DREAMERS.ID - Satu lagi berita viral yang dilahap netizen karena unik dan jarang terjadi. Bencana longsor yang menimpa daerah Puncak dan Bogor menelan korban yang masih terus bertambah dan beberapa belum ditemukan di dalam timbunan tanah.
Kesulitan dengan medan dan peralatan, tersebar berita serta dokumentasi seorang anggota TNI dari satuan Kopassus memanfaatkan ilmu tenaga dalam yang diklaim termasuk bela diri untuk mendeteksi lokasi korban di bawah timbunan. Namun ternyata hal itu bisa terjadi dengan penjelasan secara ilmiah.
Fisikawan LIPI Pardamean Sebayang, melalui laman Detik mengatakan jika pemanfaatan tenaga dalam yang dilakukan anggota Praka Pujiono itu adalah penerapan gelombang elektromagnetik. Hal itu bisa dilakukan dengan pemusatan pikiran.
"Jadi sebenarnya, itu kan orang konsentrasi itu dengan memusatkan pikiran, jadi ada frekuensi nanti itu, gelombang elektromagnetik," kata Perdamean, Selasa (6/2). "Tapi itu memang ada, tapi yang secara fisika, ya gelombang elektromagnetik,
Baca juga: Kronologi Longsor Jakarta Timur yang Ditinjau Langsung Oleh Gubernur Anies
Dia mengatakan pemusatan konsentrasi dengan teknik tertentu dapat dikonversi hingga menghasilkan gelombang elektromagnetik. Gelombang yang dipancarkan Praka Pujiono di daerah Cijeruk itu kemudian mendeteksi posisi keberadaan korban yang tertimbun tanah longsor. Analoginya seperti alat sonar yang dipakai untuk mendeteksi panas suatu benda."Ya, betul (memancarkan gelombang elektromagnetik). Jadi terpantul lagi gelombang elektromagnetik itu ke dia," ujar dia. "Kan itu ada frekuensinya. Cuma zaman sekarang sudah zaman teknologi, sebenarnya sudah ada detektor. Cuma dia tak pakai alat,"
Lebih lanjut, kemampuan memancarkan gelombang elektromagnetik sebenarnya bisa dilakukan dengan latihan. Namun tidak menutup kemungkinan pula bisa didapatkan melalui faktor keturunan. Sebelumnya diberitakan, Praka Pujiono mendeteksi posisi korban dengan tenaga dalam dan menduga satu titik tempat korban tertimbun untuk selanjutnya digali oleh ekskavator dan cangkul.
Tim pencari kemudian menemukan tiga korban meninggal tertimpa longsoran pada pukul 09.40 WIB tadi. Tiga korban yang ditemukan adalah Nani (30), dan dua anaknya, Aurel (2) serta Aldi (9).
(rei)