DREAMERS.ID - Kabar terbaru dari kasus pembacokan ahli IT ITB, Hermansyah, beredar sebuah pesan WhatsApp dari seorang rekan bernama Teuku Gandawan berdasarkan penurutan Irina yang adalah istri Hermansyah. Lokasi penyerangan berdasarkan jejak darah yang bercucuran di jalan berada di batas antara Lajur 4 (lajur cepat mendahului/lajur paling kanan) dengan Lanjur 3.
Kronologi berjudul "Update Dugaan Kronologis v2 (sesuai Penuturan Irina pada 11 Juli 2017" itu dibagikan pada Jumat (13/7) sekitar pukul 05.40 WIB dan dikonfirmasi oleh Gandawan yang juga direktur salah satu perusahaan swasta kepada Antara News. "Benar," katanya.
Hermansyah yang dibacok masih memberi komen di salah satu grup WhatsApp pada pukul 01.10, Senin dini hari. Hermansyah bersama Irina berkeliling kota Jakarta dan kembali pulang menuju depok sekitar pukul 02.45. Berikut adalah kronologi selanjutnya:
Baca juga: Simak Lagi Fakta-fakta Penembakan Mencekam Kelompok John Kei di Green Lake City
Sekitar pukul 03.00-03.10 WIB
- Setelah terjatuh dengan luka pukul dan tusuk, korban Hermansyah masih bisa berdiri dan mengambil posisi untuk duduk pada kursi supir.
- Petugas Jasa Marga lalu meminta agar posisi mobil korban dipindahkan ke sisi kiri jalan.
- Irina meminta pertolongan petugas Jasa Marga untuk memindahkan tubuh Hermansyah yang penuh luka ke kursi belakang. Tidak jelas apa alasannya, dari semua petugas tak seorangpun yang membantu. Akhirnya Irina membopong sendiri Hermansyah dari kursi depan ke kursi belakang.
- Lalu Irina mengambilalih kemudi dan memindahkan posisi Mobil1 ke sisi kiri jalan.
- Mobil4 dan Mobil5 juga menyusul pindah ke sisi kiri jalan di depan Mobil1.
Sekitar pukul 03.10-03.30 WIB
- Irina meminta bantuan kepada petugas Jasa Marga untuk segera memanggilkan Polisi dan Ambulans.
- Setelah menunggu sekitar 20 menit, akhirnya datang satu mobil emergency tol (Mobil6) yang ternyata bukan mobil ambulans.
- Melihat kenyataan ini dan melihat kondisi Hermansyah yang semakin lemah, Irina bertanya kepada petugas Jasa Marga rumah sakit terdekat. Namun tidak ada jawaban dari petugas Jasa Marga, hanya ada saran agar menunggu polisi.
- Petugas Jasa Marga meminta untuk menunggu polisi dan mencegah Irina menyalakan mobil. Melihat kondisi Hermansyah yang terus memburuk, Irina memutuskan untuk meninggalkan lokasi dengan membawa sendiri Mobil1 menuju RS Hermina Depok tanpa ditemani petugas Jasa Marga.
Sekitar pukul 03.30-03.45 WIB
- Irina melarikan Mobil1 menuju RS Hermina Depok dengan mengambil jalur exit pintu Cijago.
- Pada pintu tol Cijago petugas sempat bertanya apa yang terjadi karena mobil berlumuran darah dan Irina juga melakukan pembayaran dengan e-toll card yang juga mengandung bercak darah. Namun Irina cuma meminta petugas agar mempercepat proses transaksi dan segera membuka pintu.
- Mobil selanjutnya masuk ke jalan Juanda dan di persimpangan dengan jalan Margonda sempat berhenti, karena Irina ingin memastikan apakah ada petugas polisi lantas yang berjaga pada pos yang ada di sudut persimpangan jalan. Namun karena kosong, mobil dipacu kembali dengan kecepatan tinggi menuju RS Hermina Depok.
Sekitar pukul 03.45-03.55 WIB
- Irina sampai di UGD RS Hermina Depok dan mengurus penyerahan korban Hermansyah ke petugas UGD.
- Irina memarkir mobil korban di area parkir di belakang RS Hermina Depok. Data waktu mengacu kepada timestamp handphone Irina yang dipanggil lewat handphone Hermansyah karena sempat tidak terlihat posisinya dalam kegelapan.
Namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian mengenai kebenaran kronologi di atas.
(rei)