DREAMERSRADIO.COM - Pasca tragedi jatuhnya crane konstruksi pembangunan Masjidil Haram di Mekkah, kini pembangunan masjid terbesar di dunia tersebut tengah menjadi sorotan publik. Indonesia pun menjadi salah satu yang mengkritik.
Hal ini dikarenakan ada 7 calon haji asal Indonesia yang menjadi korban tewas insiden yang terjadi pada Jumat (11/09) malam itu. Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama, Agus Sunyoto pun angkat bicara.
“Ketika musim haji, seharusnya pembangunan dihentikan, tidak diteruskan begitu. Ini kan (menyangkut) keselamatan banyak orang. Akhirnya ketika terjadi kecelakaan kerja, jemaah yang jadi korban, banyak,” ujar Agus mengutip BBC.
Pembangunan Masjidil Haram juga menuai kritikan karena dianggap menghilangkan peninggalan sejarah untuk memperluas area masjid. Agus Sunyoto mengatakan rumah istri pertama Nabi Muhammad SAW dijadikan WC umum yang mampu menampung 1.400 orang.
Baca juga: Begini Kronologi Mobil yang Tabrak Masjidil Haram, Supir Diduga Mabuk
Masjidil Haram memang mengalami peningkatan kapasitas yang pesat. Sejak 2012, masjid itu mampu menampung 3 juta jamaah, ditargetkan pada 2020 nanti mega proyek tersebut selesai dan mampu menampung 4 juta umat muslim dunia.Walaupun begitu, beberapa calon jamaah haji yang berada di lokasi kejadian mengaku tidak trauma dan merasa aman pasca insiden tersebut.
“Kalau ingat kejadian itu, saya mau menangis rasanya. Tapi, Alhamdulillah saya nggak khawatir. Karena saya yakin kita pasti dilindungi Allah. Lalu pemerintah Arab Saudi juga pasti telah melakukan koreksi sana-sini, katanya." ujar Syaiful Azwar, WNI yang berada 15 meter dari lokasi jatuhnya crane.
(rei)