CHAPTER 1 : Kkum 1
KKUM 꿈
DREAM
“Shin Ae-ah, ppali”
“Yak, Ini berat. Bisakah kau membantuku?”
“Shireo, gadis jelek”
**
Good Morning, noona..noona ireona. IREONA!!!!!!!!
BUG
“Ah, dasar alarm jelek. Kenapa eomma membelikanku alarm sepertimu, huh?! Hachiman (tapi)..kkum(mimpi)? Sepertinya tadi aku bermimpi. Siapa namja itu?”
Baby I love you ireoke malhajiman
Nae maeumeun waenji hanado jochi
“Aigo, GD oppa. So sweet, aku baru saja bangun dan kau menyapaku dengan lagumu Who You, ah.. bahkan kau tau itu lagu favoritku. Mmuah muah”
Sebenarnya, GD oppa tidak menyapaku seperti itu. Itu hanya suara teleponku. Aku memang sengaja menjadikannya sebagai nada dering hpku, karena yah.. itu lagu favoritku.
“Yeobosoyo, eomma”
“Pagi, uri Shin Ae. Bagaimana dengan Seoul?”
“Ehm, aku belum sempat keluar apartement eomma. Perjalanan Ansan ke Seoul sangatlah melelahkan, aku baru sempat membereskan barang – barangku setelah itu tidur. Eomma, bukankah apartement ini terlalu besar untukku? Aku hanya tinggal sendiri disini”
“Eomma membelikan apartement itu untukmu agar kau betah disana”
“Arraseo, gomawo eomma. Saranghae”
“Nado. Sudah yah.. eomma harus menyiapkan toko, kau juga harus bersiap ke sekolah. Hari ini hari pertamamu, baik – baik disana, jangan membuat masalah. Arra?”
“Ne”
Hari ini hari pertamaku sekolah di Seoul. Aku duduk di kelas 2-5. Aku murid pindahan dari Ansan. Kim Jong Jin oppa yang memintaku sekolah disini, dia bilang kalau aku lebih baik sekolah di Seoul karna nilaiku cukup bagus. Oh, aku lupa Kim Jong Jin oppa, dia adalah orang yang dekat denganku, kami sudah berteman sejak aku umur 7 tahun. Dia sebenarnya juga dari Ansan, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia lahir di Ansan dan dia tinggal disana sampai umur 3 tahun, lalu kedua orangtuanya berpisah dan ia ikut dengan ayahnya di Seoul. Lalu, saat umurnya 7 tahun dia kembali ke Ansan untuk mencari yeodongshaengnya (adik perempuan) ,saat itulah aku bertemu dengannya. Dia berhasil menemukan adiknya, tapi sayang sekali dia bilang ternyata adiknya sudah meninggal beserta ibunya. Sekarang Kim Jong Jin oppa sudah duduk di bangku kuliah, di salah satu perguruan tinggi ternama di Seoul.
Hem.. sebenarnya, cukup berat untukku tinggal di Seoul, karna aku harus meninggalkan eomma sendirian di Ansan. Appa? Appa dan eomma sudah berpisah sejak aku kecil. Kata eomma mereka berpisah sejak aku umur 2 tahun. Eomma juga berkata sebenarnya aku bukan anak tunggal, aku punya oppa namanya Seo Young Jo. Tapi oppa ikut dengan appa. Dan aku tidak tau ada dimana mereka sekarang. Dan bahkan aku juga tidak tau bagaimana wajah mereka, karna eomma selalu bilang eomma tidak menyimpan foto mereka, setiap aku bertanya kepadanya. Itulah cerita keluargaku..
“Woah, areumdaptta (Indah)” ucapku saat ku buka jendela kamar apartement.
Pemandangan Seoul memang sangat indah. Membuatku bersemangat untuk pergi ke sekolah hari ini.
^^
“Loser oetori sen cheoghaneun geobjaengi, motdoen yangachi geoul soge neon. Just a loser oetori sangcheoppunin meojeori, deoreoun sseuregi geoul soge nan I’M A”
Bug..
Haish, jinja siapa yang berani menggangguku bernyanyi di pagiku yang cerah ini?
“Mian, aku terburu – buru”
Ku dongakkan kepalaku. Hachiman (tapi)..
