CHAPTER 2 : THE CLASSES

CHAP 2 : THE CLASSES

            “Hari ini, kalian semua akan menjalani latihan seperti biasa, dengan kelompok yang sudah ditentukan seminggu yang lalu.” Jelas sungsaenim Choi. “Tapi, karena ada 2 orang tambahan, mereka akan masuk ke kelompok yang minggu lalu hanya ada 4 orang, dengan anggota kelas 2 semua. Siapa ketuanya?”

Hening yang singkat, lalu BamBam, ketua kelompok Sujeong, Yein, dan Yugyeom unjuk tangan.                       “Ehm, kami, sungsaenim.” Ucap BamBam dengan suara yang kecil—lebih kecil dari desingan lebah. Itu semua ada alasannya. Dianggap menjadi ‘4 pabo raja aegyo', kami berempat akhirnya ditempatkan dalam 1 grup yang sama—padahal mereka tidak bisa melihat bakat terpendam yang dimiliki Ryu Sujeong, lalu Yein—sahabatnya, serta 2 orang sahabat mereka yang memang pabo, Bam dan Gyeom. Demi apapun juga, saat itu Sujeong benar-benar ingin mengamuk—

            “Sujeong-ah, Taehyung sunbaenim akan sekelompok dengan kita.” Ucap Gyeom pada Sujeong.

Ada keheningan yang singkat.

            “Mungkin aku tidak menyesal-menyesal amat.” Balas Sujeong. “Apa?” lalu kemudian , “tidak, lupakan Gyeom.” Dan begitu saja.

            “Jadi, kedua murid baru kita—ah silahkan masuk kalian,” lalu mereka berdua masuk, dengan mimik usil dan gesture yang cool, adalah salah satu alasan Sujeong tidak banyak mengumpat lagi soal pembagian kelompok. “Mereka akan masuk ke dalam kelompok kelas 2 yang hanya beranggotakan 4 orang. Jadi hari ini, persiapkan untuk test 2 minggu lagi—untuk menentukan siapa yang akan ikut pelatihan di Jeju.” Setelah selesai dengan pidatonya—yang menurut Sujeong tidak penting-penting amat—kedua karya indah itu berjalan ke arah kelompok mereka dan menyapa.

            “Anyeong, aku Taehyung.” Dan dilanjutkan dengan orang disebelahnya, “Anyeonghaseo, nae iremeun Jungkook imnida.”

            Bodoh sekali, dua pria di sebelah Sujeong itu—Bam dan Gyeom, bukannya membalas dan berkenalan, malah sibuk memperhatikan noona kesayangan mereka, Kang Seulgi—murid yang terkenal cantik, piawai dalam urusan dance, dingin, dan mempunyai pacar yang menakjubkan—Im Jae Bum.

Kesal, kepala merekapun jadi sasaran empuk Yein, “Ya, kalian berdua, lihatlah? Seulgi-sunbaenim itu sudah punya pacar, tahu tidak?” omel Yein.

             “Kami sudah tahu lalu kenapa? Jadi secret admirer juga tidak apa-apa benar ‘kan Gyeom­-mie?” lalu kali ini Sujeong yang meledak, “ya, ya, ya! Bagaimanapun juga fokus, mereka itu saingan kita dan Jae Bum sunbaenim?  Akan susah mengalahkan mereka.” Sembur Sujeong dan diakhiri dengan jitakan panas di dahi Bam dan Gyeom.

                “Hei! Kalian ini kenapa? Biasanya kalian berdua itu happy virus kan? Sudah tahu akan kalah, kita berempat biasanya akan berada di pojok, dan membicarakan hal-hal aneh seperti ‘apakah Seulgi dan Jaebum itu pasangan yang suka menebar sensasi?’ begitu?” pungkas Gyeom tidak kalah galak. “Kau ini—“

                 “Hm.”

Dan mereka berempat membeku—lupa bahwa mereka punya tambahan 2 anggota yang keduanya adalah artis. “Ah, maaf sunbaenim, tapi kedua cewek galak ini kelihatannya punya penyakit mood. Padahal mereka berdua baik-baik saja dikelas tadi. Mianhae-yo.” Ujar Bam.

                 “Kenapa kau pakai banmal? Aku ini setahun lebih tua, jika ingin gunakan banmal, coba saja pada Jung—astaga.” Taehyung berhenti mendadak, sambil menatap lurus dua orang di sebelah kanan mereka.

“Sunbaenim waeyo?” kali ini yang bertanya Gyeom, dengan mimik bingungnya.

Sujeong, Bam, Gyeom, dan Taehyung hanya menatap lurus ke arah Jungkook dan Yein—yang sedang sama-sama bingung.

Wajah mereka mirip sekali.

***

Still need comments :) lanjut?