CHAPTER 1 : [ Pt.1 ] A (hopefully) New Beginning!

Senin pagi.

waktu yang bagi sebagian orang sangat menyebalkan itu kini tiba. Senin pagi ditambah hembusan angin musim semi yang dengan kencang menerpa membuat malas beraktivitas. tidak terkecuali namja tampan yang satu ini. 

“ Choi Minho ireona!!! “

Laki-laki bermata besar itu menggeliatkan tubuhnya di dalam selimut. Membuka mata , menggumamkan beberapa kata-kata yang tak jelas terdengar, lalu menutup matanya lagi.

“ eomma akan menghitung dari satu sampai tiga. Kalau kau tak bangun juga, kau sudah tahu hukumannya, anakku. “ Ibu Minho, Sooyoung , mengulas senyum yang sedikit menyeramkan –walaupun Minho sendiri tak bisa melihatnya– untuk dilihat.

“ satu. “ tubuh besar tersebut sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kalau ia mendengar ucapan sang ibu.

“ dua. “ ia mulai menggeliatkan tubuhnya lagi, dan kali ini terlihat seperti ulat besar yang tengah mencoba untuk berjalan.

Sooyoung menghela nafas. Anak  pertamanya yang hanya berbeda 7 menit dengan saudara kembarnya itu memang selalu seperti ini. Bangun terlambat, sarapan terburu-buru lalu pergi ke sekolah dengan menggunakan motor sport  pemberian ayahnya dengan sangat cepat –salah satu faktor yang membuat Sooyoung sangat ingin menyita motor tersebut.

“ ti– “

“ NE EOMMA! “

Hyorangi High School merupakan sekolah yang cukup terkenal di Seoul, berkat kemampuan non-akademiknya yang seringkali memenangkan berbagai perlombaan di kota ini. Dengan bangunan yang cukup luas, dan fasilitas yang lebih dari memadai, tidak heran jika setiap tahunnya ratusan siswa berlomba untuk masuk ke sekolah ini.

Hyorangi High School mempunyai fasilitas olahraga yang bisa dibilang terbaik diseluruh kota Seoul. Bahkan setara dengan Seoul Athletic High School yang memang dikhususkan untuk para siswa yang mempunyai cita-cita untuk menjadi atlet.

Tidak hanya dalam bidang olahraga, namun hampir semua Klub yang ada di sekolah ini begitu diminati dan cukup terkenal di Seoul, terutama beberapa Klub andalan seperti Klub Sepak bola, Klub Dance, Klub Music and Vocal, serta banyak lainnya.

Gadis itu kembali menghela nafasnya. Brosur ini bahkan mengungkapkan terlalu banyak hal, lebih dari yang ingin ia ketahui di hari pertamanya masuk sekolah.

Sekolah ini tidak berbeda jauh dengan sekolahnya di California. Sama-sama besar dan memiliki banyak lapangan, hanya saja yang membedakannya adalah cuaca antara Seoul dan California.

“ Jung, ayo kesini. “ gadis itu melirik wanita yang sedang menunggunya diambang pintu dengan tidak suka.

“ aku sudah bilang, jangan panggil aku dengan nama itu. kau memuakkan. “

“ We’re in South Korea, not in California, do you understand? You should use your Korean name, not your American name, Jung. “

“ But I don’t even think I would like my Korean name. “

Wanita yang masih terlalu muda untuk sang gadis panggil ibu itu memandang anak perempuannya dengan tatapan sedih. Ia menghela nafas pasrah. “ why, Jung?”

Gadis berambut hitam sepunggung itu melangkahkan kakinya untuk melewati sang ibu sambil berkata “ ‘Cause it was given by you. “

Choi Minho memasang headphone kesayangannya yang berwarna hijau di kedua telinganya, lalu menaruh kepalanya diatas meja.

Aku hanya ingin tidur, sebentar saja, Pikirnya.

“ MINHO-YAAAAA “

Yatuhan, ia lagi.

“ Minho-ya, kau mau makan? Menu hari ini buah kiwi dan strawberry. Aku tahu kau menyukai buah strawberry, kan? aku bertanya langsung pada eommamu. “

Minho membelalakkan matanya tak percaya. “ Kau bertanya langsung pada eommaku? Kau- kau datang kerumahku?! “

Yuri tersenyum dengan sangat lebar, menampakkan giginya yang putih dan eyesmile-nya, yang bila ia tidak berkelakuan seperti ini, cukup menarik bagi Minho.

“ aku datang kerumahmu! Tapi eommamu  bilang, kau tidak ada dirumah. Jadi aku pulang. “

Minho menatap Yuri cukup lama, membuat gadis bermarga Kwon tersebut salah tingkah.

“ jangan pernah datang lagi kerumahku, noona. Aku tak suka kalau kau datang kerumahku, bahkan sampai menungguku pulang hingga malam hari seperti dulu. Orangtuamu bisa khawatir. “

Yuri hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam. Berusaha mencerna kata-kata Minho yang sepertinya sulit untuk ia terima.

“ lagipula, eommamu sangat tidak menyukaiku, bukan ? lalu sampai kapan kau akan terus hidup seperti ini? Berfokuslah pada ujian akhirmu, noona. Kau tidak ingin mengecewakan orangtuamu, bukan? “ Minho mengelus pelan rambut Yuri, lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.

“ kau bisa mulai sekolah hari ini, kalau kau mau. “ guru yang baru saja memperkenalkan dirinya sebagai Lee kwangsoo tersebut tersenyum kembali untuk kesekian kalinya. Membuat sang gadis cukup muak dengan senyum anehnya tersebut.

“ mau ku antar? Kebetulan ini jam ku untuk mengajar dikelasmu. Kelas 2-2, kan? “ ia hanya mengulaskan senyum tipis, lalu membungkukkan badan kepada ibunya yang sedaritadi hanya bisa mentapnya dengan khawatir.

“ gomabseumnida. “ ucapnya singkat, lalu mengikuti langkah besar sang Wali-kelasnya yang terburu-buru.

“Nah, ini dia. “ sang Wali-kelas tersenyum sekali lagi. “ siap? “

Ia menganggukkan kepalanya, tidak terlalu yakin.

Sang Wali-kelas pun membuka pintu, kelas, lalu masuk dan meletakkan buku-bukunya diatas meja.

“ Kalian kedatangan teman baru hari ini. “ ucapan Kwangsoo seonsaengnim sontak membuat kelas yang semula ribut tersebut kini menjadi diam. para siswi mulai tertarik dengan ucapan Wali-kelas mereka, karena mayoritas siswa pindahan yang masuk ke sekolah mereka adalah siswa laki-laki. 

“ ia sangat cantik. “ terdengar gumaman tidak jelas dari para siswi, namun ucapannya barusan berganti menarik perhatian para siswa. beberapa dari mereka bahkan sampai melongokkan kepala mereka, berusaha untuk melihat sang siswi pindahan yang Kwangsoo seonsaengnim bilang sangat cantik.

Kwangsoo seonsaengnim melambaikan tangannya kepada gadis yang sedang mengetukkan ujung sepatu ketsnya di lantai , menyuruhnya masuk.

oke, ini tidak buruk, kau pasti bisa memulai hidup baru disini. Ini hanyalah sekolah biasa. you can do this! Ucapnya dalam hati, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. lalu, dengan segenap tenaga yang dengan susah payah berhasil ia kumpulkan, dilangkahkannya kedua kaki jenjang itu memasuki ruang kelas.

“ silahkan perkenalkan namamu. “

“ Annyeonghaseyo, Krystal Jung imnida. “