CHAPTER 1 : I Love You, Actor!
Aku melangkahkan kakiku perlahan, selangkah, dua langkah mendekati pojok kamarku yang penuh kenangan itu. Aku rindu seseorang yang selalu menemaniku, mengajakku bercanda, tempatku berkeluh kesah. Aku tersenyum luka, air mataku jatuh ke lantai. Entah sederas apa, katakanlah seperti hujan lebat. Tidak, tidak sederas itu.
“Mama, kembali mama... Bogoshipo...”
Perlahan dadaku sesak, sangat sesak. Tubuhkan lunglai, sangat tak bertenaga. Sampai di pojok kamar, aku sangat semakin kalut. Aku tak tahu lagi apa yang terjadi siang tadi. Si pemuja itu kini tergores hatinya.
“Taeyeon-ah, cepat... sesi pemotretan akan dimulai!” perintah si fotografer.
“Ye... Ahjussi...” sahut Taeyeon kesal.
“Mana Lee Min Ho? Apa dia sudah siap?”
“Sudah, dia sedang menuju kesini.”
Aku model majalah busana yang sangat terkenal di Amerika, tapi karena aku orang Korea aku pun di suruh untuk bekerja di negara sendiri. Sedikit menyebalkan, aku sudah nyaman bekerja dengan orang-orang Amerika dan juga sudah punya jaringan yang luas. Baiklah, aku mulai dari nol lagi. Aku kini bekerja sama dengan salah satu majalah wanita yang sangat terkenal di Korea Selatan dan meskipun begitu, aku malah mendapat partner pria. Katanya dia seorang aktor terkenal di sini. Benarkah?.
“Dia sangat tampan, Taeyeon.” Ungkap sahabatku YoonA yang merupakan salah satu aktris Korea Selatan.
“Bagaimana kerjanya? Orangnya seperti apa?” tanyaku santai.
“Kerjanya sangat sempurna, dia pekerja keras. Orangnya humoris, kau akan selalu tersenyum ketika di sisinya.” Jawab Yoona semangat.
Satu, dua, tiga. Dia datang, dia mendekat ke arahku. Aku belum menoleh, pikiranku buyar, dadaku berdebar, tubuhku gemetar. Ku angkat wajahku pelan, belum sempat melihatnya, dia lebih dulu memberi salam dan aku spontan menunduk menjawab salam. Aduh, kenapa begini?. Aku bergumam tak karuan.
“Annyeonghaseyo...”
Suaranya sangat berkesan di telingaku. Aku sudah sangat sering pemotretan dengan pria, tapi entah kenapa kali ini, baru sekali ini aku terlihat tidak profesional hanya karena cerita Yoona itu.
Setelah mendongak pelan, aku tak menemukan wajahnya. Ah, sial! Dia sangat tinggi. Sekarang jantungku semakin berdegup kencang, mataku menemukan matanya. Dia bentuk bibirnya membentuk senyuman yang manis, semanis gula. Ah, aku terlalu berlebihan.
“Mari kita berkenalan dulu, saya Lee Min Ho” ujar pria tampan yang sangat sempurna sekali fisiknya itu.
“Saya, Kim TaeYeon. Saya baru datang dari Amerika. Nice to meet you!.”
“Wah, saya bertemu orang hebat sekarang.”
“Ah... Aniyo, aku model majalah biasa.”
“Jangan seperti itu, semoga kita jadi partner kerja yang bagus untuk majalah ini.”
“Ah, harus.”
Benar. Dia tampan, sejak saat itu aku mengaguminya. Aku seperti terlibat cinta lokasi dengan dia, seandainya aku aktris mungkin aku akan mendapat kiss darinya. Aw! Semakin tak jelas isi benakku ini, penuh khayalan.
Sebulan, dua bulan aku tak lagi bertemu dengannya. Tapi, besok aku mendapat job lagi bersama dia. Ah... aku berlari-lari kecil di kamar rumah peninggalan ayahku. Aku meloncat girang, tak sekali tapi berkali-kali. Saat itu aku seperti anak kecil yang baru mendapat baju baru.
Aku memandangi posternya yang ku pajang di kamar mungilku. Sungguh, dia telah mencuri hatiku. I want to tell him that I’m in love with him, really want to be his lover, his girlfriend and also his wife. Konyol, aku benar-benar aneh sekarang. Aku bersiap-siap berangkat ke lokasi pemotretan.
Tema kali ini sangat bagus menurutku, mereka ingin mempromosikan tempat-tempat yang unik untuk dijadikan background foto pre-wedding. Dia sangat jago menampilkan kharismanya di kamera. Aku terbuai dengan pose-pose romantis yang ia lakukan padaku.
“Kau terlihat tegang, Taeyeon.” Ujarnya menggoda.
“Ah, tidak. Biasa saja.”
“Jangan seperti itu, jika kau rileks hasil fotonya akan bagus, jika seperti tadi akan jadi kurang natural.”
Dia berlalu, beranjak ke kursi istirahatnya. Aku menyaksikan dia dari belakang. Aku mendapat sesi pemotretan sendiri. Saat aku berpose, mataku melempar pandangan kepada sosok yang gagah dan luar biasa di depanku. Dia sedang membaca script untuk dramanya.
Hatiku rapuh, seperti gelas kaca yang baru saja jatuh di lantai. You know what?. Dia mencium seorang gadis yang sangat cantik di depanku. Gadis itu seorang aktris namanya Park Shin Hye. Mereka, para kru terlihat sangat menyenangi Shin Hye, mereka terlihat gembira dengan kedatangan aktris cantik itu. Dia terlihat ramah dan anggun. Ya, mereka terlihat serasi.
Mengapa aku baru menyadarinya, aku lupa siapa Min Ho. Dia aktor terkenal, wanita sepertiku mungkin hanya wanita biasa. Tidak seperti Shin Hye yang terlebih dulu dapat merebut hati pujaan semua wanita penggemarnya.
“Mereka digosipkan punya hubungan yang sangat serius, mereka serasi kan?” kata salah seorang penata riasku.
Ini aku, yang sedang duduk di pojok kamar meratapi bahwa Lee Min Ho akan segera melangsungkan pernikahan dengan Park Shin Hye. Kenapa aku harus menyukainya?, mengapa aku tak dapat mengatakan bahwa aku mencintainya. Entahlah, apa ini cinta atau hanya suka. Tapi, sungguh ini sangat sakit.
“Oppa, ini aku Taeyeon yang sangat tergila-gila padamu, without anyone knowing, without me knowing, I don’t know when you come into my heart. Tears are falling right now, without any reason, you’re in my heart, Do you know? The one word that is always hidden inside of me, even I’m in your side I can’t say the words I love you.”
Aku berdiri, berusaha tegar. Mengakui bahwa aku baik-baik saja, aku mencari spidol. Mataku memerah, ingin sekali aku melempari barang tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku mendekat ke poster Lee Min Ho dan aku tulis di sana dengan spidol yang ku pegang, I love you, Actor!.