DREAMERS.ID - Beberapa hari belakangan ini, di beberapa wilayah di Jakarta sudah mulai turun hujan. Namun, pernahkah kalian memperhatikan serta mencium aroma yang muncul saat hujan turun dan membasahi tanah? Atau mungkin kamu adalah salah satu orang yang menyukai bau hujan.
Aroma yang muncul tersebut dikenal dengan sebutan Petrichor, yang disebabkan oleh senyawa kimia dari air hujan yang jatuh ke tanah. Melansir dari Reader's Digest, bakteri di tanah yang disebut Streptomyces mengeluarkan molekul geosmin. Ketika air hujan membasahi tanah, butiran air tersebut mengunci gelembung udara yang mengandung geosmin.
Gelembung tersebut kemudian bergerak melalui titik-titik air hujan lalu pecah sebagai aerosol, bahkan partikel terkecilnya menyebar melalui udara. Ketika geosmin jatuh ke tanah dan menyebar ke udara, saat itulah kita dapat mencium aroma khas bau hujan.
Baca juga: Jakarta Puncaki Peringkat Polusi Udara Dunia Bahkan Ketika Diguyur Hujan Deras
Menurut Smithsonian Magazine, beberapa orang dapat menbaui aroma tersebut meski aromanya sangat samar. Karena indra penciuman manusia dianggap sangat sensitif dengan aroma petrichor.“Banyak hewan yang sensitif terhadap bau hujan, tapi manusialah yang paling sensitif akan hal itu”. ujar Prof Mark Buttner, kepala bidang mikrobiologi molekular di John Innes Centre, mengutip dari laman BBC.
Faktor lain penyebab munculnya Petrichor adalah kombinasi minyak tumbuhan. Seorang peneliti asal Australia bernama Isabel Joy Bear dan R.G. Thomas menemukan, beberapa tanaman memproduksi minyak saat musim kering.
Ketika pada akhirnya hujan turun, minyak-minyak yang telah terkumpul dilepaskan ke udara dengan cara yang sama dengan pelepasan geosmin. Mereka juga lah yang mempopulerkan sebutan petrichor sejak tahun 1964
(Rie127)