DREAMERS.ID - Situasi di Jalur Gaza yang jadi perbatasan Palestina dan Israel disebut akan pecah perang dalam waktu dekat, cepat atau lambat. Karena situasi makin memanas dan terkendali pasca aksi demo warga Palestina yang diwarnai bentrokan dengan pasukan Israel dan menimbulkan korban jiwa.
Membuat makin sensitif, Gedung Putih meminta para pemimpin Palestina untuk menjauhkan para demonstran dari perbatasan Gaza. Namun Gedung Putih tidak mengecam penggunaan kekerasan oleh pasukan Israel.
"Lihatlah situasi di Gaza," ujar Husam Zomlot, utusan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk Amerika Serikat. "Itu pantas mendapatkan kecaman paling keras dari pemerintah AS dan tindakan untuk menegakkan hukum internasional. Kami tidak melihat kecaman tersebut,"
Baca juga: Semakin Vokal Bela Palestina, eaJ Park Balas 'Ancaman' Donald Trump
Zomlot pula yang mengatakan jika suasana di Gaza tengah mendidih dan menyerukan pemerintah AS untuk memperbarui dukungannya bagi solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina."Semuanya mendidih di depan semua orang. Ini seperti panci presto. Ini akan meledak cepat atau lambat. Kita tak bisa menunggu," ujar Zomlot mengutip Detik.
Kantor Zomlot menghentikan kontak dengan tim Gedung Putih yang menyusun rencana untuk solusi konflik Israel-Palestina, setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
(rei)