DREAMERS.ID - Sejak masuknya virus corona di Indonesia sejak akhir bulan Februari lalu, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami kepanikan. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat berburu masker dan juga hand sanitizer untuk melindungi tubuh dari virus, serta memantau perkembangan kasus melalui sosial media.
Namun, karena virus corona banyak masyarakat yang tidak peka terhadap kasus lain yang juga melanda Indonesia, yaitu DBD atau Demam Berdarah yang mulai mewabah sejak bulan Januari lalu.
Hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mencatat korban meninggal akibat DBD sudah mencapai 170 jiwa selama periode 1 Januari hingga 18 Maret kemarin diseluruh Indonesia, dengan angkat kematian terbanyak berada di Nusa Tenggara Timur, yaitu sebanyak 39 jiwa.
Sementara itu, untuk total kasus DBD di seluruh Indonesia terhitung dari 1 Januari hingga 18 Maret sudah tercatat sebanyak 29.050 kasus, dengan kasus terbanyak berada di wilayah Jawa Barat, yaitu sebanyak 4.102 kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan untuk mengatasi DBD pihaknya telah memberikan surat edaran kepada seluruh gubernur tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD, dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan 3M Plus.
Selain itu, pihaknya juga telah mengaktifkan Pokja DBD dan posko kewaspadaaan DBD di setiap kabupaten, distribusi logistik, mesin fogging, cairan infus, hingga plasma darah.
(Rie127)