CHAPTER 1 : Marion Tower
Embun pagi terlihat menetes dari dedaunan yang berada diatas pohon. Angin pagi yang menyegarkan dan udara dingin juga masih menyelimuti negeri ginseng, Korea, suhu di seluruh penjuru saat ini menyentuh 6 derajat celcius. Cukup dingin untuk membuat semua orang memakai baju berkerah tinggi dan jaket tebal, syal, berikut sarung tangan.
Suara kicauan burung, juga suara riuh rendah kegiatan warga Korea yang mulai bekerja terdengar memenuhi seluruh penjuru negeri. Memberi tanda kalau hari baru sudah dimulai. Pemandangan orang-orang yang berjalan di atas trotoar, dan mobil yang terlihat mulai aktif memadati jalan raya 'pun nampak menyemarakan pagi hari di Korea.
Beda sekali dengan beberapa orang yang tinggal di sebuah apartment daerah Yeoung-Do, Seoul. Kegiatan yang penting di dalam apartment tersebut sama sekali belum terjadi. Lampu ruangan terlihat masih menyala, padahal matahari sedikit demi sedikit sudah menyinari sebagian wilayah Seoul. Suara dengkuran halus juga terdengar dari beberapa kamar. Hanya satu orang yang sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk kira-kira 11 orang di dalam apartment tersebut. Dia adalah Do Kyungsoo, lelaki bertubuh mungil ini sangat cekatan membuat beberapa iris roti panggang, telur, dan sosis untuk teman-teman satu apartment tempat huniannya.
Suara denting gelas, dan desis sosis digoreng menemani D.O. pagi itu. Sebuah lagu dari Na Yoon Kwon berjudul 'Expectations' mengalun mengisi seluruh dapur lewat speaker home theater di ruang tengah. Bibir lelaki mungil ini terlihat mengikuti tiap bait lagu tersebut.
Saat sedang asyik mengoles mentega, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berat menghampiri dirinya.
"Grep", pelukan hangat langsung diterima D.O. saat itu juga. Lengan yang lumayan kekar itu kini melingkar di pinggulnya.
"Morning!", sapa sang empunya suara. Suaranya terdengar serak.
D.O. kaget bukan kepalang. Jarinya hampir terkena pisau roti kalau dirinya tidak segera melepas pisau itu. Seketika, D.O. membalikan wajahnya dan menangkap sebuah muka lain yang sedang tertunduk di pundaknya.
"Aishh!! Kau mengagetkanku hyung!", teriak D.O. membuat sang empunya lengan menarik kembali lengannya dan mulai mengusap kepala D.O.
"Kamu sedang membuat sarapan?"
"Memangnya aku terlihat sedang apa?", D.O. kembali bertanya dengan muka datar khasnya.
"Sudahlah, cepat mandi! Lantas bantu aku disini. Manager hyung sebentar lagi akan kemari. Kalau dia tahu dirimu belum bersiap, manager hyung pasti akan marah besar!", sambung D.O. dengan tempo bicara secepat kilat, membuat pria bernama SuHo bingung mencerna kata-kata D.O. barusan.
Maklum saja, orang bangun tidur pasti harus mengumpulkan nyawanya dulu sebelum bisa beraktifitas secara normal.
"Nee... aku akan segera mandi. Berikan aku waktu 5 menit saja. Oke?", jawab SuHo sembari menelungkupkan badannya di kursi.
"Issh, palii!!! 5 menit itu berharga! Kalau hyung tidak menuruti perkataanku, aku tidak akan memberikanmu sarapan!", sentak D.O. galak.
"Andwee~!!", setelah mendengar dirinya tidak akan mendapat sarapan, SuHo lantas lari tunggang langgang mengambil handuk, dan masuk ke dalam kamar mandi.
D.O. yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Suara ribut-ribut barusan berhasil membangunkan para penghuni apartment lainnya. Satu per satu mereka bangun dan keluar dari kamar.
"Hoaaamm~", seorang namja lain bernama Baekhyun menguap selebar mungkin sembari mengucek matanya. Namja cantik ini juga melemaskan jari-jemarinya yang lentik dengan menekan-nekan meja makan.
Disusul oleh Park Chanyeol yang sedang meregangkan tubuhnya akibat 8 jam tidak banyak bergerak.
"Wangi sekali. Siapa yang memasak sepagi ini?", tanya pria bernama Kim Jongdae atau yang lebih dikenal dengan Chen.
Badannya tergerak untuk mengintip ke dapur, benar saja pikir Chen. Ada D.O. yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Ya, Kyungsoo-ya. Buatkan kami makanan lezat! Nanti kau akan dapatkan hadiah dariku. Araa?", ujar member lainnya, Xiumin.
"Ng? Hadiah? Hadiah apa? Bukankah tiap pagi, memang aku yang selalu menyiapkan makanan untuk kalian?", tukas D.O. sambil mengerutkan dahinya.
Xiumin segera mendekati D.O. dan langsung mencium pipi marun-nya yang menggemaskan.
"Itu hadiahnya!", ujar Xiumin seraya kembali ke kamar untuk mengambil perlengkapan mandinya.
"Hyung!!! Kamu menjijikan! Kau belum sikat gigi kan?? Aku sudah mandi, dan sekarang bekas bibirmu menempel di pipiku yang sudah wangi ini!!!", jerit D.O. membuat semua orang yang ada di meja makan tertawa.
Suasana di dapur semakin ramai, beberapa orang disana seperti Lay, Tao, Luhan, Kai, dan Sehun mulai sibuk merapikan koper mereka, juga menyiapkan beberapa barang penting lainnya untuk dibawa berpergian pagi hari ini.
Ya. Semua member EXO; baik EXO-K atau EXO-M sedang berkumpul di dalam satu apartment. Pagi ini mereka harus bertolak dari bandara Incheon, Korea, ke Jakarta untuk menghadiri sebuah undangan peresmian sebuah gedung ultra kompleks di Jakarta.
Jadi, tak heran kalau semua member lengkap bergabung dalam satu apartment. Mereka menginap di 1 dorm dengan suatu alasan; supaya mudah mengatur segala urusan sebelum mereka berangkat ke Jakarta.
"Aku dengar, sesampainya kita di Jakarta, semua member akan langsung di tempatkan di gedung yang akan dibuka itu yah?", tanya Sehun sembari merapikan aksesorisnya di dalam koper.
"Iya, itu benar. Kemarin malam manager hyung bilang padaku, kalau tempat kita menginap berada di dalam gedung yang akan diresmikan besok. Kabarnya fasilitas yang akan kita dapatkan super lengkap!", jawab Lay antusias.
"Super lengkap bagaimana maksudnya? Biasanya kan regulasinya memang seperti itu?", Sehun kembali bertanya.
"Lho? Kalian belum tahu? Gedung yang diresmikan besok itu adalah icon kota Jakarta. Dibangun diatas jantung kota terbesar di Indonesia, dan memiliki sekitar 125 lantai. Manager hyung juga cerita kalau pemilik gedung itu sendiri yang meminta dan mengundang kita semua untuk datang memeriahkan acara peresmian gedung itu tanpa melewati promotor.", Lay menjawab pertanyaan Sehun selengkap mungkin.
"Mwo??! 125 lantai?", Kai terperangah.
"Ne! Gedung itu super mewah, karena memang dirancang khusus untuk para petinggi dunia, selebriti, atlet dan para tenant kelas atas. Nama gedung itu kalau tidak salah, Mar.. Mart.. Martion..."
"Marion Tower!", Chanyeol menyela Lay yang sedang asyik menebak-nebak nama gedung tersebut.
