DREAMERS.ID - Prabowo Subianto telah diusung menjadi calon presiden oleh Partai Gerindra. Meski belum mendeklarasikan diri dengan alasan masih fokus bekerja, petahana Presiden Jokowi juga disinyalir pasti akan mencalonkan diri kembali.
Pertarungan keduanya pun akan kembali terulang. Namun ternyata Jokowi pernah punya niatan menjadikan pesaingnya itu menjadi pasangannya. Sayang rencana itu tertahan karena masalah internal.
Hal ini diceritakan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. Rencana ini pun sudah sampai ke Prabowo yang menindaklanjutinya dengan bertemu Jokowi.
Keinginan Jokowi itu tak bisa terwujud karena tidak ada kata setuju dari partai pendukung atau koalisi Jokowi. Menurut Romi sapaan Romahurmuziy, Jokowi ingin menggandeng Prabowo menjadi cawapres untuk menjaga keutuhan NKRI.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Demi NKRI, beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," kata Romi mengutip Liputan6.Apalagi, kata Romi, dalam ajang Pemilu 2019 yang diikuti sekitar 32 ribu calon legislatif dan mengkampanyekan Jokowi atau Prabowo, potensi perpecahan bukan tidak mungkin akan lebih besar.
"Akan ada 320 ribu caleg yang masing-masing mengampanyekan hanya dua kutub, Jokowi atau Prabowo. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya. Dan itu tak terjadi pada Pilpres 2014 karena pileg duluan," tegasnya.
(rei)