DREAMERS.ID - Pengaduan yang diajukan mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, terhadap sejumlah petinggi HYBE atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Jaringan Informasi dan Komunikasi, resmi ditutup tanpa pengiriman berkas ke kejaksaan.
Keputusan ini menambah daftar panjang sengketa hukum antara Min Hee Jin dan HYBE yang berujung pada penutupan kasus.
Menurut laporan Ten Asia pada 6 November 2025, Kepolisian Yongsan Seoul pada 14 Oktober lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan (tidak mengirim berkas) pengaduan Min Hee Jin terhadap Park Ji Won (mantan CEO HYBE) dan Park Tae Hee (Chief Communication Officer HYBE).
Min Hee Jin menuduh keduanya melakukan forensik sewenang-wenang terhadap laptop kerja miliknya dan membocorkan isi pesan KakaoTalk ke pihak luar.
Dalam pernyataan resminya, HYBE membantah tuduhan tersebut. Perusahaan menyatakan bahwa Min Hee Jin tidak pernah mengembalikan laptop kerja yang bersangkutan. HYBE juga menegaskan bahwa akses terhadap email Min Hee Jin dilakukan dalam rangka proses audit internal yang sah sesuai kewenangan perusahaan.
Hasil penyelidikan polisi menunjukkan tidak adanya bukti yang menguatkan bahwa Min Hee Jin menyerahkan laptop tersebut kepada perusahaan pada Agustus 2022. Selain itu, akses HYBE terhadap email Min Hee Jin dinilai berada dalam batas kewenangan yang wajar selama proses audit.
Ini bukan kali pertama Min Hee Jin menghadapi penutupan kasus. Pada Juli 2024, ia mengajukan gugatan terhadap lima eksekutif HYBE atas dugaan audit ilegal. Namun, karena kurangnya bukti yang memadai, kasus tersebut juga ditutup tanpa pengiriman berkas.
Perseteruan antara Min Hee Jin dan HYBE yang bermula sejak April 2024 terus menjadi sorotan publik K-pop. Meski demikian, keputusan polisi terbaru ini memperkuat posisi HYBE dalam sengketa hukum yang berlarut-larut.
(fzh)
Share 
