Penuduh selanjutnya, B, mengklaim Park Hye Soo melakukan kekerasan bahkan memaki ayahnya. Dispatch menganalisis beberapa pesan teks antara B dan Park Hye Soo, dan tidak menemukan bahasa yang kasar. Namun, pesan teks yang bisa berhubungan dengan bullying di ruang karaoke tidak bisa dipulihkan.
Beberapa pesan yang dikirim oleh Park Hye Soo ke B pada Agustus 2010 dipulihkan. Seperti berikut ini.
Park Hye Soo: Aku akan pergi ke ruang belajar lagi hari ini ~ Apakah kamu berbicara dengan nenek mu?
Park Hye Soo: Haruskah aku membawa buku sejarah kelas 8 atau pelajaran sosialku dan pergi? Apakah kamu ingin belajar bersama?
Park Hye Soo: Ah. Aku memiliki kelas akademi sampai 7:20 ㅜㅜ
Park Hye Soo: Lalu apakah kamu ingin pergi ke ruang belajar setelah akademiku selesai?
Dispatch menyebut kesalahpahaman kecil bisa menyebabkan awal ketidaksepakatan antara B dan Park Hye Soo.
B: Kami seharusnya pergi ke ruang belajar, dan kemudian pergi karaoke dengan yang lain.
B: Tapi kamu tidak memberi tahu kami, dan pergi ke karaoke dengan grup lain?
B: Baru saja, aku mengkhawatir kamu dan memanggil nama mu.
B: Tapi kamu mengabaikanku dan tidak memperhatikan, dan hanya berbicara dengan orang lain saja.
Park Hye Soo: Bukan itu yang terjadi. Ponselku mati, dan aku menyalakannya saat sampai di rumah.
Park Hye Soo: Aku pergi ke karaoke karena yang lain menungguku
Park Hye Soo: Aku sangat menyesal atas apa yang terjadi sebelumnya. Aku tidak waras karena XX (siswa lain).
Dispatch menunjukkan bahwa B tidak memanggil Park Hye Soo sebagai unnie, melainkan memanggilnya "Hye Soo-ya". Namun, Dispatch juga menyatakan bahwa tidak mungkin menyimpulkan jenis hubungan B dan Park Hye Soo dari pesan-pesan ini. Dispatch telah meminta analisis kedua atas pesan-pesan mereka sebelumnya.
Dispatch menghubungi empat orang yang hadir pada dugaan insiden B dipukul di depan 20 siswa. Dispatch menyimpulkan empat hal:
1. Park Hye Soo tidak ada di ruang karaoke.
2. Siswa C adalah orang yang melakukan penyerangan.
3. Park Hye Soo bergabung dengan grup saat mereka berada di taman bermain.
4. Siswa laki-laki D melakukan penyerangan di taman bermain.
Secara khusus, dua orang menyatakan bahwa serangan di taman bermain itu dipimpin oleh seorang laki-laki, bukan perempuan. Seorang individu juga menyatakan bahwa B dan D berdamai segera setelah insiden taman bermain, dan keduanya bahkan memposting foto bersama di media sosial.