DREAMERS.ID - Johannes Marliem, sosok yang kerap disebut dalam persidangan kasus korupsi e-KTP mengehebohkan pemberitaan karena dikonfirmasi oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meninggal dunia di Amerika Serikat.
"Benar, yang bersangkutan, Johannes Marliem, meninggal dunia, tapi kami belum dapat informasi yang lebih rinci, karena terjadinya di Amerika," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/08).
Meski masih belum bisa memberikan rincian penyebab kematiannya, ada topik heboh yang juga diberitakan media Los Angeles. Pasalnya, di lingkungan rumah yang disewa Johannes dan dilaporkan jadi TKP tewas dirinya, juga terjadi insiden penembakan yang melibatkan kehadiran polisi, FBI dan CIA.
Baca juga: Mengapa Seluruh Warga Jakarta Wajib Cetak Ulang E-KTP Tahun Depan?
“Baku tembak terjadi di lingkungan rumah mewah di Los Angeles,” sebut Juru Bicara Kepolisian Los Angeles Josh Rubenstein dikutip Daily Mail. Polisi terpaksa menembakkan banyak peluru untuk mempertahankan diri dan melemparkan gas air mata. Pelaku penembakan tewas di rumah mewah milik Tamme McCauley, mertua aktor Joseph Gordon Levitt, namun tidak jelas penyebab kematiannya.Meski disebutkan empat rumah lain di kawasan tersebut dievakuasi, tidak ada keterangan jelas mengenai kematian Johannes Marliem yang tinggal tak jauh dari lokasi penembakan. Laman Daily Mail sendiri menulis penembakan di rumah McCauley itu adalah pertengkaran pria 50 tahun dengan kekasihnya.
Johannes Marliem sendiri adalah pemasok alat pengenal sidik jari atau automated fingerprint identification system (AFIS) ke konsorsium penggarap proyek e-KTP.
Dari Johannes yang juga Direktur Biomort Lone LLC itulah, penyidik KPK banyak mendapat bukti rekaman serta aliran uang e-KTP ke DPR dan pejabat Kemendagri dari mega korupsi yang merugikan negara Rp 2.3 triliun itu.
(rei)