DREAMERS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat punya cara sendiri memantau partisipasi warga pada pilkada serentak 9 Desember 2015. KPU membentuk tim ad hoc yang bertugas mencatat pemilih yang tidak hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan tak menggunakan hak pilihnya. Catatan tersebut akan menjadi bahan evaluasi KPU.
"Di daerah tertentu yang tingkat kehadirannya dramatis (rendah) kita akan list dan kita akan catat kemudian kita akan evaluasi apa yang terjadi," kata Ketua Divisi Data Program dan Perencanaan KPU Provinsi Jawa Barat, Ferdiman di Bandung, Selasa (8/12).
Dia menjelaskan, langkahnya mencatat pemilih yang tidak hadir bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih di pelaksanaan pilkada serentak berikutnya. "Intinya jangan ada warga yang ketidakhadirannya ke TPS karena tidak tahu atau karena memang mereka dihambat. Nah ini yang harus kita antisipasi," ucap dia.
Baca juga: Hasil Akhir Quick Count Pilkada Serentak di 3 Wilayah Pemilu Gubernur Pulau Jawa
Dia mencontohkan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 di mana tingkat partisipasi di Bekasi hanya 46 persen. "Lebih banyak yang tidak hadir ini ada apa, kalau banyak yang hadir itu normal, saya khawatir informasi tidak sampai atau ada proses lain. Follow up kalau informasi banyak yang tidak hadir kita harus mengevaluasi di daerah tersebut," jelasnya.Hingga saat ini, persiapan pelaksanaan pilkada serentak di delapan wilayah di Jawa Barat sudah mencapai 99 persen. Mulai dari logistik pilkada yang sudah didistribusikan, alat kelengkapan TPS dan alat screaning yang sudah siap, hingga kesiapan SDM.
Pihaknya yakin dengan sinergisitas bersama pihak terkait, pelaksanaan pilkada di delapan kabupaten dan kota bisa berjalan lancar. "Dan perlu dicatat hak pilih kita bersifat partisipasi aktif, artinya tidak bisa dipaksa namun kami berharap warga bisa menggunakan hak pilihnya nanti," pungkasnya. [noe]