daesung masuk ke dalam ruangan briefing.
Aku pergi ke toilet, membasuh seluruh wajah ku.
“ahhhh masa queena benar-benar ada? Tidak masuk akal? Ayolah ji yong ah, jangan seperti ini. Kau sudah memalukan diri mu sendiri kepada semua orang yang berada dalam ruang briefing tadi” kata ku pada cermin di depan ku.
Aku memutuskan untuk kembali ke ruangan briefing, menarik nafas dalam-dalam dan membuka pintu briefing pelan. Ku bungkukkan tubuh ku dan langsung mengambil posisi duduk sebelumnya. Ku lihat perempuan berkemeja merah dengan blezer hitam tersenyum melihat ku bisa kembali ke tempat duduk ku.
**********************
“baiklah...terima kasih sudah mendengarkan presentasi untuk persiapan konser Bigbang esok lusa. Nanti jam 7 malam akan ada latihan di venue, diharapkan jangan ada yang terlambat. Terima kasih” perempuan itu membukukkan tubuhnya sebagai penutup dari briefing.
Aku melihat jam tangan di tangan kiri ku, menunjukkan pukul 5.30 PM, aku membereskan kertas-kertas yang berada di meja di hadapan ku.
“hyung, aku dan T.O.P hyung akan pergi makan ke luar hotel. Kau mau ikut?” kata Daesung memegang punggung ku.
“tidak, kalian saja..aku kelelahan sepertinya. Aku akan ke kamar saja, kalian jangan sampai telat untuk nanti malam.” Kata ku mengingatkan daesung
“baiklah, kami pergi ji young-ah” kata T.O.P hyung sambil melambaikan tangannya.
Aku kembali fokus membereskan kertas-kertas yang sesekali aku membaca ulang tulisan yang ada tertera di kertas untuk lebih memastikan isinya benar.
“sangat teliti sekali ya mr.g dragon ini...”terdengar suara perempuan dari samping.
Aku menoleh dan mendapatkan queena berada di samping ku, bukan..bukan, bukan queena tapi....aku tidak tahu siapa nama perempuan ini. Melihatnya tersenyum memperlihatkan deretan gigi yang tersusun rapi membuat jantung ku berdetak lebih cepat.
“kau sedang tidak enak badan? Mau ku buatkan teh madu atau sesuatu yang lain?”
“ahhhh ani...tidak perlu, aku hanya kelelahan saja. Terima kasih....nona????” kata ku terhenti, menunggu respon perempuan itu menyebutkan namanya.
“ahhhhh, aku Cho Hana...” perempuan itu memberikan tangannya sebagai tanda perkenalan kepada ku.
“yayaya...aku ji yong, maaf aku tidak tahu nama mu” aku membalas jabat tangan Hana dan berhasil membuat jantung berdetak sangat kencang.
“tidak apa-apa, kan kau datang telat jadi wajar tidak tahu nama ku. Senang bisa berkenalan dengan mu Ji yong-shi” Cho Hana tersenyum
Handphone di saku ku bergetar, ku lihat nama yang tertera di layar ponsel...
“ahhh...sebentar, aku terima telepon dahulu” kata ku meminta izin untuk mengangkat telepon dari dara.
“hmmmm....ada apa?” kata ku membuka pembicaraan
“aku sudah berada di hotel dan sekarang sedang bersama Jun hyung. Kau sedang dimana?” kata dara denga suara khasnya
“aku sedang berada di ruang briefing tapi ini sudah selesai. Minta antar Jun hyung ke kamar ku saja”
“baiklah...tapi aku ingin bertemu seseorang sebentar, baru setelah itu aku akan ke kamar mu” kata dara menutup teleponnya.
Aku kembali ke tempat duduk semula, melihat Hana sedang fokus melihat arsip-arsip di tangannya.
“hmmmmm” aku berdehem dan membuat Hana melihat ke arah ku sambil tersenyum.
“sudah terima teleponnya?”
“sudah, kau di konser ini sebagai apa?”
“aku? Aku koordinator konser Bigbang untuk beberapa negara Asia, kenapa? Kebingungan melihat ku?”
“konser Bigbang? Tapi aku baru melihat mu sekarang?”
