DREAMERS.ID - Pelaku bom tiga gereja di Surabaya tersisa tiga jasad yang belum dimakamkan. Namun akhirnya ketiganya dijemput oleh keluarga dan dimakamkan setelah sekian lama tertahan di RS Bhayangkara.
Via Suara, tiga bomber tersebut adalah kepala keluarga atau sang ayah bernama Dita Oeprianto (46), dan dua anaknya, Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16) akhirnya dimakamkan.
Ketiganya berada di rumah sakit selama 11 hari karena beberapa faktor dan alasan yang diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
“Iya, jenazah diambil keluarganya dan dimakamkan di Sidoarjo," jelasnya, Jumat (25/5).
Tiga alasan teknis tersebut, yakni proses identifikasi berlangsung lama, tidak ada keluarga yang mengambil, dan warga menolak jenazah pelaku bom bunuh diri itu dimakamkan di sekitar rumah warga.Barung menggambarkan proses kerja tim dokter forensik dan DVI RS Bhayangkara. Menurutnya, butuh kejelian dan waktu untuk menyelesikan tes DNA terhadap Dita dan dua anaknya. Pasalnya, kondisi ketiga jasad sudah tak dikenali lagi dan nyaris hancur akibat ledakan bom.
"Jasad dicek betul. Kami cocokan DNA dengan data sekunder dan primer, karena jasad ini tak dikenali lagi, hancur akibat ledakan bom," terangnya.
Jenazah ketiganya dilaporkan dimakamkan di pemakaman Mr X milik Dinas Sosial yang terletak di Jalan A Yani, Sidoarjo. Sebelumnya, istri dan dua anak perempuan Dita sudah dimakamkan lebih dulu di tempat yang sama.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dita meledakkan diri di Gereja Panthekosta Jalan Arjuno Surabaya. Kemudian kedua anak lelakinya melakukan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Surabaya. Sedangkan istri dan dua anak perempuan Dita mekakukan bom bunuh diri di GKI Diponegoro.
(rei)