DREAMERS.ID - Aktor sekaligus mantan pemain bisbol Choi Hyun Wook menyampaikan permintaan maaf setelah lemparannya dalam acara pembukaan pertandingan bisbol memicu kontroversi.
Lemparan tersebut mengarah ke kepala seorang anak yang bertugas sebagai pemukul seremonial (ceremonial batter) dalam acara tersebut.
Pada 13 Oktober, GOLDMEDALIST mengeluarkan pernyataan resmi terkait kontroversi ini. “Choi Hyun Wook merasa bertanggung jawab atas situasi yang terjadi setelah acara pembukaan. Kami sangat menyesal telah membuat khawatir semua pihak yang hadir di lokasi,” ujar agensi tersebut.
Mereka menambahkan, “Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pemukul seremonial dan walinya yang pasti terkejut dengan kejadian tak terduga ini.”
Agensi menyatakan bahwa mereka telah menghubungi wali anak tersebut melalui pihak klub bisbol untuk menyampaikan surat permintaan maaf. “Kami bersyukur anak tersebut dan keluarganya telah memahami situasi ini dengan besar hati,” tambah mereka.
Sebelumnya pada 10 Oktober melalui platform Bubble, Choi Hyun Wook juga secara pribadi menyampaikan pesannya kepada penggemar terkait insiden tersebut. Ia menulis, “Aku sangat gugup saat lemparan seremonial kemarin, jadi bolanya meleset. Aku berencana untuk meminta maaf kepada anak yang menjadi batter dan orang tuanya hari ini atau besok.”
"Aku mendukung Samsung dan semua tim. Aku rasa aku hanya bersemangat untuk menonton pertandingan secara langsung untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Jika seorang pemain muda berdiri di sana, seharusnya aku melempar bola dengan perlahan dan hati-hati, tetapi aku tidak terpikir untuk melakukannya karena aku sangat gugup. Aku sungguh-sungguh minta maaf."
Kejadian ini terjadi pada 9 Oktober lalu di Incheon SSG Landers Field, saat Choi Hyun Wook tampil sebagai pelempar seremonial dalam pertandingan pembuka babak playoff antara Samsung Lions dan SSG Landers dalam ajang “2025 Shinhan SOL Bank KBO Postseason”.
Dalam momen tersebut, bola yang dilemparkan Choi Hyun Wook mengarah ke kepala anak yang sedang bersiap sebagai pemukul, meskipun tidak menyebabkan cedera. Insiden ini memicu kritik terkait kurangnya pengelolaan keselamatan selama acara seremonial tersebut.
(fzh)