DREAMERS.ID - Hingga saat ini sudah ada beberapa jenis vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia, seperti yang terbaru yaitu vaksin Sputnik V. Di saat yang sama, para peneliti tanah air juga tengah membuat vaksin sendiri.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito memaparkan progresnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, "Dalam rangka mendukung dan mendorong percepatan vaksinasi untuk kemandirian Indonesia, kami terus melakukan pendampingan, pengembangan dan upaya untuk segera mendorong adanya transfer teknologi," ujarnya, dikutip dari Detik Health.
Dalam rapat kerja komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Penny menyebut saat ini ada 5 jenis vaksin dari industri farmasi swasta dan BUMN yang sedang dalam tahap uji klinis. Berikut pemaparannya, melansir Detik.
1. Vaksin BUMN
Vaksin ini dikembangkan di Indonesia oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat ini merupakan vaksin berbasis protein sub unit.
"Saya kira ini paralel dengan vaksin Merah Putih. Sedang dalam tahapan optimalisasi untuk mendapatkan yield yang baik," kata Penny.
2. ARCov
Vaksin ini adalah vaksin berbasis mRNA pertama yang dikembangkan oleh PT Etana Biotech bekerjasama dengan Walfax Abogen. Vaksin ini sedang dalam tahap uji klinik fase 3 dan sedang disiapkan sarana produksi untuk proses transfer teknologi.
Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19
3. Vaksin Merah PutihAda sejumlah vaksin yang dikembangkan di bawah 'bendera' konsorsium vaksin Merah Putih. Salah satu yang menunjukkan progres menjanjikan adalah vaksin merah putih produksi PT Biotis dan Universitas Airlangga
Vaksin berbasis inactivated virus ini sedang dalam tahap 2 uji praklinik dan akan segera memasuki tahapan proses uji klinik. Tahapan uji diharapkan akan selesai bulan September.
Proses uji klinik diperkirakan akan dimulai pada Oktober. BPOM juga telah memberikan sertifikat cara produksi obat yang baik (CPOB) untuk menjamin fasilitas produksinya nanti.
4. GX-19N
Vaksin COVID-19 pertama yang menggunakan platform DNA ini diproduksi oleh PT Kalbe Farma yang bekerja sama dengan Genexine Korea. Menurut Penny, saat ini sedang dilakukan uji klinik fase 3 yang hampir selesai di kota Bandung.
Vaksin Corona GX-19 N menjadi vaksin COVID-19 pertama yang berteknologi DNA. Vaksin ini diklaim mampu memicu antibodi lebih lama dan bisa digunakan untuk mereka yang memiliki penyakit autoimun.
5. Zifivax
Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, asal China. Menurut salah satu penelitinya, dr Rodman Tarigan Girsang, Sp.A(K), M.Kes vaksin berbasis protein sub unit rekombinan ini sedang dalam uji klinik fase 3.
"Benar, vaksin Zifivax dari Anhui sedang berada dalam uji klinis fase 3 dimana penelitian ini dilakukan di Bandung dan Jakarta dengan total 4000 subjek penelitian," ujar dr Rodman yang merupakan principal investigator dalam riset tersebut.
(rzlth)