"Ya! Ya! itu dia! Marion Tower! Gedung itu juga disebut menara langit oleh semua orang, karena seluruh pemandangan kota di Jakarta terlihat jelas. Kabarnya Malaysia dan Singapura 'pun dapat terlihat'", Lay mengangguk sembari menghunuskan jari telunjuknya ke arah Chanyeol.
"Woaah! Lihatlah! Aku mencoba membuka website official gedung itu. Dan nama kita ada disana!", jerit Chanyeol girang.
Member EXO yang lain langsung menghampiri Chanyeol yang sedang mengetik sesuatu di laptop miliknya.
Benar saja, di halaman depan website Marion Tower tertulis...
"You're invited.
The Grand Opening of Marion Tower.
Held on Saturday Night; June 6th, 2015.
Amartapura Grand Ballroom, 70th floor. Marion Tower, SCBD Jakarta.
Guest Star: EXO, Gerry Zolaxana, Vidi Aldiano, Afgansyah Reza, Che'Nelle, Beyonce, Mariah Carey, Ruth Sahanaya, Titi DJ, and many more."
"Wah! Kita disebut paling pertama di urutan bintang tamu yang akan hadir disana!", Baekhyun menunjuk layar laptop.
"Daebakk! Mereka sampai mengundang artis luar juga! Aku penasaran sehebat apa gedung itu sampai pemiliknya mau menghabiskan biaya, yang mungkin, sangat besar hanya untuk acara peresmiannya", ujar Baekhyun lagi. Jari lentik Baekhyun merantuk di bibir manisnya. Menandakan dia sedang berpikir.
"Kamu mau tahu sehebat apa gedung itu? Ini dia jawabannya", jawab Chanyeol yang kukuh diam di depan laptopnya untuk mencari informasi mengenai Marion Tower.
"The Marion Tower is the most prestige icon for Indonesia. Located in Sudirman Central Business District, near to the downtown, and several important places which spread in Central Jakarta.
This tower is prepared to fulfilled at least 8000 people which divided into 2500 family, 1500 employees, 1500 visitors, and 2500 tenants. That is why, 125th floors are built to equipped the whole people necessities; The restaurant, apartment with private balcony, hotel, office building, cinema, theater opera, cafe, bookstore, clinic, Ice-skating Arena, Outdoor/Indoor Swimming pool, Mall, Thematic Plaza, Wide Parking Area, Lounge, etc. are several items which can be savor by the tenants."
"Sudah! Tutup laptopmu! Aku pusing membacanya. Apa pemilik gedung itu ingin mengalahkan gedung 63 Building yang menjadi kebanggaan rakyat Korea??", ujar Luhan sembari menyibak gordyn ruang tamu. Kini tampak jelas gedung 63 building yang bersinar emas akibat pantulan cahaya matahari.
"Yang benar saja, 8000 orang bisa sekaligus masuk ke dalam Marion Tower. Aku yakin, gedung itu akan sangat besar sekali", Tao menambahkan.
Sebagian member mengangguk-anggukan kepala mereka, memberi tanda setuju untuk omongan Tao barusan.
Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba Kyungsoo datang dengan tangan menolak di pinggangnya, sementara tangan yang lainnya memegang piring yang penuh dengan makanan sarapan lezat.
"Yaaa!!! Kalian kenapa belum siap-siap?! Aku sudah selesai masak, dan kalian yang ada di dapur ini belum ada yang mandi seorang 'pun??", tukas D.O. galak, membuat semua member kabur lompat kesana-kemari mengambil handuk dan peralatan mandi mereka.
D.O. terlihat mengepalkan tangannya dan melotot mengawasi para hyung dan dongsaeng-nya yang menunggu giliran mandi.
D.O. memang terkenal sebagai eomma EXO di dorm. Sifatnya yang bisa mengurus para member dan dorm dengan baik menJadikan D.O. ditakuti oleh para member, sehingga mau tidak mau semua member harus menuruti apa yang D.O. perintahkah kalau tidak mau kena deathglare atau pukulan sakti tangan D.O.
"Chagiyaa, kenapa kamu selalu marah-marah? Apa tidak bosan eoh? Apa kamu tidak takut jadi cepat tua?", tanya SuHo yang baru keluar dari kamarnya. Wangi parfum bvlgari aqua menyeruak ke seisi ruangan. Kini muka kusutnya berubah menjadi sangat tampan. T-shirt polo berwarna biru, dan celana jeans kesayangannya kini tampak membalut tubuhnya yang atletis.
"Oh? Biarlah, kalau aku tidak seperti itu, mereka tidak akan bisa diatur!", sahut D.O. yang sekarang terlihat sedang menaruh beberapa lembar roti panggang, dan telur juga sosis di atas beberapa piring untuk member yang lain.
"Ng, kau terlihat tampan hyung!", tambah D.O. sambil tersenyum.
Dari kejauhan, Kai dan Baekhyun yang melihat aksi D.O. memuji SuHo langsung berteriak,
"Yaa! Kalian memang pasangan yang cocok! Segera resmikan hubungan kalian! Dan menikahlah segera!!", ujar Kai lantang.
"Gyeolhon chukha deuriyeoyo!!! Kalian sudah benar-benar jadi appa dan eomma kami! Chukkaee!", tambah Baekhyun sambil menaburkan beberapa lembar tissue yang sudah disobek kecil-kecil olehnya menjadi seperti confetti.
D.O. dan SuHo lantas mengejar mereka. Sehingga dorm diselimuti suasana taman kanak-kanak yang diisi oleh bocah-bocah nakal.
Setelah semua member menuntaskan 'tugas'-nya untuk berseka diri, akhirnya semua orang kumpul di meja makan, untuk menyantap beberapa menu makanan lezat untuk sarapan mereka yang dibuat oleh D.O.
"Woah! Seharusnya kau lebih sering membuatkan kami makanan seperti ini hyung!", ujar Sehun sambil menyomot beberapa potong sosis.
"Baru kali ini aku melihat meja makan kita penuh makanan hanya untuk sarapan saja", sambung Xiumin sembari mengunyah roti panggang.
"Cepat makan! Kita harus bertemu manager hyung di lobby jam 9 tepat. Dan sekarang sudah jam 07:30. Kalau telat, kau tahu kan apa yang akan terjadi?", tanya D.O. iseng membuat semua member mendongkak melihat D.O. dan berteriak...
"Manager hyung akan diam seharian!!!", semua member EXO menjawab pertanyaan D.O. dengan lantang. Setelahnya mereka tertawa bersama.
"Hmmm... sosis ini enak sekali, dapat darimana?", tanya Luhan. Mulutnya tidak pernah diam melahap sosis goreng yang ada di piringnya.
"Aku kemarin ke pasar bersama Yuri noona, dan Ryewook hyung. Mereka mengajaku untuk berbelanja keperluan selama sebulan", jawab D.O. santai.
"Jinjja? Kalian ke pasar? Apa aku tidak salah dengar???", tanya Baekhyun sedikit tidak percaya.
"Eoh, Ryewook hyung yang mengusulkan kesana. Katanya bahan-bahan makanan di pasar lebih segar dan enak, daripada bahan makanan di supermarket. Lagipula Yuri noona juga ingin mencari hal baru. Hebatnya, kami bertiga tidak terlalu dikenali disana, membuat kegiatan belanja kami tidak terlalu terganggu", tukas D.O. lagi.
"Daebakk! Ryewook hyung memang hebat. Dia tahu dimana tempat paling nyaman untuk berbelanja yang tidak dipenuhi oleh ratusan fans-nya", Chanyeol memuji sunbaenimnya.