“Neo (Kamu)?!!” ucap kami serempak
Bukankah dia namja yang ada di mimpiku? Hachiman (tapi)..kenapa dia juga tampak terkejut?
“Kau mengenalku?” tanyaku padanya
Tetapi bukan jawaban yang kudapat, dia justru meninggalkanku yang masih tersungkur di halaman sekolah.
“YAK!!! NEO!!! LOSER!!!”
“Gwenchana?”
Tiba – tiba datang seorang perempuan yang menolongku berdiri, sepertinya dia juga siswi sini.
“Ne, gwenchana”
“Kau mengenal Nam Joo Hyuk seonbae?”
“Nam Joo Hyuk?”
“Kau tidak mengenalnya?”
“Ani”
“Dia cukup populer disini, banyak murid perempuan yang suka dengannya. Oh, sepertinya kau murid baru disini”
“Ne, namaku Seo Shin Ae”
“Oh, namaku Lee Young Yoo. Kau pindahan dari mana?”
“Ansan”
“Oh, kau kelas berapa?”
“2-5”
“Woah, daebak, itu kelasku. Kajja, kita ke kelas bersama”
“Oh, ne”
Di saat aku berjalan dengan Young Yoo, namja itu datang kembali. Berjalan menghampiriku.
“Benar, ini bukan mimpi”
Mwo? Apa katanya tadi?
“Mwo? Kau bicara padaku?”
“Haish, jinja. Bagaimana bisa? Kkum (mimpi)”
Setelah berkata seperti itu, dia kembali pergi. Namja aneh.
“Young Yoo, bagaimana bisa namja seperti dia menjadi namja popular di sekolah?”
“Entahlah, aku saja baru pertama kali ini melihat dia bertingkah seperti itu. Sudahlah, kajja”
“Eung”
^^
Tet..tet..
Bel tanda istirahat berbunyi..
“Shin Ae, kau tidak makan? Kajja kita ke kantin”
“Oh,ne”
Aku dan Lee Young Yoo menghabiskan waktu istirahat kami di kantin sekolah yang cukup ramai.
“Young Yoo, apa kau selalu makan di kantin sendirian sebelumnya?”
“Anio, teman – temanku akhir – akhir ini sedang aneh, mendadak mereka suka membaca buku di perpustakaan. Padahal, sebelum – sebelumnya jangankan membaca buku, mendengar kata ‘buku’ saja sudah membuat mereka mual”
“Haha, lalu kenapa kau tidak ikut dengan mereka? Bukankah tidak enak makan sendirian di kantin”
“Ani, aku tidak suka dengan perpustakaan, menurutku suasana di sana sangat menyebalkan. Dan juga sebenarnya aku tidak selalu makan sendirian. Terkadang Joo… Hyuk.. seonbae juga menemaniku”
“Oh, kau dekat dengannya?”
“Anio, tidak seperti itu. Kami hanya sebatas senior dan junior”
“Annyeong Young Yoo-ah”
“Oh, Joo Hyuk seonbae”
Di saat aku dan Young Yoo menghabiskan makan siang kami, tiba – tiba namja itu datang dan duduk dengan kami. Dan dia menatapku dengan aneh, membuatku risih.
“Mw..mwo?! Kenapa kau melihatku seperti itu?”
“Bukankah tadi kau juga terkejut melihatku?”
“Mwo? Terkejut?”
“Insiden pagi tadi, ketika aku menabrakmu”
“Ah..ne”
“Wae? Apa kita sudah bertemu sebelumnya? Atau..”
“Aku..aku..sepertinya tadi malam memimpikanmu”
“Mwo? Jadi..hachiman apa maksudnya ini?”
“Hem, seonbae apa kau memimpikan Shin Ae tadi malam?”
“Eung”
“Bagaimana mimpinya? Maksudku.. apa yang kau dan Shin Ae lakukan di dalam mimpi itu?”
“Oppsuh ( Tidak ada), hanya aku membiarkan dia membawa barang – barang yang cukup berat”
“Apa barang itu?”
“Molla, aku tidak tau. Aku hanya mengingat wajah yeoja itu”
“Shin Ae, bagaimana dengan mimpimu? Apa mimpimu sama?”
