Synopsis
“Kau kenapa selalu di sini?,”tanyaku terengah pada seseorang yang selalu kutemui di sudut jalan ini. Meskipun aku sering melihatnya, ini menjadi kali pertama aku berbicara dengannya,karena aku sedang terjebak oleh segerombolan orang dan harus bersembunyi di sudut ini.
“Menunggu seseorang,”jawabnya singkat tanpa ekspresi, datar.
“Menunggu siapa? Kekasihmu kah? sudah hampir seminggu aku melihatmu diam di sudut ini. Dari pagi aku berangkat sekolah sampai aku pulang sekolah, selama seminggu kau berdiam disini? dengan baju yang sama? apa kau tidak pulang kerumah? tidak butuh makan? keluargamu? apa mereka tidak mencarimu?.”
“Kau ini laki-laki atau perempuan? Bicaramu tidak ada henti-hentinya. Kau baru mengenalku saja sudah berani bertanya sedemikian detail padaku. Apa itu sikap yang sopan dari seorang pelajar terdidik macam kau?,”jawabnya. Bagiku ucapan seperti itu biasanya dikatakan dengan nada tinggi, tapi entah mengapa ia mengatakan dengan sangat datar dan tanpa ekpresi.
“Mianhae!,”ucapku lantang sambil membungkukkan badanku pada laki-laki yang kira-kira seumuran denganku.Tiba-tiba terdengar langkah kaki belarian kearah sudut jalan ini.
“Ternyata kau disini, Kim Kibum!,”panggil salah satu dari gerombolan orang yang mengejarku tadi.
“Ah, kalian menemukanku juga. Aiisshh,”ucapku sedikit meledek sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Mengambil kesempatan dengan langkah seribu, aku mencoba berlari menembus gerombolan itu, namun langkahku tertahan dan kurasakan badanku ditarik kedalam sudut jalan yang sempit ini. Masih ada laki-laki itu, namun dia hanya diam melihat keadaanku sekarang yang dipukuli dan ditendang oleh segerombolan orang ini. Badanku tersungkur di bawah kaki laki-laki yang dari tadi hanya diam. Aku meraih kakinya, berharap dia menolongku yang kesakitan ini. Namun, kaki itu tak dapat kuraih. Apa maksudnya? aku menatap wajahnya yang berada jauh di atasku.
Ia tersenyum licik dan berkata, “Mian. Aku tidak bisa menolongmu. Aku bukan manusia.” Mataku terbelalak dengan perkataanya, ditambah hantaman keras di perutku dan sekejap semua gelap…hitam…dan…