DREAMERS.ID - Setelah kudeta yang dilakukan pihak militer dan menewaskan sedikit 161 orang, pemerintahan Turki melakukan pembersihan besar-besaran terkait pihak yang diduga berhubungan dengan aksi penggulingan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang gagal itu.
Namun ternyata Turki tidak melakukannya di dalam negeri saja, tapi juga berusaha menutup beberapa sekolah di Indonesia yang diduga memiliki hubungan dengan LSM Turki, PASIAD. Turki menyebut PASIAD adalah perpanjangan tangan dari FETO yang dipimpin oleh Fethulleh Gulen, sosok yang dituduh berada di balik kudeta dan telah dianggap teroris.
Kedutaan Besar Turki pun merilis 9 sekolah di Indonesia dan memintanya untuk ditutup. Antara lain adalah Pribadi Bilingual Boarding School di Depok dan Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding Schol di Kalimantan Selatan.
Hal ini langsung ditanggapi keras oleh salah satu pihak sekolah yaitu Kharisma Bangsa. Juru Bicara Hidayat mengatakan sekolah yang berdiri sejak 2006 itu sudah tidak memiliki hubungan lagi dengan PASIAD sejak 2015.
"Kami sudah tidak bekerja sama lagi dengan PASIAD," ujar Hidayat mengutip CNN. "Rekam jejak sekolah kami sejak 2006 sudah menghasilkan lulusan berprestasi di berbagai bidang. Jika dikatakan teroris, teroris seperti apa?"
Hidayat keberatan dengan sikap Turki yang seenaknya mengintervensi kedaulatan Indonesia untuk kepentingan negaranya sendiri dan menuntut penjelasan dari Kedubes Turki. Selepas kudeta gagal tersebut, Turki memang telah menutup 1.043 sekolah swasta, 1.229 lembaga dan yayasan amal, 15 universitas hingga 35 institusi media.
Jubir Kemenlu RI Arrmanatha Nasir pun mengatakan jika Indonesia tidak pernah ikut campur dalam masalah dalam negeri negara lain namun akan tetap mencari tahu kebenaran informasi yang dilayangkan pihak Turki tersebut.
(rei)