DREAMERS.ID - Pada 7 Juli, pejabat tinggi kesehatan Korea Selatan mengatakan bahwa gelombang keempat COVID-19 tengah melanda negeri ginseng. Dalam 24 jam yang berakhir Selasa tengah malam, Korsel mencatat 1.212 kasus positif baru COVID-19.
Angka tertinggi kedua yang terlihat dalam sehari sejak pandemi dimulai. Kenaikan tertinggi dalam 24 jam sebelumnya tercatat 25 Desember tahun lalu dengan 1.241 kasus pada puncak gelombang ketiga.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan "Mungkin perlu mempertimbangkan tingkat jarak sosial terberat, jika situasi COVID-19 tidak membaik dalam dua atau tiga hari ke depan," mengutip Korea Herald.
Aturan pengetatan di Korea Selatan berupa skema jarak sosial yang paling ketat berarti tidak lebih dari dua orang dapat bersosialisasi sekaligus melewati jam 6 sore.
Tidak hanya Seoul, beberapa kota lain di Korea Selatan termasuk Busan juga masih memberlakukan aturan berkumpul maksimal 5 orang dan jam malam.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Pada pembaruan terbaru melansir Korea Herald (7/7), 30 persen dari 51 juta orang Korea telah melakukan vaksinasi pertama. Dan Persentase orang Korea yang telah divaksinasi lengkap adalah 10 persen.Juru bicara Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Son Young Rae mengatakan kasus terutama menyebar di antara orang-orang berusia 20-an dan 30-an, yang belum divaksinasi.
Di sisi lain, lebih sedikit kasus yang terjadi di antara orang-orang berusia 60-an dan lebih tua, yang sebagian besar telah divaksinasi sebagian. Ini mungkin mengapa angka pasien rawat inap dan kematian tidak meningkat secara proporsional.
Dia menambahkan, “Kepatuhan sukarela dari orang-orang, terutama kaum muda, dengan protokol kesehatan dan keselamatan adalah yang terpenting agar kehidupan kembali normal. Korea berada dalam fase awal dari gelombang besar keempat infeksi."
Perlindungan dua dosis sangat penting sekarang karena varian delta, jenis COVID-19 yang lebih menular dan resisten terhadap vaksin, menyebar. Kini, sekitar 7 dari setiap 100 pasien yang didiagnosis baru-baru ini di Korea, terinfeksi dengan varian delta.
Pekan lalu, sedikit lebih dari setengah dari semua sampel pasien yang dianalisis diuji positif untuk varian tersebut. Varian delta dan alfa menyumbang hampir seperempat dari semua varian kasus.
(mth)