DREAMERS.ID - Di sela tugas kunjungan negara terkait urusan pengelolaan Covid-19 dengan beberapa Organisasi di Janewa, Swiss, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyempatkan untuk mengunjungi kantor Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) pada Jumat (16/10).
Dalam kunjungan tersebut, Erick melaporkan kesiapan Timnas Basket Indonesia dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah untuk FIBA World Cup 2023 bersama Filipina dan Jepang.
Melansir Detik, Erick memaparkan, "FIBA gembira dengan perkembangan persiapan timnas Indonesia. Mereka juga siap membantu merekomendasikan pemain naturalisasi untuk FIBA World Cup 2023," kata Erick, dalam laman resmi IBL.
Kemudian terkait dengan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023, Erick menyampaikan bahwa Indonesia memiliki dua opsi untuk venue kompetisi. Opsi pertama yaitu membangun venue baru, sedangkan opsi kedua yaitu menggunakan gedung yang sudah ada.
Baca juga: Jokowi Angkat Bicara Usai Kisruh Gubernur Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel Di Pildun U-20
“Untuk pembangunan venue baru kami akan berkoordinasi dengan FIBA mengenai standar fasilitas internasionalnya sehingga venue baru yang rencananya merupakan gedung multifungsi ini apabila digunakan untuk kegiatan olahraga (masih) memenuhi standar internasional," jelas Erick.Sedangkan untuk opsi kedua yaitu menggunakan venue yang sudah ada, seperti Istora Senayan. Namun, FIBA hanya menyetujuinya digunakan untuk Kejuaraan FIBA Asia 2021. Erick pun menjelaskan alasan tidak disetuinya Istora Senayan untuk venue World Cup.
"Laporan kunjungan FIBA merekomendasikan perubahan beberapa bagian pada Istora GBK. Sayangnya, kami tidak bisa mengubah bagian yang dimaksud karena Istora masuk dalam heritage building," terang Erick.
Erick pun mengatakan pihaknya akan terus menjadi jembatan komunikasi antara FIBA dan PP Perbasi, agar mencapai hasil optimal baik dalam persiapan timnas Indonesia maupun dalam persiapan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023.
(sidk)