"Ngomong-ngomong soal pasar, aku penasaran dengan pasar di Indonesia. Yang aku baca di web, katanya pasar disana menyediakan makanan khas Indonesia yang terkenal enak!", Tao membuka topik baru.
"Ya benar! Katanya disana ada makanan enak. Beberapa waktu lalu aku pernah mendengar Tiffany noona sempat mencoba makanan bernama pempek, dan rendang. Katanya, makanan itu sangat enak! Aku ingin mencobanya, sesampainya di Jakarta", sambung Chen, disusul anggukan setuju dari member lainnya.
"Baiklah! Kita akan meminta manager hyung untuk menyiapkannya", SuHo mengakhiri perbincangan.
"Kita sudah 3 kali kesana, tapi jadwal kita sangat padat. Jadi tidak bisa jalan-jalan. Selagi acara besok lumayang lenggang, ayo kita jalan!", pinta Sehun.
"Kajjaa!!!", jawab member lain.
Setelah asyik menikmati semua hidangan sarapan pagi itu. Para member mulai membersihkan piring, mencucinya, lantas merapikan dorm sebentar lalu disambung mengumpulkan barang bawaan mereka masing-masing di ruang tengah. Menunggu manager mereka menjemput, bersama porter yang akan membawa barang-barang mereka.
Saat menunggu jemputan datang, Baekhyun, Chen, Luhan, D.O., dan SuHo menghabiskan waktunya dengan bernyanyi lagu 'Miracles in December' diiringi alunan gitar yang dimainkan oleh Chanyeol dan Lay. Berbeda dengan Tao, Xiumin, Sehun, dan Kai yang tampak sedang memainkan gadget mereka masing-masing.
Saat sedang asyik dengan kegiatan masing-masing, tiba-tiba Sehun teriak takjub.
"Yaaa!! Lihat ini! Tamu yang akan datang untuk menghadiri acara besok sampai 5000 orang! Dan cuma fans EXO yang punya diamond club member saja yang bisa masuk. Acara peresmian itu juga akan langsung dihadiri oleh pemilik gedung, pejabat penting, ambassador dari Korea, beberapa selebriti dan model terkenal, juga para tamu VIP!", ujar Sehun.
"Hah? Manager hyung tidak bicara soal itu! Kamu lihat dimana?", tanya D.O. penasaran.
"Aku lihat di allkpop.com! Berita ini juga sudah disebar di beberapa surat kabar online seluruh dunia. New York Times, U.S. Megazine, Cosmopolitan, Kompas Gramedia, bahkan SM juga memberitakan hal ini di website resminya!", jawab Sehun antusias.
"Kenapa berita ini muncul 2 hari sebelum pesta digelar yah?", Sehun bertanya pada dirinya sendiri.
"Mungkin mereka tidak mau banyak orang yang memenuhi avenue. Soalnya tamu penting akan lewat daerah situ sebelum masuk gedung bukan?", tukas Kai pelan.
"Atau mungkin, pihak Marion Tower sengaja melakukan itu untuk memberi kejutan kepada semua fans EXO di Indonesia?", sambung SuHo.
"Pantas saja, berita ini tidak diumbar sebelumnya", Tao mulai menyadari strategi yang dirancang oleh panitia acara peresmian gedung.
"Kenapa aku jadi grogi seperti ini yah? Padahal acaranya saja baru mau dilaksanakan besok", Chen mengepalkan tinjunya setelah mendengar tamu yang akan datang berasal dari kalangan tebatas saja.
"Yah, mau bagaimana lagi? Ini kan bukan konser seperti yang biasa kita lakukan di depan penggemar EXO. Tenang saja! Kita pasti menikmati acara itu. Lagipula, disana ada artis luar juga", Xiumin mencoba menenangkan Chen.
Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan dari luar pintu dorm mereka.
Lay berlari ke arah pintu masuk, melihat interkom dan membukanya setelah tahu yang datang adalah manager mereka, dan beberapa orang dari SM.
"Oke! Apa semua sudah siap? Van sudah siap menunggu di bawah, bawa barang pribadi kalian, sementara barang lainnya ditinggalkan saja. Biar porter yang bawa. Jangan lupa dengan passport dan tiket kalian!", perintah manager.
"Neee!!", jawab member EXO serempak.
Setelahnya, satu per satu mulai keluar dari apartment mereka. Membawa tas pribadi masing-masing berikut passport dan tiket pesawatnya.
Lay, D.O., Xiumin, Kai, Baekhyun, dan Chanyeol mulai memasang headseat dan memutar lagu kesukannya masing-masing. Sedang yang lain, tetap dengan tablet dan ponselnya.
Setelah semua keluar dari apartment, SuHo menekan tombol pass, menukar pin dan mengunci pintu dengan password yang baru. Lantas ia menyusul member lainnya yang sudah berada di elevator hall.
"Baiklah, dibawah ada sekitar 500 fans kalian yang menunggu di tempat parkir, taman, dan lobby. Kalian akan keluar lewat basement. Kita hanya bisa menyapa fans lewat dinding kaca pembatas lobby. Kalau kita memberikan service fans terlebih dahulu, kalian akan ketinggalan pesawat. Arasseo??", Manager memberi pengarahan.
"Roger!", sambung yang lain sembari mengacungkan jempol mereka.
"Jangan melakukan hal yang aneh-aneh! Dan jangan berbicara yang tidak penting! Wartawan dari beberapa majalah terkenal dan reporter dari KBS, SBS, Arrirang TV juga ada disini. Biar saja mereka mendapatkan jawaban yang mereka inginkan langsung dari pihak SM. Kalian sedang diincar oleh mereka supaya bisa meliput berita EXO yang menjadi salah satu tamu undangan penting di acara pembukaan Marion Tower", Manager menambahkan. Tangannya mulai menekan tombol pemanggil lift.
Setelah menunggu beberapa lama, lift akhirnya sampai di lantai 12 tempat dorm mereka berada.
Di dalam lift hanya ada 20 orang; member EXO, manager, dan staff penting SM yang akan ikut ke Jakarta. Sisanya lewat lift barang, karena harus membawa koper dan tas member EXO di mobil lainnya.
"Well, aku pikir perjalanan ini akan sangat mengasyikan!", ujar D.O. setelah melepas headseatnya.
"Semoga semuanya berjalan dengan lancar!", Kai bertoast ria dengan D.O.
"Hwaiting!!", Chanyeol menarik perhatian member EXO lainnya. Tangannya mengajak yang lain untuk melakukan Hwaiting bersama.
"Kalian benar-benar kompak! Bila nanti aku berhenti sebagai manager kalian, aku harap kalian tetap seperti ini yah! Buat aku bangga!", manager mereka memberi wejangan.
"Kita akan tetap bersama. Sekarang dan selamanya! Kita tidak akan berpencar! Kau itu sudah seperti keluarga kami! Jadi, jangan berpikir kalau kau bisa berhenti menjadi manager kami!", Tao menepuk pundak managernya. Disusul tepukan dari anggota EXO lainnya.
Lift mulai turun lantai per lantai menuju lantai dasar. Setelah pintu lift terbuka, lampu sorot, blitz kamera, dan teriakan dari fans EXO segera menghujani mereka.
"Saranghaeyooo EXO!!!", jerit salah satu fans.
"Kaisoooo!!! HunHann!! SuLayy!!!" beberapa fans yang dikenal sebagai shipper juga berteriak memanggil couple yang mereka buat sendiri.
"Apa komentar anda saat diundang ke perhelatan akbar acara peresmian gedung Marion Tower?", salah satu wartawan juga menanyai setiap member EXO yang melewati lobby menuju basement.