“sebelumnya aku yang menghandel untuk 2ne1, tapi sebelumnya aku pernah bertemu dengan mu di kantor YG mungkin kamu yang tidak menyadarinya” Hana tertawa kecil dan berhasil membuat ku terpesona melihat wajahnya yang berbinar.
Aku terdiam beberapa saat memandang waja Hana, memperhatikan setiap detail dari wajah Hana. Melihat setiap garis wajah yang ada di wajah Hana semakin membuat ku yakin bahwa Hana memang mirip dengan queena.
“heiiiii”
Hana menggerakan tangannya di depan wajah ku, membuat ku tersipu tertangkap sedang memandang Hana.
“maaf...maaf...kau yang urus 2ne1? Tapi bagaimana mungkin aku tidak pernah melihat mu”
Handphone Hana bergetar membuat kertas-kertas disekitar handphone bergoyang. Hana mengambil handphonenya kemudian tersenyum melihat sesuatu yang tertera di handphonenya.
“iya....Ada apa?kamu dimana?” kata Hana memulai pembicaraan.
“kamu dimana? Aku sedang di hotel tempat mu, bisa kita bertemu? Aku sudah kangen dengan mu.” Kata seseorang diseberang sana
“ahhhh aku juga kangen sekali dengan mu, baiklah bagaiamana kalau kita bertemu nanti malam jam 10? Sekarang aku sedang sibuk sekali, nanti jam 7 aku ada latihan di venue”
“hmmmm, baiklah...nanti kau hubungi aku saja. Aku akan berjalan-jalan sebentar di sekitar hotel. Annyeong” seseorang menutup telepon.
Hana terlihat memasukkan handphonenya ke dalam saku blezer yang dikenakannya, kemudian berbalik dan tersenyum kepada ku. Ketika Hana sedang menerima telepon, aku tidak mengalihkan padangan ku sedikitpun dari Hana.
“aku ke duluan ya...”kata ku berpamitan kepada Hana
“kamar mu nomor berapa? Nanti ku buatkan minuman untuk mu, sepertinya kau tidak sehat.”
“sebenarnya aku sedang ingin meminum hot chocolate, jika kau tidak keberatan bisa buatkan itu untuk ku atau tolong pesankan ke pelayan untuk membawakannya ke kamar ku.”
“baiklah, kebetulan aku bawa chocolate dari rumah. Nanti ku antarkan ke kamar mu, berapa nomor kamar mu?”
“nomor 505, gumawo Cho Hana” kata ku sambil meninggalkan ruang briefing dan menuju ke kamar ku.
***************
Perut ku terasa tidak nyaman, sepertinya aku akan sakit padahal ketika berangkat dari Seoul aku tidak merasakan apa-apa dan ketika sampai hotel barulah perut ku terasa sakit dan ditambah ketika aku harus bertemu dengan Hana atau queena, perempuan yang selalu hadir di mimpi ku. Dan Hana berhasil membuat hati ku terasa lebih nyaman dan membuat jantung ku berdetak cepat ketika melihat senyumannya.
Pintu kamar terketuk, aku bangun dari tempat tidur dan membuka kan pintu. Ku lihat perempuan memakai kaos hitam dan menggunakan id card “CREW-BIGBANG CONCERT” tersenyum kepada ku, ditangannya memegang gelas dan kemudian memberikannya kepada ku.
“ini dari eonni Hana untuk G dragon oppa”
“ohhhh....terima kasih...ucapkan terima kasih juga untuk Hana dari ku”
“iya oppa, nanti aku sampaikan. Aku pergi ya, hati-hati itu masih panas”
Perempuan pengantar gelas itu pergi, ku tutup pintu kamar. Aku membuka tutup gelas dan menghirup aroma hot chocalate yang dibuatkan Hana untuk ku. Ternyata hot chocalate yang dibuatkan Hana sama dengan hot chocolate yang selalu ku minum setiap pagi. Aku mulai meminum hot chocolate dan sedikit tersedak merasakan hot chocolate yang dibuatkan Hana sama dengan yang dibuatkan queena. Aku masih sangat hafal rasa hot chocolate buatan queena, hot chocolate yang harum dan rasanya sangat spesial.
“sama seperti queena” kata ku lirih
****************