DREAMERS.ID - SM Entertainment telah merilis video YouTube baru berjudul “SM 3.0: Strategi Monetisasi IP,” yang merinci strategi monetisasi IP (kekayaan intelektual) mereka untuk mengimplementasikan SM 3.0.
CFO (Chief Financial Officer) SM Entertainment Jang Cheol Hyuk menjelaskan, "Monetisasi IP SM sebagian besar terdiri dari 'Bisnis IP Primer' dan 'Bisnis IP Derivatif.' Bisnis IP primer mengacu pada fondasi bisnis hiburan seperti musik digital, album fisik, konser, dan manajemen artis."
"Bisnis IP turunan mengacu pada bisnis yang memberikan sumber keuntungan tambahan dari hasil IP Primer, yaitu MD (merchandise), lisensi IP, fan platform, dan bisnis konten video."
Ia melanjutkan, "Pertumbuhan SM selama ini terpusat pada bisnis IP Primer. Identitas pemimpin pasar yang tak tertandingi dan daya saing di bisnis utama telah menjadi kekuatan pendorong di belakang tingkat pertumbuhan 30 persen per tahun meskipun perubahan cepat yang terjadi di pasar selama tiga tahun terakhir."
"Serta keterbatasan struktural dalam perusahaan. Kami berencana untuk melakukan lompatan ke depan di era SM 3.0 berdasarkan kekuatan pendorong yang unik."
CFO Jang Cheol Hyuk menyatakan, “Target penjualan untuk tahun 2025 di bawah SM 3.0 adalah 1,2 triliun won, dengan laba operasi 35 persen. Sasaran ini akan dicapai dengan menyelesaikan masalah dari SM 2.0 dan strategi monetisasi IP.”
Mereka mencantumkan tujuan-tujuan berikut:
1. Peningkatan segera dalam laba operasi dengan mengatasi keterbatasan struktural SM 2.0
Langkah yang diambil di antaranya menyelesaikan isu SM 2.0 dengan memutus kontrak Like Planning dan bisnis kunci internal. Memperbesar kapasitas produksi dengan target mendebutkan dua tim setiap tahun. Dan memperluas IP turunan.
2. Peningkatan pendapatan/laba operasi melalui Multi-Production Center—penjualan IP Primer diproyeksikan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 26 persen
Dengan meningkatkan pangsa bisnis musik digital, mengembangkan proses produksi yang sistematis untuk meminimalkan inefisiensi seperti pengerjaan ulang, dan mengurangi biaya logistik yang dikeluarkan oleh penundaan rilis album.
3. Perluasan IP Derivatif dengan profitabilitas tinggi dan penguatan kemampuan distribusi—penjualan MD/IP dari bisnis IP Derivatif akan ditingkatkan menjadi 300 miliar won pada tahun 2025
Ini akan berpusat pada karakter/SMCU. Untuk artis karakter, menyelaraskan dengan aktivitas artis termasuk album atau konser dan mengembangkan bisnis periklanan. Untuk SMCU, mendorong monetisasi melalui produksi konten-konten seperti webtoon, webnovel, dan video.
4. Integrasi/internalisasi “platform penggemar”.
SM 3.0 berencana untuk mendirikan platform terkondolidasi dari 9 aplikasi termasuk KWANGYA Club dan &STORE, guna mengoptimalkan pengalaman dan partisipasi penggemar, sebagai prioritas utama. Aplikasi yang mencakup komunitas, konten, penjualan, dan konser online akan dijalankan oleh SM Entertainment.
5. Tingkatkan profitabilitas dari konten video di bawah SM 3.0 hingga 150 miliar won pada tahun 2025.
Di bawah SM 3.0, konten video tidak hanya digunakan sebagai konten untuk diunggah tetapi sebagai sumbu kunci untuk bisnis IP Derivatif dengan mendirikan Video IP Business Center. Termasuk merekrut talenta produksi untuk memproduksi OST, MD, dan iklan guna meningkatkan pendapatan.
Dengan pemutusan kontrak dengan Like Planning maka 6 persen yang selama ini dibayarkan ke mereka, akan meningkatkan margin operasi.
CFO Jang Cheol Hyuk menyatakan, "SM akan merealisasikan penjualan 1,2 triliun won dan 35 persen margin operasi di 2025, untuk menjadi pemimpin tak tertandingi di K-Pop lintas semua industri yang relevan," dan berjanji akan memenuhi target.
(mth)
Share 