"Apa benar EXO menjadi tamu penting disana?",
"Apa tanggapan SM mengenai ini',
"Apa semua member akan ikut bernyanyi disana? Apa ada yang menjadi MC?",
"Benarkah kalian dibayar lebih dari 3 Milyar??",
"Apa penjualan album baru akan meningkat seiring adanya undangan bergengsi itu?",
EXO ditanya berkali-kali oleh hampir ratusan reporter dan wartawan majalah di Korea.
Para member EXO hanya tersenyum dan melambaikan tangan. Mencoba untuk tetap diam, tidak berbicara. Karena manager hyung sudah memperingatkan mereka untuk tidak berbicara apa-apa sampai SM yang turun tangan memberi informasi.
Akhirnya setelah berhasil melewati lautan manusia, mereka semua sampai di basement. Disana terlihat 5 van yang siap mengantar mereka ke bandara.
"Fyuh! Gila! Ini pertama kalinya aku melihat wartawan dan reporter menanyai kita semua dengan begitu banyak pertanyaan. Aku jadi semakin penasaran apa yang membuat kita menjadi perbincangan orang banyak!", tanya Luhan setibanya di dalam van.
Driver mulai menyalakan mesin mobil, dan van meluncur di jalan raya menuju bandara Incheon.
Semua member tidak terlalu banyak berbicara. Mereka asyik dengan kegiatan mereka sendiri untuk yang kesekian kalinya.
Perjalanan lumayan cepat, karena jalan raya tidak terlalu ramai. Tidak sampai 1 jam, van sudah masuk bandara dan sampai di terminal 2. Keberangkatan luar negeri.
Disana, ratusan fans EXO lainnya juga memadati terminal menungguk kedatangan EXO. Teriakan fans terdengar sangat ramai.
EXO berjalan menuju check-in point, dan menuju lounge bandara. Menunggu boarding melewati gerabng nomor 46.
Pesawat jumbo jet boeing 747-400 terlihat di depan garbarata yang akan mereka lalui. Di papan pengumuman terlihat beberapi destinasi yang akan disinggahi oleh pesawat Garuda Indonesia. Salah satunya ke CGK, Jakarta. Itulah tujuan para member EXO saat ini.
Setelah berhasil melewati lautan manusia untuk yang ke dua kalinya, kini member EXO sukses masuk ke dalam lounge bandara, menunggu pintu boarding dibuka.
Xiumin tampak asyik bermain dengan Sehun, Luhan, dan Tao. Kamera yang ia bawa menjadi bahan penting untuk mengabadikan momen bersama para member. Kai dan D.O. asyik mengobrol, SuHo dan Lay sedang browsing internet di tab kesayangan SuHo. Chen, Chanyeol dan Baekhyun juga sedang berkeliling lounge bandara, memperhatikan pesawat yang lepas landas satu per satu lewat jendela besar di aula tengah.
"Sebelumnya kita pernah ke Indonesia kan? Berarti ini kali ke empat untuk kita pergi ke sana?", tanya Kai pada D.O. yang sedang mengemil snack kering kesukaanya.
"Ya benar. Ini keempat kalinya kita pergi ke Indonesia. Tapi ini pertama kalinya kita berangkat dengan member lengkap!", jawab D.O., mulutnya masih saja mengunyah keripik kentang yang ia bawa.
"Aku harap kita semua bisa seperti ini terus. Kejadian Kris hyung mengenai lawsuit yang dia ajukan pada SM benar-benar membuat hatiku sakit. Dalam sekejap kita pecah menjadi 11 member. Sangat disayangkan", ujar Kai pelan.
"Aku juga berharap seperti yang kau harapkan. Sulit rasanya membiasakan diri dengan 11 member. Rasanya sangat aneh. Padahal aku pikir, Kris hyung bisa terus bersama dengan kita", D.O. mulai meremas bungkus snacknya.
"Kita ini berjumlah banyak, seharusnya kita tahu bahwa tidak sedikit juga masalah yang akan datang menghampiri kita. Kita seharusnya bisa melewatinya bersama", tiba-tiba Lay ikut bergabung di tengah-tegah Kai dan D.O.
"Aku sedih, apabila mengingat kita kekurangan 1 member. Disini seharusnya Kris hyung ada bersama dengan kita semua. Bermain bersama, tertawa bersama, dan mengobrol bersama. Harusnya Kris hyung ikut ke Jakarta...", sambung Lay sedih.
"Sudahlah, apa yang terjadi sudah terjadi. Mau diusahakan atau disesalkan seperti apa pun tidak bisa mengubah keadaan. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah terus bersama. Jangan sampai terpecah lagi", SuHo menengahi. Kehadirannya selalu bisa memecahkan masalah sesulit apa pun. Ini yang menjadikan dirinya sebagai Leader di EXO.
Suasana menjadi sedikit murung, tidak seceria sebelumnya. Mata sendu mulai terlihat, obrolan yang tadinya hangat berubah menjadi hambar, tidak ada lagi kamera milik Xiumin yang menyorot para member, tidak ada lagi gadget yang bekerja. Semuanya selalu tenggelam dalam pikirannya masing-masing apabila selesai membicarakan tentang Kris.
Saat hening melanda, pengumuman boarding gate sudah dibuka memecah kesunyian di lounge tersebut.
"Selamat pagi, kepada para penumpang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-154 tujuan Jakarta, Indonesia. Diharapkan segera masuk ke dalam pesawat, karena gerbang sudah dibuka. Bagi para penumpang yang membawa bayi, atau memerlukan bantuan, bisa mendatangi counter kami di sebelah boarding gate. Ladies and gentlemen...", pengumuman dibacakan berulang-ulang disertai jingle Garuda Indonesia yang terdengar dari P.A. di seluruh penjuru lounge bandara.
"Kita boarding! Ayo cepat!", Manager sedikit berlari menghampiri para member.
Dirinya mendapati semua member tidak bersemangat seperti sedia kala. Membuat manager bingung.
"Wae? Apa yang terjadi? Kenapa suasananya jadi tidak enak seperti ini? Apa kalian bertengkar lagi?", tanya manager heran.
"Anii~ kita tidak bertengkar. Hanya saja, kelelahan", SuHo berbohong. Semua member mengiyakan kata-kata SuHo barusan. Mereka terpaksa berbohong pada manager hyung karena mereka tahu kalau manager hyung akan menjadi sedih kalau sampai mendengar mereka menjadi muram karena Kris.
"Yasudah! Kalian bisa beristirahat di dalam pesawat. Kalian juga bisa langsung beristirahat penuh di Marion. Palii!", ajak manager sembari masuk kedalam boarding gate.
Passport dan tiket diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pesawat. Satu per satu lolos masuk ke dalam pesawat, hingga yang terakhir masuk ke dalam pesawat adalah para staff SM.
"Good morning, Welcome Aboard!", sapa pramugari ramah, menyambut setiap penumpang yang mulai memadati garbarata.
Para member EXO langsung naik ke lantai 2. Lantai ini khusus dipesan untuk EXO melalui representasi SM pada pihak maskapai.
Semua member EXO langsung menempati bangku kosong. Begitu mereka selesai menaruh tas di luggage bag, semua member EXO duduk manis, mengencangkan safety belt dan mulai kembali tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Sementara pramugari sudah mulai memperagakan prosedur keselamatan.
Beberapa saat kemudian, pesawat masuk ke dalam runway, melaju kencang dan akhirnya terbang tinggi meninggalkan tanah Korea.
