DREAMERS.ID - Tepat pada Hari Musik Nasional yang diperingati pada 9 Maret, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah orang yang terlibat dalam industri musik Tanah Air di Istana Negara pada Kamis (9/3) pagi. Dalam pidatonya Jokowi menyebut akan mewajibkan seluruh media nasional baik televisi, radio maupun media yang berbasis digital untuk memutarkan lagu nasional. Hal tersebut dilakukan agar musik nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Dan kita ingin musik kita mendominasi semua tempat, ruang dan semua kalangan dan bukan musik-musik dari Barat atau negara lain. Ini lah yang terus kita upayakan agar menjadi tuan rumah menjadi di negara sendiri," ucap Jokowi mengutip Okezone.
Ia sangat setuju jika pemerintah juga mengeluarkan regulasi yang mewajibkan penayangan musik nasional di semua media, tempat perbelanjaan sampai lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat layaknya tempat pariwisata dan layanan transportasi.
"Saya setuju ini dibuat Perpres agar musik nasional full dan ini akan diputar di semua radio, TV dan mall. Tapi saya belum tahu ini lewat Perpers atau Keppres nanti," terangnya.
Baca juga: Agak Di Luar Nurul, Jokowi Ungkap Kaesang Telah Minta Restu Masuk PSI?
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf juga telah diperintahkan untuk merancangkan regulasi yang mewajibkan pemutaran musik nasional tersebut agar diputuskan bisa diatur oleh Perpres atau Keppres."Bapak ibu masih ingat Mas Triawan enggak? Itu nanti yang ngurus dan saya akan minta semua TV dan radio memutarkan lagu nasional dan kebangsaan tapi tidak tengah malam. Harus jam prime time!," tegas Jokowi.
Menutup sambutannya, Jokowi pun menyanyikan lagu daerah yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan akan menekan pemilik media untuk memutarkan lagu-lagu karya anak bangsa.
"Kan kita semua pasti senang misalnya pas waktu prime time ada lagu nasional. Paling enggak ada lagu nyiur melambai pukul 19.00 WIB. Misalkan kita pulang kantor kita mendengar lagu 'tanah airku Indonesia, negeri elok amat ku cinta'," tutup Jokowi.
(dits)