DREAMERSRADIO.COM - Terdamparnya ratusan pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar di Aceh sejak pekan lalu tak terlepas dari maraknya kasus pembantaian yang dilakukan oleh kelompok mayoritas gerakan Anti Islam yang terdapat di Myanmar. Menanggapi hal ini, pemimpin gerakan agama Buddha di Myanmar Biksu Ashin Wirathu pun angkat bicara.
Dalam wawancara terbarunya dengan Los Angeles Times yang dirilis pada Minggu (24/5) lalu Biksu Ashin Wirathu mengatakan secara terang-terangan bahwa kaum muslim Rohingya yang merupakan minoritas di Myanmar adalah musuh terbesar mereka.
“Banyak orang Islam menghancurkan negara kami, masyarakat kami dan agama Buddha,” kata Biksu berusia 46 tahun tersebut.
Menurutnya lagi, apa yang dilakukannya bersama gerakan yang dinamakan kelompok 969 itu adalah sebuah upaya untuk mempertahankan negara Myanmar karena mereka sudah menganggap masyarakat Muslim sebagai musuh utama. Bahkan, Biksu Ashin Wirathu juga menyebut warga Muslim Rohingya sebagai ular dan anjing gila.
Baca juga: Kuil Kucing Yang Menggemaskan Namun Menyimpan Misteri Menyeramkan
Di artikel yang sama, Los Angeles Times juga menuliskan bahwa Biksu Ashin Wirathu adalah sosok yang dirasa paling bertanggungjawab tentang apa yang kini terjadi dan dialami oleh ribuan pengungsu etnis Rohingya lainnya yang berusaha melarikan diri ke Thailand dan Malaysia.Apa yang dilakukan oleh Biksu Ashin Wirathu dan Gerakan 969-nya kini telah menuai protes dari banyak pihak di seluruh dunia. Gerakan tersebut dilaporkan sebuah lembaga kemanusiaan telah melakukan kejahatan genosida dan diskriminasi agama sejak tahun 2012 dan tercatat setidaknya sudah lebih dari 100 ribu orang Muslim dari etnis Rohingya yang bermukim di bagian barat Rakhine, Myanmar menjadi korban.
Majalah TIME pada tahun 2013 bahkan secara kontroversial memuat wajah Biksu Ashin Wirathu di halaman depan mereka dengan judul tema yang membahas teroris Buddha yakni ‘The Face Of Buddhist Terror’.
(Syf)