DREAMERS.ID - Nama Reynhard Sinaga mendadak masuk headline berita Nasional bahkan Internasional dan dibahas oleh banyak media-media asing yang besar karena disebut predator seksual dari kasus pemerkosaan terbesar di Inggris, bahkan diduga di dunia.
Reynhard Sinaga sebenarnya diamankan oleh kepolisian sudah sejak Juni 2017 lalu dan memulai persidangan sejak Mei 2018 lalu. Namun kasusnya baru terungkap ke publik Januari 2020 ini. Lalu apa alasan pengadilan Inggris sempat menutup rapat kasus ini dari media dan publik?
Alasannya, jika kasus ini dibeberkan ke publik sejak awal, dikhawatirkan para korban akan merasa syok dan tidak mau memberikan kesaksian yang tentu akan menghambat penyidikan. Karena itu di awal, penyelidikan serta sidang berlangsung tertutup serta digelar secara rahasia.
Baca juga: Fakta-fakta Terbaru Kasus Reynhard Sinaga dari Korban yang Muncul ke Publik
Tak pelak persidangan pun semakin sulit karena banyaknya korban. Belum lagi setiap kasus harus dipisah satu sama lain. Plus, agar polisi lebih mudah mengidentifikasi korban lainnya. Kasus ini baru dibuka ke publik setelah ia menjalani empat kali sidang dalam 18 bulan dan dituduh melakukan kejahatan seksual terhadap 48 pria.Pihak kepolisian Inggris juga memegang banyak video yang direkam Reynhard ketika melakukan kejahatannya sebagai barang bukti. Para korban yang diperlihatkan video tersebut merasa syok karena baru tahu jika mereka telah diperkosa oleh Reynhard. Hal tersebut mungkin akan lebih buruk dampaknya jika kasus ini terungkap ke publik sejak awal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Reynhard Sinaga memasukkan GHD ke dalam minuman yang ditawarkannya ke para korban. Deputi Kepala Kejaksaan yang menangani kasus tersebut, Ian Rushton mengatakan jika kasus ini akan lebih rumit jika ada media yang meliputnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Detektif Inspektur Zed Ali, korban akan lebih mudah memberikan keterangan jika tidak ada media yang mengetahui kasus ini. Karena itulah pihak otoritas Inggris sempat merahasiakan kasus ini.
(rei)