DREAMERS.ID - Sejak Selasa (15/1) sore waktu setempat, terjadi drama mencekam penyanderaan di beberapa lokasi berdekatan di Kenya. Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, para pria bersenjata melempar sejumlah bom ke arah kendaraan di lahan parkir sebelum memasuki lobi hotel, bahkan seorang di antaranya meledakkan diri.
Dari pantauan kamera pengawas atau CCTV, menunjukkan sedikitnya empat pria bersenjata lengkap memasuki kompleks TKP dan melepaskan tembakan. Beberapa laporan mengatakan jika para pria serupa telah mengunjungi lokasi tersebut beberapa hari sebelumnya.
"Saya baru mendengar suara tembakan senjata dan melihat orang-orang berlarian sambil mengangkat tangan mereka. Beberapa memasuki bank untuk bersembunyi," kata seorang saksi.
Sekitar pukul 20.00 GMT (03.00 WIB), Menteri Dalam Negeri Fred Matlang’i mengatakan kompleks tersebut telah diamankan aparat. "Situasinya sudah terkendali dan negara ini aman. Terorisme tidak akan mengalahkan kita,"
Kompleks yang dimaksid adalah kompleks yang menampung hotel mewah DusitD2 dan sejumlah pria bersenjata itu juga memasuki kompleks perkantoran di Distrik Westland, Kota Nairobi. Sedikitnya 21 orang dilaporkan ewas dan 28 lainnya cedera dalam serangan tersebut sementara 19 orang masih hilang.
Kelompok milisi Al Shabab yang berbasis di Somalia mengklaim berada di balik serangan tersebut. Melansir Reuters via Detik, melaporkan kelompok tersebut melakukans erangan itu sebagai tanggapan atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Hingga kini belum jelas berapa banyak penyerang yang terlibat, namun kepala kepolisian Kenya, Joseph Boinnet, mengatakan kepada kantor berita AFP jika ada lima teroris. Dan telah ada dua orang yang diduga kuat terlibat ditahan melalui sebuah razia.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta pun menjelaskan, sebanyak 700 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan aman. Dia menambahkan, setiap orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, dan eksekusi aksi keji ini akan diburu tanpa henti.
(rei)