DREAMERS.ID - Rumah semi-basement atau 'banjiha' dalam bahasa Korea, merupakan tempat tinggal yang dibangun setengah di bawah permukaan tanah. Banjiha kembali menjadi sorotan karena ironi dari bencana banjir bandang Seoul awal pekan ini, yang menelan korban meninggal dunia.
Melihat dari sejarahnya, banjiha awalnya diperlukan untuk dibangun di setiap bangunan pada tahun 1960-an sebagai tempat perlindungan serangan udara. Pada tahun 1970-an, kode bangunan diubah dan ruang-ruang tersebut menjadi pilihan perumahan yang terjangkau bagi penduduk perkotaan berpenghasilan rendah.
Dengan sedikitnya cahaya matahari, dan pertukaran udara melalui jendela kecil, rumah yang sering lembap, posisi lebih rendah dari jalanan, dan berjamur sangat rentan terhadap kerusakan akibat banjir yang bisa seketika menenggelamkannya. Persis seperti yang diperlihatkan dalam film box office, Parasite.
Dikutip dari Korea Herald, menurut data sensus 2020, sebanyak 327.000 keluarga tinggal di rumah semi-basement di seluruh Korea Selatan, terhitung 2 persen dari total keluarga di negeri ginseng. Dari mereka, sebagian besar sekitar 96 persen tinggal di Seoul dan sekitarnya.
Setelah hujan lebat pada tahun 2010, Pemerintah Metropolitan Seoul, mengumumkan bahwa mereka akan membatasi izin bangunan untuk bangunan dengan perumahan semi-basement.
Sekarang, setelah kematian tragis akibat banjir bandang awal minggu ini di tempat tinggal semi-basement, kota Seoul telah mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap menghapus tipe perumahan tersebut.
Melansir laman Korea Herald, tiga anggota keluarga yang tinggal di semi-basement di Sillim-dong, Distrik Gwanak, Seoul ditemukan tewas karena terperangkap arus air yang kencang. Seorang wanita berusia 50-an yang tinggal bersama ibunya di rumah semi-basement di Sangdo-dong, Distrik Dongjak, juga tewas dalam banjir tersebut.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Berdasarkan keterangan polisi, keduanya awalnya berhasil melarikan diri dari rumah mereka, tetapi wanita berusia 50 tahun itu kemudian tenggelam setelah dia kembali ke rumah untuk menyelamatkan kucing peliharaannya.
Pemerintah kota akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat untuk merevisi Undang-Undang Bangunan yang mengatur rumah semi-basement untuk hunian. Ini juga secara bertahap akan mendorong penghuni yang saat ini tinggal di rumah semi-basement untuk pindah dalam rentang 10 hingga 20 tahun.
Pemilik bangunan akan disubsidi untuk renovasi atau akan ditawarkan pilihan untuk menjual properti kepada pemerintah kota. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi juga berjanji untuk membuat langkah-langkah untuk melindungi kelompok rentan dengan lebih baik.
"Kami akan meninjau langkah-langkah mendasar untuk melindungi keselamatan dan kehidupan orang-orang yang hidup dalam kondisi buruk," kata Menteri Pertahanan Won Hee Ryong pada kunjungannya ke lingkungan di Distrik Dongjak.
Tetapi beberapa kelompok sipil sangat kritis, menilai bahwa langkah-langkah ini hanyalah pengulangan dari upaya sebelumnya yang tidak berhasil. Mereka juga menyatakan keprihatinan bahwa pembatasan lebih lanjut dapat mengurangi pilihan perumahan untuk keluarga berpenghasilan rendah.
"Agar mereka (penghuni rumah semi-basement) pindah dari rumah mereka saat ini, harus ada pasokan perumahan sewa umum yang cukup." kata Choi Eun Young, kepala Pusat Penelitian Kota dan Lingkungan Korea (KOCER).
Ia menambahkan, "Selain itu, pemerintah harus terlebih dahulu melakukan penyelidikan besar-besaran tentang kondisi tempat tinggal mereka sebelum memperkenalkan tindakan selanjutnya."
(mth)
Share 
