DREAMERS.ID - Bentrokan kekerasan atas Yerusalem meningkat secara dramatis pada hari Senin (10/5), di mana setidaknya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.
Sebelumnya, militer Israel secara brutal menyerang warga Palestina yang sedang melakukan ibadah di Masjid Al Aqsa selama dua hari sejak Sabtu (8/5) waktu setempat, dengan tembakan hingga granat.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel.
Baca juga: Sejarah Singkat Masjid Al Aqsa, Tempat Suci yang Jadi Titik Konflik Palestina dan Israel
Titik bentrokan juga terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, di utara Kota Tua, di mana beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah-rumah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.Melansir Kompas, analis Sky News, Mark Stone menerangkan ada sejumlah alasan mengapa situasinya memburuk selama beberapa minggu terakhir. Seperti keputusan polisi Israel membarikade area tempat duduk di luar Gerbang Damaskus pada awal Ramadhan memicu ketegangan awal.
Ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat Palestina juga terjadi pada tingkat yang belum pernah segencar ini sebelumnya. Dan juga ratusan warga Israel yang melakukan parade Hari Yerusalem dianggap memprovokasi Palestina.
Buntutnya, kelompok Hamas juga melancarkan serangan roket ke Israel selatan.
(mth)