Didalam pesawat, tidak ada kegiatan yang berarti. Kebanyakan personel kembali beristirahat, memanfaatkan waktu selama di pesawat dengan tidur pulas atau sekedar mendengarkan lagu dan menonton film di LCD.
4 jam kemudian pesawat sudah mendarat di bandara Soekarno-Hatta. Lampu kabin mulai dinyalakan. Ucapan terima kasih terdengar melalui audio on demand dalam pesawat.
Para personel EXO kembali harus menunggu, karena pesawat sedang ditempel ke jembatan penghubung penghubung ke bandara.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pintu dibuka, dan semua penumpang bisa keluar dari pesawat menuju lobby bandara.
Personel EXO dialihkan ke jalur khusus. Fans EXO Indonesia benar-benar membludak. Ribuan fans sudah berkumpul di depan bandara, menunggu idola-nya datang. Padahal kedatangan EXO tidak diberi tahu oleh pihak Marion. Namun bukan fans EXO namanya kalau tidak bisa mendapat informasi sepenting ini.
Benar saja, saat personel EXO selesai diperiksa di imigrasi dan keluar dari lounge. Serbuan foto, teriakan histeris, dan banner sebesar papan iklan memenuhi lobby bandara.
Namun, EXO tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa tersenyum, dan melambaikan tangan, dan tidak terlalu merespon pertanyaan wartawan dan kru televisi Indonesia. Mungkin pemandangan seperti ini sudah biasa untuk mereka, jadi semua personel EXO tidak terlalu sulit untuk 'berdiam diri'.
2 buah limousine sudah terparkir di halaman depan bandara menunggu tamu yang akan dijemput. Manager memberitahu bahwa kendaraan ini lah yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan.
Tiap limousine diisi oleh sub grup. 1 limousine ditumpangi member EXO-K, dan yang lainnya ditumpangi member EXO-M dan manager EXO keseluruhan.
Saat di dalam mobil, Chanyeol berteriak sangat senang.
"Benarkah ini? Kita dijemput dengan limousine?"
"Ini pertama kalinya aku naik limousine!!", sambung SuHo. Senyum simpulnya mengembang menghiasi wajahnya.
"Daebakk! Marion memang dahsyat!", tukas Kai sambil mengambil minuman di cooler box.
Beda lagi di dalam limousine yang lainnya...
"Aku tidak bisa bernafas saking kagumnya! Kita diantar ke hotel menggunakan limousine ini!", Chen mengerjap-ngerjapkan matanya yang sipit.
Semua personel EXO ber-'wow' ria sepanjang perjalanan.
"Kalian akan melihat yang lebih spektakuler dari ini!", manager hyung membuat member EXO-M penasaran.
"Mwo!? Nuga mueoseulhabnikka??", Lay sangat ingin tahu apa kejutan selanjutnya yang disiapkan oleh pihak Marion Tower.
"Kalian bisa lihat sendiri sesampainya disana", jawab manager hyung santai.
Lay tidak ingin tahu lagi, dia ingin melihat kejutan lainnya langsung setibanya di Marion Tower.
Perjalanan terasa sangat lama. Maklum saja, Jakarta memang padat apalagi memasuki hari Jumat. Mereka juga tiba di Jakarta saat jam istirahat kantor. Tidak heran kalau mereka terjebak macet disana-sini.
"Wah! Di Jakarta banyak sekali gedung-gedung tinggi. Sama seperti di Korea!", ujar Sehun polos.
"Yaa! Jakarta kan ibukota Indonesia, jadi wajar saja kalau disini banyak gedung tinggi. Kota ini juga kan disebut mega metropolitan! Apa kamu tidak membaca panduannya sebelum berangkat kesini?", tanya D.O. gemas.
"Tidak. Hehehe,", Sehun tertawa menyadari kemalasannya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih, akhirnya mereka sampai di kawasan SCBD.
Mereka langsung terperangah melihat gedung yang menjulang tinggi beberapa meter di hadapan mereka. Warna kemilau biru laut membuat gedung itu nampak cantik.
"Omo! Itu kah gedung yang akan kita tempati nanti?", tanya Tao pada managernya.
"Eoh!", jawab manager hyung sambil tersenyum lebar.
Limousine mereka akhirnya sampai di Marion. Jalan meliuk menuju gedung membuat personel EXO berdecak kagum. Mereka diturunkan tepat di depan pintu lobby Marion Tower supaya bisa langsung masuk gedung tanpa adanya gangguan dari wartawan, dan fans.
Sebelum turun dari mobil, Baekhyun melihat ada sekitar 11 orang yang siap menyambut mereka. Berpakaian serba rapih, dengan name tag emas disematkan di bagian dada para penyambut tersebut.
Saat kedua pintu limousine dibuka, dan satu per satu member keluar dari dalam mobil, serentak 11 orang tadi langsung membungkukan badan, menyambut kedatangan mereka.
"Annyeong-hasseyeo".
Salam khas Korea terdengar fasih diucapkan oleh ke 11 penyambut itu.
Semua member EXO sangat canggung. Karena ini pertama kalinya, ada yang menyambut mereka sesopan dan se-elegan itu.
Mereka langsung ikut membungkuk membalas sambutan yang diberikan oleh para penyambut tamu tadi.
Setelah itu, dari belakang kesebelas orang tadi, keluar seorang yeoja cantik bernama Rachel Wu. Dia adalah manager umum Marion Tower yang ditugaskan untuk melayani tamu penting yang datang ke Marion Tower untuk acara pembukaan.
"Annyeong-hasseyo. Eoseo oseyo!"
"Jeoneun sugae hagesseumnida, Jae ireumen Rachel Wu imnida. Bhanggapseumnida!", sapa Rachel membuat mata semua member terpana. Paras cantiknya berhasil mengalihkan semua pikiran member EXO.
Rasa terima kasih yang ingin EXO ungkapkan pada Rachel tiba-tiba menguap begitu saja. Kini mereka berdiri dalam diam.
Rachel nampak bingung, karena tidak ada satu 'pun member EXO yang membalas sambutannya. Member EXO malah terlhat bodoh, karena melamun sambil memperhatikan Rachel.
"Ngg, G,Gwenchanayeo?", Rachel terbata-bata.
Sadar akan kelakuan bodohnya, semua member EXO akhirnya sadar, dan segera meminta maaf. Lantas membalas sambutan Rachel.
"Nee... Ah! Mianhamnidaa~", SuHo salah tingkah.
"We are...", SuHo tiba-tiba memperkenalkan grup-nya.
"One! EXO imnida!", sambung member lain sembari mengacungkan jempol dan menundukan badannya.
Rachel kaget bukan kepalang. Dirinya semakin bingung, kenapa malah EXO yang menyambutnya, bukan dirinya.
11 penyambut tamu yang kini ada di belakang Rachel tidak kalah terkejutnya. Beberapa diantara mereka adalah fans EXO, tapi karena mereka profesional dalam bekerja, mereka tidak memperlihatkannya.
"Aah, terima kasih atas kehadirannya di Marion Tower. Saya Rachel Wu. Selama EXO berada disini, saya akan bertanggung jawab atas semuanya. Apabila ada yang butuh bantuan, tidak usah ragu memanggil saya", Rachel mulai memperkenalkan diri dan menjelaskan job desk-nya.
"Barang-barang para personel EXO akan kami antar langsung ke dalam kamar masing-masing. Sementara itu, saya akan mengajak anda berkeliling sebelum mengantarkan EXO ke kamar", sambung Rachel penuh wibawa.
Seperti terhipnotis, para member langsung mengangguk setuju dan mengikuti Rachel dari belakang.