“Eung, ne”
“Kau tau apa barang yang kau bawa di mimpi itu?”
“Nado molla”
“Ap..apa ini tanda kalau kalian berjodoh?”
“Mwo?!” aku dan namja, ah Joo Hyuk sama – sama terkejut mendengarnya.
“Hh..hem kudengar apabila ada seorang laki – laki dan seorang perempuan saling memimpikan satu sama lain, dan di saat waktu yang sama. Itu berarti mereka berjodoh”
“Yak, Young Yoo-ah, Micheoso”
“Ne, ini tidak mungkin Young Yoo, bagaimana bisa aku berjodoh dengan namja aneh seperti dia”
“YAK!! Kau bilang apa? Namja aneh? Na(aku)? Yak! Neo (kamu), nuchuhada (jelek)” ucapnya sambil meninggalkan aku dan Young Yoo berdua.
“Ish, jinja”
Mendadak santap siang kami menjadi hening. Sangat hening..
“Young Yoo, gwenchana?”
“Oh? Ne?”
“Itu hanya mitos Young Yoo, jangan percaya itu. Aku dan Joo Hyuk seon..seonbae tidak mungkin berjodoh”
“Ah, anio. Nan gwenchana, em.. aku sedikit pusing, aku..sepertinya lebih baik aku istirahat di UKS saja, mian kau harus menghabiskan makan siangmu sendiri”
“Oh, kalau begitu aku antar kau ke UKS, ne?”
“Ah, tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri”
“Oh, arraseo”
Aku tau dia berbohong. Mianhae, Young Yoo. Jeongmal mianhae..huh kenapa hari pertamaku sekolah harus seperti ini?!
“Cegiral!!! (sial)”
^^
Sejak jam istirahat tadi, sampai waktunya pulang Young Yoo belum juga kembali. Aku merasa sangat bersalah kepadanya. Meskipun aku baru mengenalnya, tapi aku tau dia sangat mencintai Joo Hyuk.
“Yak, gadis jelek!”
Haish..
“Mwo?!Namja aneh!”
“Kajja!”
“Mwo?”
“Ikut aku, kita harus pergi ke suatu tempat, untuk memastikan apa arti sebenarnya mimpi itu?!”
“Shireo, itu tidak penting. Dan kita tidak mungkin berjodoh. Itu hanya mitos. MI-TOS”
“Yak, aku juga berharap seperti itu.. hachiman dimana Young Yoo? Kau tidak bersamanya?”
“Oh, dia sakit sejak istirahat tadi dia ada di UKS dan sampai sekarang aku belum melihatnya”
“Mwo? Kau tidak menemaninya?”
“Aku berniat menemaninya, tapi dia bilang tidak usah, dia bisa pergi sendiri”
“Haish, bagaimana ini? Aku harus ke UKS untuk memastikannya..ah..tapi..ah..aku harus kesana..tapi. Ash, sudahlah, dia akan baik – baik saja, ne..kajja”
Dia benar – benar anehkan? Hash, terpaksa aku harus mengikutinya.
“Tunggu! Bukankah itu Young Yoo”
“Huh? Oh.. YOUNG YOO-ah”
“Oh, SEONBAE..SHIN..Shin Ae”
Kami berjalan menghampirinya. Dia tampak menunggu seseorang.
“Young Yoo-ah, gwenchana?”
Joo Hyuk menempelkan tangannya ke dahi Young Yoo. Dia tampak sangat khawatir. Apa dia juga menyukainya?
“Gwenchana, seonbae”
“Em..Mi..Mian, ku pikir kita tidak bisa pulang bersama hari ini. Aku ada keperluan dengan gadis jelek ini, maksudku Shin Ae”
“Oh, hehe..jangan memanggilnya gadis jelek. Dia sangat meojjida (cantik). Gwenchana..kalau begitu..kkha”
“Ne. mian. Kajja”
“Oh, ne. Mianhae Young Yoo”
“Gwenchana Shin Ae, kkha”
“Ne, annyeong”
“Eung”
Lagi – lagi aku menyakiti hatinya. Aku tidak tau kalau dia selalu pulang bersama Joo Hyuk. Hah, Tuhan..
TBC