DREAMERS.ID - HYBE memberikan pernyataan resmi terkait penggeledahan yang dilakukan oleh kejaksaan di kantor pusat mereka. Penggeledahan ini terkait dengan kasus dugaan penggunaan informasi rahasia oleh mantan karyawan untuk meraup keuntungan besar.
Pada 30 Mei, seorang perwakilan HYBE menyatakan kepada Xports News, "Kami bekerja sama dengan otoritas penegak hukum terkait permintaan data sehubungan dengan tindakan seorang mantan karyawan." Pernyataan ini merujuk pada penggeledahan yang dilakukan oleh Kejaksaan Distrik Selatan Seoul pada 29 Mei.
Penggeledahan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan terhadap seorang mantan karyawan HYBE, yang disebut sebagai A, yang diduga menggunakan informasi rahasia untuk memperoleh keuntungan sebesar 240 juta won (sekitar Rp2,8 miliar).
Menurut sumber di kalangan hukum, A diduga membeli saham YG Plus pada Januari 2021 setelah mengetahui rencana investasi HYBE (saat itu masih bernama BigHit Entertainment) ke perusahaan tersebut. A kini telah mengundurkan diri dari HYBE.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan Korea Selatan tengah menyelidiki dugaan transaksi tidak wajar yang melibatkan Ketua HYBE, Bang Si Hyuk. Penyelidikan ini terkait dengan proses penawaran umum perdana (IPO) HYBE pada 2019, di mana Bang diduga membuat kesepakatan dengan seorang kenalan untuk berbagi keuntungan dari penjualan saham melalui dana investasi swasta. Bang disebut menerima sekitar 400 miliar won (sekitar Rp4,7 triliun) dari kesepakatan tersebut.
Selain itu, Kepolisian Seoul juga turut menyelidiki kasus ini. Pada 28 Mei, Unit Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul mengajukan surat perintah penggeledahan terhadap HYBE dan pihak terkait lainnya.
HYBE menyatakan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan.
(fzh)
Share 