"Gedung ini adalah icon untuk warga kota Jakarta, khususnya Indonesia. Gedung ini dibangun guna memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan penting baik dalam maupun luar negeri yang ingin memiliki kantor di wilayah SCBD. Selain kantor, gedung ini merangkap juga sebagai hotel, dan apartment bintang 6 yang berada dari lantai 60 keatas. Semua ini disediakan oleh Marion Tower untuk melayani setiap tenant yang ada di dalam gedung".
"Seluruh fasilitas yang ada di gedung ini bisa dinikmati secara gratis bagi para tamu, dan tenant yang memiliki kartu diamond club ini", ujar Rachel menjelaskan.
Dirinya lantas membagikan satu per satu kartu diamond club itu kepada tiap-tiap member EXO.
"Kartu ini harap dipegang dan dibawa kemana saja selama anda berada di gedung ini. Karena lewat kartu ini, semua akses hiburan dalam gedung bisa dimasuki, dan buffet yang ada di seluruh restoran dalam gedung ini akan menyediakan makanan untuk anda semua, apabila kartu ini ditunjukan sebelumnya", terang Rachel disusul anggukan member EXO.
"Kamar yang disiapkan oleh Marion Tower untuk tamu undangan khusus seperti EXO ada di lantai 65-68. 3 Lantai itu diberi nama Zeus Arena. Karena, kawasan itu memiliki salon, day spa, sauna, pusat kebugaran, private promenade, whirlpool, restoran, cafe, club, pub, dan ruangan internet pribadi untuk setiap tamu yang ada di ketiga lantai itu. Bisa dibilang untuk 2 hari kedepan, Zeus Arena menjadi kerajaan sekaligus rumah untuk EXO dan tamu undangan khusus lainnya yang datang hari ini", Rachel memberi tahu.
"Tamu khusus? Berarti artis lainnya juga ada di lantai itu?", tanya Kai penuh harap.
"Benar. Semua bintang tamu untuk acara peresmian besok akan berada di dalam kawasan Zeus Arena", jawab Rachel sambil tersenyum.
Tur kembali berjalan. Kini member EXO dan Rachel sudah sampai di atrium Marion Tower.
"Ini adalah Atrium gedung Marion, tempat dimana semua kegiatan dalam gedung dimulai". Rachel Wu dengan bangga memperlihatkan seluruh isi atrium pada EXO.
Kubah kaca raksasa menghiasi atrium tersebut, lampu kristal ukuran jumbo terlihat menggantung membuat tampilan kubah semakin sempurna. Lantai marmer kualitas terbaik berikut patung dewi yunani yang terpahat di tiap pilar-pilar atrium membuat wilayah itu terlihat mewah. Lampu di dalam kubah menyorot mereka terang, sehingga para tamu tidak bisa membedakan mana siang dan malam.
Untuk penyegar mata, Marion Tower membuat mini Oasis di tengah-tengah Atrium. Ruang tunggu klasik yang ada disekitarnya juga terlihat sangat menawan; disana ada kursi yang terbuat dari bahan velvet, juga meja yang terbuat dari kayu mahogani yang melengkapi ruang tunggu tersebut.
Bila kita mendongkak jauh ke atas, lukisan karya picasso terpatri di langit-langit atrium, dan ornamen rumit menghiasi setiap dinding kayu disana. Lift kaca juga menghiasi dinding atrium, sehingga lajur kapsul elevator terlihat sangat jelas saat naik, atau turun.
Tenggorokan semua member EXO kini benar-benar tercekat.
"Apa ini yang dinamakan surga?", tanya Chen. Matanya semakin terpana akan hebatnya atrium di Marion Tower.
"Apa mungkin kita bisa tinggal di tempat seperti ini?', tanya SuHo terkagum-kagum.
"Bisa! Karena selama 2 hari penuh, kalian adalah raja, dan kami adalah selir untuk kalian!", gurau Rachel yang tidak sengaja mendengar pertanyaan SuHo, membuat SuHo tersipu malu.
"Baikah, tur berakhir di lift kapsul ini. Silahkan menuju lantai 68. Disana sudah ada pegawai kami yang siap membantu akomodasi anda selama disini. Mereka sudah dilatih sebelumnya, dan sangat profesional. Jadi tidak perlu khawatir mengenai apapun.", ujar Rachel sembari memencet tombol pemanggil lift.
"Ding..."
Pintu lift terbuka.
Dengan segera, satu per satu member masuk kedalam lift setelah mengucapkan terima kasih pada Rachel.
Mereka semua mendaptakan kartu nama Rachel, untuk jaga-jaga apabila mereka membutuhkan asisten.
Lift ekspress itu langsung mengantarkan member ke lantai 68. Tidak memerlukan waktu lama, mereka sudah sampai diatas.
Begitu pintu lift terbuka, member EXO kembali terkejut. Bagaimana tidak? Saat pintu terbuka, 15 orang baru lainnya berdiri berjejer di sepanjang koridor. Membungkuk, memberi salam, dan tersenyum menunggu para member EXO keluar.
Satu per satu member EXO mendapatkan 'asistennya' masing-masing yang bertugas menyediakan, dan melayani kebutuhan setiap member EXO selama di Marion Tower.
Saat member keluar dari lift, tas pribadi mereka bahkan dibawakan oleh asisten tersebut. Jaket, dan barang-barang lainnya diangkut menggunakan kereta dorong hingga sampai kamar masing-masing.
Saat berjalan di koridor, seorang asisten memberi tahu bahwa Luhan, Xiumin, dan Tao berada di kamar 6805 A, sedangkan Kai dan D.O. ada di kamar 6805 B, SuHo, Sehun dan Lay ada di kamar 6806, dan yang terakhir adalah Chen, Chanyeol dan Baekhyun di kamar 6808. Asisten itu juga memberikan kartu dan password untuk masuk kedalam kamar.
Namun mereka memutuskan untuk berkumpul bersama dulu sebelum masuk dan beristirahat dalam kamar masing-masing. Mereka memilih tempat berkumpul di sebuah parissian cafe yang terletak di sayap barat Zeus Arena.
Cafe ini dikhususkan untuk tamu VIP. Interior ruangan di desain menjadi seperti trotoar di Paris, bahkan Marion menambahkan dedaunan ivy asli yang tumbuh merambat di dinding Cafe. Hasil kerajinan kayu jati 'pun terlihat memenuhi seluruh ruangan di tempat itu, menambah kesan hangat dan bersahabat. Suasana menjelang petang juga membuat suasana menjadi semakin nyaman untuk berlama-lama di cafe itu.
"Johasseoyo!! Jinjja daebakk!", seru Xiumin sembari melihat-lihat ornamen di dalam cafe.
"Service yang diberikan pada kita benar-benar bertaraf kelas satu! Apa kau lihat saat para pelayan tadi menyambut kita di luar lift dan mengantar kita sampai kesini? Mereka seperti anak buah kita!", sambung Kai. Decak kagum tak henti-hentinya keluar dari mulut lead dancer ini.
"Aku tidak mau mengecewakan pihak Marion yang sudah mengundang dan memberikan kita pelayanan super spesial ini. Sudah dibayar oleh pemilik gedung, kita juga masih disuguhkan fasilitas yang maksimal!", gumam Chen.
"Jeodo geureohge saenggaghaeyo! Kita harus memberikan penampilan terbaik untuk para fans kita maupun tamu-tamu lainnya. Naneun silmanghaji anhyiaa~", D.O. setuju dengan Chen.
