DREAMERS.ID - Serangan mematikan secara massal menghebohkan Suriah pada Selasa (4/4) lalu. Tepatnya di Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, terjadi serangan gas kimia beracun yang menewaskan puluhan orang dalam waktu singkat.
Melansir Detik, serangan tersebut berasal dari gas sarin yang jadi pembunuh massal serta memiliki kekuatan membunuh yang jauh lebih besar dari racun sianida. Dari informasi militer Amerika Serikat, sarin memiliki kekuatan 81 kali lebih beracun dari sianida. Serta 543 kali lebih kuat dari klorin.
Baca juga: Dikejar Waktu, Seperti Ini Kondisi Luluh Lantak Gempa Turki-Suriah yang Renggut 3.500 Jiwa
Sarin memiliki umur simpan yang pendek sehingga biasanya disimpan dalam bentuk 2 senyawa. Senyawa ini juga biasa digunakan sebagai senjata perang dengan penyemprot dalam bentuk cairan atau aerosol dalam bom kimia.Sarin tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa namun mampu menyebar dengan sangat cepat. Uap sarin tak bertahan lama di udara, namun bisa sangat mematikan jika terhirup. Efek terburuk adalah kematian, tergantung dari banyaknya kandungan sarin di udara dan berapa lama orang tersebut terpapar.
Laporan terkini menyebutkan sudah 80 orang meninggal dunia, di mana 26 orang di antaranya adalah anak-anak. Mengecam serangan ini, Donald Trump menuding Presiden Suriah Bashar Al-Assad menjadi dalang dan memerintahkan puluhan rudal Tomahawk ditembakkan ke Suriah.
(rei)