CHAPTER 1 : If There’s A Meet, Then There’s A Goodbye
Nara’s POV
Februari 2004
“Nara! Jadi beli cokelatnya?,” tanya Soojung, teman setiaku sejak TK, bertanya apakah aku sudah membeli cokelat untuk anak lelaki yang kusukai sejak pertama kali aku bertemu Soojong, 9 tahun yang lalu.
“Jadi! Tapi tahun ini kau masih mau menemaniku untuk menaruhnya di jam pulang sekolah kan,” tanyaku dengan wajah sedikit khawatir, takut sahabatku itu mengurungkan niatnya untuk menemaniku menaruh cokelat Valentine di loker milik Junmyeon, cinta pertamaku.
Dengan muka rada meledek, Soojung pun ikut duduk disebelahku dan menaruh dua tangannya dipundakku. “Okay, tapi kali ini kau harus meninggalkan surat juga ya!”
Melepaskan dua tangannya dari pundakku, aku pun menyenderkan kepalaku diatas meja. “Aku tak yakin...”
***
Junmyeon, Kim Junmyeon. Sosok yang sama yang selalu membuat jantungku berdegup sejak pertama kali dia membantuku memasang tali sepatu saat kami masih duduk di bangku TK. Sosok yang sama yang pernah membuat jantungku hampir copot setelah mengetahui sosoknya setelah ia pindah selama 6 tahun ke Amerika.
Enam tahun berpisah, kami pun kembali dipertemukan dalam klub Bahasa Inggris di SMP kami. Saat itu aku yang mulai tertarik dengan pelajaran Bahasa Inggris pun terbantu dengan keahlian Bahasa Inggrisnya yang sangat apik setelah lama tinggal di negeri Paman Sam tersebut.
Punya sosok pemalu memang membuat aku selalu canggung untuk memperkenalkan diriku sendiri di depan orang lain. Hingga aku mengetahui namanya saat salah seorang guru memanggil namanya. Nama yang selalu kuingat sejak aku lulus TK, sosok anak lelaki berkulit putih pucat yang pernah mengajariku bagaimana aku memasang tali sepatu yang benar.
Ya, dialah Kim Junmyeon-ku.