"Pantas saja, manager hyung bersikeras menyuruh kita untuk latihan bernyanyi dan dance terus menerus siang dan malam. Sekarang aku tahu kenapa alasannya. Manager hyung ingin kita tampil sempurna di depan artis mancanegara lainnya yang hadir dalam acara besok!", sambung Luhan.
Obrolan santai mengiringi sisa hari itu. Alunan musik instrumental karya Kenny G, menggema menemani semua member EXO yang sedang bersantai di cafe tersebut.
Beberapa makanan ringan, teh, kopi, kue basah, snack, dan makanan juga minuman lainnya mulai berdatangan. Memanjakan semua member yang terlihat sedikit lelah.
"Lihat ini. Mereka menyediakan Hangwa, Dasik, dan Maejakgwa! Kue kering dari Korea 'pun mereka sediakan untuk kita. Aku merasa seperti di Korea bukan di Jakarta. Padahal cafe ini bernuansa Paris, tapi makanan dari seluruh dunia ada disini!", tukas Sehun gembira.
"Hahaha, bukan hanya makanan Korea saja, lihat itu! Mereka juga menyediakan roti cina, xiao lung bao, dan anggur kuning Xiao Qing. Mereka sangat hebat dalam menyiapkan segalanya. Saat ini aku merasa sedang berkunjung ke Beijing!", ujar Lay.
"Makan malam yang akan diadakan jam 8 tepat 'pun merupakan worlwide cuisines. Disana, kalian akan mendapatkan lebih dari 1200 menu makanan dari seluruh penjuru dunia. Baik itu masakan Korea, Cina, Indonesia, bahkan masakan dari negeri Ceko 'pun tersedia di restoran Marion Tower. Kami harap, semua member EXO bisa ikut bergabung dengan semua tamu untuk acara makan malam nanti". Suara lembut tiba-tiba terdengar dari arah belakang.
Ternyata Rachel berdiri di dekat boundary tempat member EXO bersantai.
Masih tetap dengan senyum manisnya, Rachel memberitahu bahwa seluruh tamu undangan yang akan mengisi acara besok diminta untuk bergabung di Demeter and Dionisos, sebuah restoran mewah di top floor Marion Tower, untuk makan malam bersama sekaligus mengenal satu dengan yang lain.
Setelah memberitahu informasi tersebut, Rachel pamit, untuk pergi bersiap. Dia salah satu orang yang juga diwajibkan datang untuk makan malam bersama para tamu.
Hari semakin gelap, lampu-lampu mulai dinyalakan sepenuhnya. Gemerlap lampu di sepanjang jendela menghiasi suasana petang.
Pemandangan matahari terbenam terlihat dari lantai ini. Suasana romantis tercipta dengan sempurna, membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
"Indah sekali...", Luhan bergumam pelan.
"Benar. Ini sangat indah!", sambung Lay sembari menopang dagu-nya diatas kursi empuk yang menghadap langsung ke arah jendela besar.
Keasyikan dengan suasana di cafe, membuat EXO lupa waktu. Hingga SuHo mengingatkan member lain.
"Guys, sebaiknya kita kembali ke kamar. Sebentar lagi jam 7. Kita harus segera siap-siap. Acara makan malam kan dimulai jam 8. Kita tidak mau terlambat kan?", usul SuHo.
"Baiklah, aku juga ingin mandi. Aku sudah tindak nyaman memakai baju ini", timpal Chen sambil mencengkram baju berbahan katunnya.
"Kajja D.O. hyung!", ajak Kai. Tangannya menggandeng lengan D.O.
Akhirnya para member EXO meninggalkan cafe, dan kembali ke kamarnya masing-masing.
"Sampai ketemu 1 jam lagi!", Lay melambaikan tangan pada member lainnya. Dia, Suho dan Sehun adalah member pertama yang membuka pintu kamar. Setelah berhasil menggesek kartu dan memasukan password. Pintu kamar terbuka.
Entah harus berapa kali lagi, para member EXO dibuat terperangah. Kini, kejutan lain menyambut mereka. Lay yang pertama masuk, langsung membuka mulutnya sebesar mungkin. Ternyata kamar yang ia tempati merupakan tipe Royal Suite.
Sebuah grand piano terletak di depan dinding kaca mozaik, yang dilengkapi dengan pintu geser berbahan kayu Gaharu.
Kamar itu juga diterangi oleh sebuah lampu gantung tinggi yang mempercantik isi kamar. Lantai marmer Italia tersebar di seluruh ubin ruangan.
Untuk area hiburan, kamar itu juga dilengkapi dengan meja biliard dan ruang spa yang terlihat di ujung ruangan. Berikut TV LED berukuran besar yang menempel di dinding batu granit.
Di ruangan santai juga terdapat Sofa Avalon yang tampak anggun ditemani kursi-kursi lainnya seperti kursi Barcelona Lounge, dan Newport Brown.
Royal Suite itu memiliki 2 lantai dengan balkon pribadi yang dilengkapi dengan jacuzzi, dan meja makan kayu Cendana. Open bar juga tampak memenuhi teras balkon itu.
Entah bagaimana caranya, Marion Tower membuat privat balkon di kamar Royal Suite tidak tehembus angin terlalu kuat.
Padahal seharusnya di lantai 68 ini tidak mungkin ada balkon, karena kencangnya angin.
Semua yang ada di kamar itu setara dengan harga 1 rumah mewah di kalangan Pasadena.
"Aku sudah tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Lekas mandi. Tidak usah terlalu lama kagum dengan barang-barang yang ada di kamar ini", Luhan langsung kembali ke kamarnya setelah melihat duplikasi kamarnya dari kamar Lay.
"Ayo cepatlah! Nanti kita akan terlambat!", Chanyeol menarik Baekhyun dan Chen keluar dari kamar Lay.
Akhirnya semua member benar-benar bubar, masuk ke dalam kamar untuk segera bersiap ke acara makan malam yang sudah diberitahu sebelumnya oleh Rachel.
1 jam berlalu.
Kini, semua wajah member terlihat lebih segar. Pakaian semi formal membalut setiap tubuh member, membuat penampilan EXO terlihat sempurna.
Satu per satu mulai keluar dari kamarnya masing-masing, lalu stand by di aula menunggu anggota lainnya yang masih ada di kamar.
Jarum jam merapat ke angka 07:50. Itu berarti 10 menit lagi sebelum acara makan malam dimulai.
Hanya ada 2 member yang belum terlihat batang hidung-nya. Yakni Tao dan D.O., mereka berdua memang terkenal lama kalau urusan 'mempertampan' diri. Padahal walau tidak dipoles, wajah mereka sudah sangat mulus.
"Ish! Neomu jigyeoweo! Kenapa Tao dan D.O. hyung lama sekali? Kalau begini caranya, kita bisa terlambat!", dengus Baekhyun. Bibirnya maju beberapa centi.
"Jom chameuseyo, Baekhyuniee~ Kau tahu hyung dan namdongsaeng mu itu kan? Mereka selalu memperhatikan penampilan mereka. Hwanasyeossnayo?", tanya SuHo sembari mengusap kepala Baekhyun.
"Ani... Hwa annasseo! Aku sama sekali tidak marah, hanya bosan menunggu", Baekhyun mulai mencair.
"Tunggu sebentar lagi. Kalau masih lama, kita tinggalkan saja, biar mereka menyusul", usul SuHo, dan disetujui oleh member lainnya.
Tidak selang berapa lama, akhirnya Tao disusul D.O., keluar dari kamar. Jaket hitam Armani kesayangan Tao, sukses membuat dirinya semakin menawan. Sedangkan D.O., tampil maskulin dengan blazer warna cokelat dengan khaki pants berwarna senada.
