DREAMERS.ID - Pertarungan pemilihan umum tahun depan menjadikannya tahun politik yang sudah memanas dari sekarang. Dan karena ada calon petahana yakni Joko Widodo, wajar jika pemerintah yang menjabat mendapat kritikan dari pihak lawan atau oposisi.
Namun hal menarik disampaikan oleh Wapres Jusuf Kalla jika kampanye negatif atau negative campaign adalah hal yang wajar dilakukan oposisi apalagi di tahun politik seperti sekarang ini dengan mengkritik pemerintah.
"Sekarang tahun politik, kalau menjelang pemilu tidak ada kritik itu bikan kampanye namanya. Dan itu penting. Negative campaign itu penting," kata Kalla, Rabu (19/12) mengutip Kompas.
Baca juga: JK Resmi Dukung AMIN, Apa Respon Ganjar dan Prabowo?
Ia menilai jika kampanye negatif menggunakan isu apapun secara tidak langsung juga menjadi pengingat bagi pemerintah agar tak salah langkah dalam membuat kebijakan. Dengna kata lain, kampanye-kampanye negatif itu justru jadi ‘pengarah’ pemerintah untuk kembali ke jalur yang benar.Tapi terlepas dari isu negatif, Jusuf Kalla mengatakan negara-negara lain saat ini memuji perekonomian Indonesia yang tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Pujian datang dari negara-negara peserta pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, Oktober lalu. Ada juga saat ia menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, September silam.
"Memang pertemuan IMD dan Bank Dunia di Bali itu semua memuji Indonesia. Saya di New York bertemu dengan para tokoh juga memuji Indonesia. Tetap jalan (perekonomiannya) walaupun berada di garis menengah," ujar Kalla.
"Tapi dalam negeri kami menerima apa adanya. Kami menjelaskan juga kalau ada sesuatu yang keliru. Itu tugas pemerintah memang untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat daripada apa yang diragukan," lanjut dia.
(rei)