DREAMERS.ID - Aksi perusakan atribut Partai Demokrat belakangan jadi pembicaraan hangat karena makin banyak pula pihak yang saling tuduh soal dugaan dalang otaknya. Kini tersangka berinisial HS itu telah diproses kepolisian setelah sebelumnya ditangkap oleh para simpatisan ketika merusak atribut di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (15/12) dini hari).
Dari video amatir yang beredar luas, HS memberi pengakuan jika dirinya disuruh oleh oknum simpatisan partai tertentu. Namun berdasarkan penyelidikan kepolisian, motif HS yang baru berusia 22 tahun itu tak lain adalah uang.
"Motif pelaku dijanjikan dibayar Rp150 ribu. Itu saja, tidak ada motif lain," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Inspektur Jenderal Polisi Widodo Eko Prihastopo.
Namun saat ditangkap oleh simpaisan, HS mengaku belum mendapatkan uang yang dijanjikan. "Ada seseorang, itu yang masih dalam rangka penyelidikan. Jadi dia (HS) dijanjikan. Kamu lakukan ini, saya bayar Rp150 ribu," ujar Kapolda lagi.
Baca juga: Demokrat Hengkang dan Resmi Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Ucapkan Selamat
Sebelumnya, pihak Partai Demokrat sempat mengatakan memiliki bukti kasus perusakan atribut partai tersebut. Namun kepolisian menegaskan jika pihaknya bekerja secara objektif dan sesuai fakta di lapangan. "Saya tegaskan, Polisi tidak bekerja dari pesanan atau suruhan. Kita berdasarkan kenyataan di lapangan, berdasarkan kerja penyidik," tegasnya.Dari kubu Demokrat sendiri, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keyakinannya jika Joko Widodo tidak terlibat dalam kasus ini. Calon petahana itu memang marak dikaitkan dengan perusakan atribut ini.
"Saya yakin & tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apapun. Pengungkapan yg jujur & lengkap justru akan "selamatkan" beliau *SBY*," kicau SBY lewat akun twitter @SBYudhoyono via Kompas.
Hal ini disampaikan SBY menanggapi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang menyebut oknum PDI-P dan Demokrat adalah pelaku perusakan bendera dan baliho Demokrat di Riau.
(rei)