"Kajja! Mereka sudah datang! Sebaiknya kita cepat ke atas, mumpung belum terlambat", usul Kai.
"Ngg, hyung! Jigeum... Myeotssiyeyo? Aku tidak memakai jam tangan", tanya Lay pada Xiumin.
"Hampir jam 8", jawab Xiumin sembari melihat ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Baiklah, kita masih punya waktu. Ayo cepat", ajak SuHo sambil menggandeng D.O., yang masih sibuk merapikan kemeja putihnya.
Member EXO lantas menuju elevator hall, menekan tombol pemanggil lift, dan menunggu lift datang.
"Ding...", lift sampai di lantai 68.
Pintu lift terbuka, dan di dalamnya terlihat ada pegawai Marion. Pegawai tersebut tersenyum, lantas mempersilahkan EXO masuk.
"Good evening", sapa pegawai itu.
"Good evening! Demeter and Dionisos Restaurant please", jawab D.O. mantap.
"Right away, sir!", pegawai tadi lantas menekan angka di panel LCD. 123.
Lift express itu 'pun meluncur keatas. Tidak sampai 1 menit, lift tadi sampai di top floor.
Sebelum pintu lift terbuka, samar-samar terdengar suara musik, dan orang-orang bercengkrama. Ramai sekali.
Benar saja, saat pintu lift terbuka, EXO melihat banyak orang penting dan terkenal yang lalu lalang sembari membawa gelas anggur dan cocktail.
Wangi masakan semerbak menyambut kedatangan EXO. Para pelayan juga terlihat sibuk mengantar makanan pada tiap meja. Menuang anggur, mengangkat piring, dsb.
"Waah! Daebakkida!", tempat ini keren sekali!", Luhan menatap isi restoran dengan kagum.
Tepat sebelum pintu masuk, terdapat chocolate-fondue yang diisi dengan lelehan cokelat belgia dan beberapa tusuk buah-buahan segar; apel, strawberry, melon, dan lainnya.
Gelas berisi cocktail juga berjejer rapi diatas meja marbles ditemani gelas yang dipenuhi champagne terbaik sebagai welcome drink.
Bunga anggrek ungu yang dirangkai seindah mungkin tampak menghiasi tiap meja. Selain bunga anggrek, bagian tengah meja 'pun dihiasi dengan lampu kristal yang makin mempercantik tampilan meja. Tak hanya itu. Seluruh meja makan dilengkapi dengan gelas kristal, keramik china dan linen terbaik. Sendok, garpu, juga pisau tertata rapi di sisi kanan dan kiri piring porselen. Semuanya terlihat apik, dan elegan.
Pemain biola, violin, piano, dan cello memainkan musik bertema klasik untuk menemani tamu menyantap makan malam. Isi restoran itu sangat berkelas.
Member EXO langsung dihampiri oleh Rachel yang kini tampak anggun. Gaun hitam berdada rendah dipadu dengan belt emas yang melingkar di pinggangnya berhasil membentuk tubuh Rachel yang proposional. Rambutnya dibiarkan terurai di sebelah kirinya, supaya anting chandelier berwarna sama dengan belt miliknya terlihat sempurna.
"Annyeong-hasseyo, eoso osipsiyo! Welcome to Demeter and Dionisos Restaurant! Deuro Osipsiyo...", sapa Rachel masuk, tangannya mempersilahkan EXO masuk ke dalam restoran.
"Baiklah...", SuHo menjawab.
Semua member EXO mengikuti Rachel dari belakang. Ekor gaunnya berkibar seirama dengan langkah kakinya yang jenjang.
Member EXO hanya bisa menggelengkan kepala. Wanita ini cantik sekali, pikir semua member.
"Tempat duduk kalian ada disini. Saya memilih spot ini supaya EXO bisa menikmati pertunjukan yang kami persembahkan dengan leluasa...", terang Rachel sambil menyeret keluar salah satu kursi. Beberapa pelayan langsung mendekati Rachel dan mulai menyeret 10 kursi lainnya bersamaan supaya EXO bisa duduk.
"Makanan akan diantar oleh pelayan, dimulai dari appetizer, main course dan dessert. Apabila EXO mau makan atau menyicipi hidangan lainnya, kalian bisa menuju buffet area di ujung restoran. Disana, kami sudah menyiapkan makanan lokal, dan internasional. Makanan Korea, Cina juga kami sediakan", sambung Rachel. Tangannya menunjuk ke arah buffet area yang sudah ditangani oleh kepala koki Marion, dan pegawai dapur lainnya.
"Kalau EXO masih membutuhkan sesuatu yang belum tersedia, tekan saja tombol dibawah meja ini. Saya pribadi akan datang untuk melayani kalian. Apa penjelasan saya sudah cukup dimengerti?", tanya Rachel ramah. Senyum manis di wajahnya tidak pernah lepas. Membuat semua orang yang melihatnya merasa senang.
"Ne~ arraseyeo. Gamsahamnida Rachel-ssi", SuHo menunduk untuk mengucapkan terima kasih.
"Kalau begitu silahkan menikmati makan malamnya, saya permisi dulu. Manhi meogeoyo!", ujar Rachel sambil menunduk pamit.
Lantas dirinya pergi meninggalkan EXO.
"Jinjja, yepeoyo...", Sehun memuji kecantikan Rachel.
"Sudah cantik, baik pula!", tambah Lay.
Acara kagum-kaguman sudah selesai. Member EXO akhirnya duduk manis di bangkunya masing-masing.
Jamuan makan malam dimulai, seluruh tamu undangan kini terlihat duduk rapi.
Mariah Carey terlihat berdekatan dengan mereka.
Susananya sangat friendly dan hangat, hampir semua tamu yang datang saling berbincang satu dengan yang lain.
Lagu Beethoven kini terdengar dimainkan merdu.
Saat para pelayan melihat EXO sudah siap makan malam. Mereka mulai mendekati setiap member,
Kain linen yang digunakan sebagai serbet dibentangkan menutupi bagian bawah tubuh member. Dilanjut dengan pelayan lain yang datang membawa makanan ke setiap meja,
Hidangan pembuka pertama diberikan; Hors D'Oeuvre - Oyster Martinis dengan Beluga Caviar, dan Italian White Alba Truffle.
Lantas, pilihan anggur terbaik dari Domaine de la Romanee-Conti, , Heidsieck & Co Monopole Gout Americain, dan Egon Muller-Scharzhof Scharzhofberger dituang untuk menemani appetizer tersebut.
"Ini akan menjadi yang pertama kalinya untukku! Memakan caviar ditemani dengan anggur mahal!", kata Chanyeol bangga.
"Aku yakin, dengan datang ke acara ini, pamor EXO akan menjadi lebih baik lagi. Bukankah ini acara bergengsi?", sela Sehun.
"Benar! Kita satu-satunya representasi artis Korea yang beruntung untuk datang ke tempat ini. Lihatlah ke sekeliling; orang penting, berikut selebritis dunia lainnya ada berdampingan dengan meja kita! Sangat mengaggumkan bukan?", SuHo menambahkan.
"Bicara soal beruntung, kita juga beruntung dapat tampil perdana di acara ini", kini Kai yang berbicara.
"Yaah, walaupun tidak terbiasa dengan suasananya, tapi acara ini sangat mengesankan! Tidak ada yang teriak-teriak memanggil nama kita saat EXO tampil barusan. Benar-benar berbeda dengan penampilan kita yang biasanya...", tukas Baekhyun.
"Pengalaman baru untuk kita!", timpal Lay
"Aku yakin, sunbaenim kita akan iri dengan EXO! Hahaha", Xiumin tertawa puas.