DREAMERS.ID - PDI-P mengklaim telah mengetahui dan menanyakan pelaku pemasangan penyebaran poster serta stiker bergambar ‘Raja Jokowi’ yang jadi viral. Meski siapa sosok ‘sutradaranya’ masih jadi misteri, namun ada beberapa hasil penelusuran terkait gambar Jokowi dengan pakaian khas Raja Jawa dan logo banteng itu.
"Sudah ada, yang masang sudah ketahuan, yang pasang di lapangan ketahuan. Sudah ada, yang pasang di lapangan ketahuan, yang masang bertemu kita. Kita tanya, 'Kamu itu pasang gimana?'. (Dijawab) 'Disuruh dari pusat'," ungkap Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto.
Pemasang poster dan stiker tersebut tidak memberi jawaban jelas soal siapakah ‘pihak pusat’ yang ia sebutkan. Sementara pemasang juga mengatakan jika ia hanyalah pesuruh yang ditugaskan untuk memasang.
"Itu kan masang poster-stiker dikasih uang. Setiap satu poster ada yang Rp 10 ribu, ada yang Rp 5.000, Rp 25 ribu. Itu kan ada ribuan," sebut Bambang mengutip Detik.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Para pemasang itu juga mengaku sempat dikumpulkan untuk mendapat pengarahan atau briefing soal pemasangan. Mereka diminta memberikan alamat untuk dikirimkan atribut ‘Raja Jokowi’ yang nantinya membantu memasang atribut itu. PDI-P juga berhasil mengetahui adanya 3 gudang tersebar di daerah Jateng yang disiapkan untuk stok atribut ‘Raja Jokowi’."Di situ di gudang. Ada juga yang sudah siap pasang tapi belum terpasang. Ada di Magelang, Banyumas, Bumiayu. Ini bukan orang PDIP," terang Bambang.
"Sekali pasang, yang memasang dapat Rp 5 ribu, plus bambu dan tali Rp 10 ribu. Itu angka gede, belum percetakannya, pengangkutannya, dan lain lain. Melibatkan uang besar, tidak kurang Rp 3,5 miliar sampai Rp 4 miliar," ungkap Bambang saat ditemui di Semarang.
Pihak PDI-P sendiri saat ini memutuskan menurunkan poster tersebut meski terdapat logo partainya. Namun hal itu memang dilakukan karena PDI-P merasa tidak mencetak dan mengeluarkan atribut tersebut. Gambar Jokowi itu dinilai justru meendahkan karena Jokowi adalah calon presiden yang maju melalui pemilu, bukan dengan sistem monarki.
(rei)